Berita Kukar Terkini

Mengenal Sosok Zairin Zain, Sipir Lapas Tenggarong yang Juga Film Maker

Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong, Agus Dwirijanto bahkan memberikan apresiasi terhadap sosok Zairin Zain yang dinilai sangat menginspiratif.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA
Sosok Zairin Zain, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tenggarong yang juga berkiprah di dunia seni. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Di kalangan komunitas seni siapa yang tak mengenal sosok Zairin Zain.

Dia adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tenggarong yang juga berkiprah di dunia seni.

Pria kelahiran samarinda tahun 1971 ini ternyata mengasah bakat seninya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), berawal dari kegemarannya membaca karya puisi membuatnya terjun ke dunia teater.

Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong, Agus Dwirijanto bahkan memberikan apresiasi terhadap sosok Zairin Zain yang dinilai sangat menginspiratif bagi warga lapas.

Baca juga: Lapas Tenggarong Razia Kamar Hunian Narapidana Jelang Nataru, Temukan HP dan Sajam

"Umur baginya hanyalah sebuah angka, produktivitasnya terus jalan dan berkembang. Hebat," ucapnya, Minggu (24/12/2023).

Bagi pria yang telah mengabdi 34 tahun di pemasyarakatan mengisahkan bagaimana ia bisa juga terjun ke dunia penegakkan hukum.

"Bukan karena keterpaksaan tapi karena ingin mengabdi dan memberikan sumbangsih bagi negara," kata Zairin Zain kepada TribunKaltim.co.

Berkobar untuk Menularkan

Dalam hal karya, walaupun banyak sebagai penampil di panggung teater dan puisi, Zairin Zain juga sempat membesut film dengan judul Bapakku Mulang (2016) dan Bescov (2022).

Bahkan film yang terakhir dibuatnya mendapatkan apresiasi dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Karena dibuat di dalam Lapas Kelas II A Tenggarong dan melibatkan beberapa Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), petugas, dan beberapa mantan Warga Binaan Pemasyarakatan.

"Bangga sudah pasti, karena filmnya dibuat di lapas tenggarong dan melibatkan warga binaan serta petugas lapas juga," ungkapnya.

Baca juga: Razia Lapas Tenggarong, Hasil Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Negatif

Zairin Zain berharap semangat berkarya yang ia kobarkan bisa menular kepada seluruh petugas.

Sehingga memberikan dampak positif secara pribadi maupun institusi.

Bahkan di awal tahun 2024, bapak dari dua anak tersebut juha mendapatkan tawaran untuk bermain film bersama dengan salah satu rumah produksi dari Jakarta.

"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada kendala dan bisa berjalan bersama-sama," tandasnya.

Sekilas Film BESCOV

Banyaknya narapidana yang mendapatkan asimilasi bebas bersyarat karena pandemi Covid-19 membuat naluri seniman Zairin Zain bekerja.

Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja, Lembaga Permasyarakatan Umum Kelas llA Tenggarong, Kutai Kartanegara, itu menghadap bosnya.

Kepada atasan, lelaki itu memaparkan idenya membuat film pendek tentang narapidana mendapat keringan masa hukuman karena Covid-19. Gagasan tersebut disambut positif.

Setelah pertemuan itu, Zain mengumpulkan orang-orang yang bisa merealisasikan cita-cita besarnya itu.

Dalam proses ini, ia tidak mengalami kesulitan karena di luar tugasnya sebagai sipir, Zain juga seorang seniman teater dan sutradara film pendek sejak 1995.

Baca juga: Penyelundupan Handphone ke Lapas Tenggarong, Pakai Modus Bungkusan Nasi

Karya-karyanya pernah diberi penghargaan di tingkat daerah dan nasional. Berkarier di dunia seni membuat Zain banyak mengenal seniman teater dan pembuat film lokal di Kukar.

Hal ini yang diimpikan Zain rampung. Film berdurasi 12 menit itu diberi judul Bescov yang memiliki arti bebas karena Covid-19. Zain mengakui, judul film tersebut multitafsir.

Ada saja orang yang mengartikan Bescov sebagai bebas pandemi Covid-19. Akan tetapi, Zain menegaskan, Bescov adalah warga binaan Lapas yang dibebaskan bersyarat karena Covid-19.

Terlepas dari celotehan orang lain, Zain mengikutkan Bescov ke festival film maker yang diadakan di Samarinda pada 1 Desember 2021.

Hasilnya pun gemilang. Dari 20 film yang berkompetisi, Bescov sukses menembus nominasi lima besar. Dari situ, Bescov diganjar tiga penghargaan sekaligus.

“Bescov mendapat penghargaan sebagai film terbaik, sutradara terbaik, dan aktor terbaik,” jelas Zain yang sudah 29 tahun mengabdi di Lapas Tenggarong.

Pengurangan masa hukuman narapidana karena Covid-19 adalah programnya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Tujuannya untuk meminimalisasi penularan virus corona di lingkungan lembaga permasyarakatan.

Di Lapas Tenggarong, Kukar, jumlah narapidana yang dibebaskan karena program tersebut mencapai ratusan.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved