Pilpres 2024

Momen Jokowi Angkat Dua Jari saat Kuis Pancasila dan IKN Nusantara Disorot, Sinyal? Respon Mahfud MD

Momen Jokowi mengangkat dua jari saat memberi kuis tentang Pancasila dan IKN Nusantara disorot. Sinyal dukungan Presiden? Respon Mahfud MD

Editor: Amalia Husnul A
Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo. Momen Jokowi mengangkat dua jari saat memberi kuis tentang Pancasila dan IKN Nusantara disorot. Sinyal dukungan Presiden? Respon Mahfud MD 

Kemudian, Jokowi mengulang umur 11 tahun sambil menunjukkan jari 2.

“Umur 11 tahun? Ya oke,” kata Jokowi.

Selanjutnya, Jokowi menanyakan Ibu Kota yang baru bernama? “IKN, Ibu Kota Nusantara,” jawab Evelin.

Sebentar, kata Jokowi, terletak di Pulau?

“Kalimantan,” lanjut Evelin.

Baca juga: Profil Bahlil Lahadalia, Menteri Jokowi yang Jaketnya Ditarik Prabowo Saat Debat Cawapres 2024

Respon Mahfud: Tak Ada Pesan Politik

Menanggapi polemik gestur dua jari Presiden Jokowi, Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyebut, gestur itu tidak memiliki pesan politik.

"Gak papa, begitu saja kok dipersoalkan, itu tidak ada pesan apa-apa," kata Mahfud di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Banyuputih, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Kamis (28/12/2023).

Mahfud mengatakan, andaikan gestur jari yang ditunjukkan Presiden Jokowi merupakan pesan yang ingin disampaikan, kata Mahfud, tidak ada gunanya.

Menurutnya, orang Indonesia saat ini sudah pintar-pintar dan tidak bisa didikte hanya dengan gestur-gestur jari.

"Seumpama pesan pun itu tidak ada gunanya, sekarang orang pinter-pinter semua gak bisa didikte dengan kode-kode," tambahnya.

Mahfud menegaskan, tidak ada pesan politik apapun dalam gestur presiden saat perayaan natal nasional.

"Jadi itu biasa bukan pesan, gak mungkin ada pesan politik dari situ," pungkasnya.

Baca juga: Gibran Beri Pertanyaan Jebakan saat Debat Cawapres, Hasto Sebut Tiru Jokowi dan Textbook

Netralitas Pemilu Jadi Sorotan

Terpisah, pengamat politik Ray Rangkuti yang melihat netralitas pemilu sudah tidak dapat diharapkan lagi karena Presiden dinilai telah terlampau jauh menghegemoni hampir semua kekuatan politik.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved