Pilpres 2024
Andika Perkasa Bongkar CCTV Tragedi Boyolali, Beber Relawan Ganjar-Mahfud Langsung Diserang 15 TNI
Eks Panglima TNI, Andika Perkasa bongkar CCTV tragedi Boyolali. Beber relawan Ganjar-Mahfud langsung diserang 15 TNI.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar tragedi Boyolali dan Andika Perkasa.
Eks Panglima TNI, Andika Perkasa bongkar CCTV tragedi Boyolali.
Ya, Andi Perkasa beber relawan Ganjar-Mahfud langsung diserang 15 TNI.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andika Perkasa menegaskan penganiayaan yang dilakukan oleh 15 prajurit TNI terhadap 7 relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah, bukan karena kesalahpahaman.
Baca juga: Pernyataan Keras Para Tokoh TPN Ganjar-Mahfud Soal Tragedi Boyolali, Aria: Ini Pelecahan Demokrasi
Baca juga: 7 Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali Dikeroyok 15 Oknum TNI, PDIP Minta Diusut Tuntas
Baca juga: Faktor Jokowi, Hendropriyono dan Andika Perkasa Bermanuver Pilpres 2024, Ada ke Prabowo dan Ganjar
Penganiayaan terhadap 7 relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah terungkap dari rekaman CCTV.
Dari video yang beredar, segerombolan orang menyerang pemotor yang sedang berkendara.
Melihat video itu, pihak Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menduga penganiayaan itu terjadi semerta-merta tanpa ada ternjadinya kesalahpahaman.
Andika menyebut para relawan Ganjar-Mahfud langsung diserang dan dianiaya oleh prajurit TNI.
"Di situ jelas kalau dari videonya tidak ada proses kesalahpahaman. Yang ada adalah langsung penyerangan. Atau tindak pidana penganiayaan," ujar Andika dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Senin (1/1/2024).
Video yang diduga peristiwa penganiayaan pun kini beredar luas di masyarakat.
Andika lantas menyayangkan pernyataan Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo dalam sebuah jumpa pers yang menyebut penganiayaan oleh prajurit TNI terjadi karena kesalahpahaman.
Berdasarkan video penganiayaan yang terkonfirmasi, terlihat bahwa para relawan Ganjar-Mahfud langsung diserang.
"Jadi bukan seperti statement yang dinyatakan oleh Komandan Kodim Boyolali," ucapnya.
"Di-statement itu antara lain dinyatakan salah satunya ini adalah kesalahpahaman antara 2 pihak. Padahal kan dari video yang beredar, dan video itu beredar lebih dulu dibandingkan dengan statement komandan kodim," sambung Andika.
Andika menduga pernyataan Letkol Wiweko itu disampaikan usai dirinya menerima laporan dari prajurit di level bawah terkait kejadian tersebut.
Baca juga: Pernyataan Keras Para Tokoh TPN Ganjar-Mahfud Soal Tragedi Boyolali, Aria: Ini Pelecahan Demokrasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.