Berita Viral
Terjawab Siapa Arya Wedakarna, Profil/Biodata Senator yang Dituding Rasis ke Perempuan Berhijab
Terjawab siapa Arya Wedakarna sebenarnya, inilah profil/biodata senator yang dituding rasis.
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab siapa Arya Wedakarna sebenarnya, inilah profil/biodata senator yang dituding rasis.
Sosok Senator asal Bali, Arya Wedakarna kini mendadak jadi perbincangan di media sosial.
Pria yang kerap disapa AWK tersebut viral usai menyinggung soal penutup dan middle east.
Ucapan Arya dianggap mendiskrimasi wanita yang mengenakan hijab.
Lantas, bagaimanakah sosok Arya Wedakarna ini?
Baca juga: Arya Khan Beri Pesan ke Michelle Ashley, Putri Pinkan Mambo Sempat tak Restui Pernikahannya
Baca juga: Profil/Biodata Isaiah Garza, Pria Amerika yang Viral Beri Uang dan Rumah ke Pedagang Donat di Bali
Baca juga: Eva Manurung Tak Puas ke Thailand, Jordan Ali Janjikan Ibu Virgoun Lanjut Liburan ke Bali
AWK viral usai potongan video berisi teguran dan komentarnya terhadap kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara, kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan pengelola bandara viral di media sosial, terutama di aplikasi X/Twitter.
Dalam video tersebut, AWK terlihat memarahi oknum staf Bea Cukai Bandara yang diduga tidak ramah kepada warga yang baru tiba di bandara.
Namun, pernyataan kontroversial AWK muncul ketika ia menyatakan bahwa ia ingin pegawai asli Bali, terutama gadis Bali, yang tidak memakai hijab, ditempatkan di front line untuk melayani wisatawan.
"Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek," ujar AWK dalam video tersebut.
Ucapan tersebut dianggap rasis dan mendiskriminasi karena menyentuh masalah penampilan dan busana, terutama jilbab atau hijab.
Profil/Biodata Arya Wedakarna
Dilansir dari Wikipedia, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa atau disingkat Arya Wedakarna (lahir 23 Agustus 1980) adalah anggota DPD Bali periode 2014-2019 yang mendapat suara sebesar 178.934 suara.
Saat masih muda, Arya pernah terjun di dunia modeling dan menjadi cover boy majalah Aneka.
Ia sempat bergabung dalam trio grup vokal FBI bersama Indra Bekti dan Roy Jordy.
Putra dari Shri Wedastera Suyasa dan Suwitri Suyasa ini dinobatkan sebagai Doktor Ilmu Pemerintahan Termuda di Indonesia (saat berusia 27 tahun) dan Rektor Universitas Termuda di Indonesia (saat berusia 28 tahun) oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).
Saat ini, ia juga menjabat sebagai Rektor Universitas Mahendradatta Bali.

Pendidikan
SD. Cipta Dharma Denpasar tahun 1992
SMP Negeri 3 Denpasar tahun 1995
SMA Negeri 1 Denpasar tahun 1998
Melbourne Language Center, Australia tahun 2000.
S1 di Universitas Trisakti (STMT) Jurusan Manajemen Transportasi Udara tahun 2002.
S2 di Universitas Satyagama Jakarta Jurusan Magister Ilmu Pemerintahan tahun 2004.
S3 di Universitas Satyagama Jakarta Jurusan Doktor Ilmu Pemerintahan (Ph.d) tahun 2007.
Organisasi
President The Hindu Center of Indonesia.
Kontroversi
Pengakuan sebagai raja Majapahit Bali
Pada tanggal 31 Desember 2009, Arya mengaku sebagai keturunan raja Majapahit Bali dengan nama lengkap Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III His Royal Majesty King of Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX.
Ia mengklaim telah dilantik sebagai Raja Majapahit Bali di Pura Besakih oleh pendeta Siwa Budha dengan gelar tersebut.
Namun, tokoh Puri Jembrana, A.A. Gde Benny Sutedja saat bedah buku Kisah Penculikan Gubernur Bali, Sutedja,1966 pada bulan Mei 2016 meminta agar Arya tidak lagi mengaku sebagai raja Majapahit.
Penolakan Bank Syariah
Pada 7 Agustus 2014, melalui akun facebooknya, Arya Wedakarna, menulis status yang menyatakan penolakannya terhadap perbankan syariah di Bali.
“Aliansi Hindu Muda Indonesia dan Gerakan Pemuda Marhaen (GPM) hari itu berdemonstrasi di depan Kantor Bank Indonesia Denpasar untuk moratorium/stop izin Bank Syariah di pulau Bali.
Penolakan Ustad Abdul Somad
Dia dituduh sebagai provokator penolakan Ustad Abdul Somad yang akan melakukan dakwah di Bali pada bulan Desember 2017.
Ustad Somad sebelumnya sempat mendapatkan penolakan dari ormas Bali pada 8 Desember 2017.
Tuduhan mengarah pada Arya Wedakarna karena dalam akun Facebook-nya, Arya menuding Ustad Abdul Somad sebagai anti-Pancasila.
“Siapa pun boleh datang ke Bali, Pulau Seribu Pura, bahkan Raja Arab Saudi saja tidak masalah datang ke Bali untuk berlibur asal tanpa agenda politik terselubung. Tapi tentu Bali menolak jika ada oknum siapapun yang datang ke Pulau Dewata dengan agenda anti Pancasila. Ngiring kawal NKRI dan Tolak Agenda Khilafah tersosialisasi di Bali,” kata Wedakarna melalui Facebook @dr.aryawedakarna, Jumat 1 Desember 2017.
Wakil Ketua Komisi II DPR, Lukman Eddy kemudian melaporkan Arya Wedakarna ke Badan Kehormatan (BK) DPD.
Dalam laporan itu, Arya Wedakarna diduga menjadi otak pelaku atas persekusi yang dialami oleh Abdul Somad di Denpasar, Bali.
Dalam pembelaannya, Arya Wedakarna menyebut, penolakan itu merupakan aspirasi masyarakat Bali yang sudah viral di medsos beberapa hari sebelumnya.
Pemberhentian sementara sebagai anggota DPD
Mantan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD, AM Fatwa mengatakan Wedakarna juga pernah melakukan pelanggaran semasa dirinya masih menjabat sebagai pimpinan BK DPD.
Badan Kehormatan DPD sebelumnya telah menerima pengaduan tentang Wedakarna dari masyarakat Muslim di Bali, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Putusan MKD DPD RI No 5 Tahun 2015 dan Putusan MKD DPD RI No 3 Tahun 2017 memutuskan Arya Wedakarna diberhentikan sementara sebagai anggota DPD RI.
Namun, Arya Wedakarna mengatakan kabar tentang pemberitaan sementara dirinya dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) adalah tidak benar.
Penganiayaan Ajudan
Arya Wedakarna dilaporkan ke polisi oleh ajudannya, PTDM akibat dianiya oleh Arya Wedakarna.
Kasus ini terjadi karena korban tidak sengaja menjatuhkan tas Arya Wedakarna.
Kehidupan Pribadi
Arya Wedakarna menikah dengan Ida Ayu Ketut Juni Supari dari Griya Suci Dencarik Banjar Buleleng. Pernikahan digelar mewah dan eksklusif di Istana Mancawarna Tampaksiring, Gianyar, Bali, Pada tanggal 23 Agustus 2017
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.