Pilpres 2024
Nobar Debat Capres 2024 di Balikpapan, 3 Politisi Lokal Paparkan soal Pertahanan dan IKN Nusantara
Debat Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia putaran ke tiga berlangsung pada Minggu malam (7/1/2024).
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
"Pak Ganjar dan pak Mahfud secara eksplisit menyatakan dukungan terhadap IKN juga sama bahkan mas Ganjar sudah melihat langsung perkembangan pembangunan IKN dan beliau sudah menyatakan."

"Bro, beda sama walaupun sama-sama mau melanjutkan IKN tapi beda-beda latar belakangnya," ungkapnya.
Beda motifnya ya kalau mas Ganjar melanjutkan IKN ini adalah tanggung jawab sejarah perintah ideologi dari bung Karno.
"Juga dari PDI perjuangan untuk melanjutkan memindahkan ibukota negara," ungkapnya.
Baca juga: Polisi Periksa 11 Orang, Prabowo Subianto Minta Aparat Bongkar Motif Penembakan Relawannya di Madura
Samsun juga menyebutkan bahwa Capres nomor urut 2 punya motif lain dalam pembangunan IKN di Kalimantan Timur.
"Tapi kalau barangkali pasangan nomor urut 2 beda gitu karena mungkin ada banyak sekali aset-aset di sana yang dikuasai duluan oleh mereka yang satu alasannya ideologi dan sejarah ini alasan berbeda," ucapnya.
Sementara itu, Rizal Efendi juga mengatakan bahwa pasangan Capres Anis - Muhaimin adalah sosok pemimpin yang melakukan pemerataan pembangunan dan akan membawa perubahan besar di negeri ini. Meski perubahan itu kata, dia tanpa harus adanya IKN Nusantara.
Pemerataan, kalaupun AMIN itu koreksi terhadap IKN Nusantara sebenarnya baik.
"Menurut saya, tadi mas Seno bilang terbuka peluang kesempatan kerja yang luas dengan IKN, saya ingin menunjukkan data dari 13.000 tenaga kerja yang ada di IKN itu hanya 3000 yang dari Kalimantan," beber Rizal Effendi.
Baca juga: Hari Ini Nonton Bareng Debat Capres 2024 di Balikpapan, Ada Diskusi Bareng 3 Politisi Kaltim
Itupun dari Kalimantan begitu. "Lalu yang kedua apa benar infrastruktur ini sudah terangkat menurut saya belum," kata Rizal Effendi.
"Keadaan Balikpapan sangat berat sekarang ini, kondisi daya dukungnya, BBM-nya antri, jalan yang macet dan belum banyak proyek strategi nasional yang ada di Kaltim," ungkapnya Rizal Efendi.
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.