Berita Nasional Terkini

Lama Berprofesi sebagai Dokter, Ini Asal Partai, Biodata/Profil Bupati Labuhanbatu yang Kena OTT KPK

Inilah asal partai, biodata dan profil Bupati Labuhanbatu yang kena OTT KPK, Erik Adtrada Ritongaternyata lama berprofesi sebagai dokter.

Editor: Doan Pardede
Tribunnews
Inilah asal partai, biodata dan profil Bupati Labuhanbatu yang kena OTT KPK, ternyata lama berprofesi sebagai dokter. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah asal partai, biodata dan profil Bupati Labuhanbatu yang kena OTT KPK, ternyata lama berprofesi sebagai dokter.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Dalam OTT ini, KPK mengamankan 10 orang termasuk Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga.

Berdasarkan keterangan lembaga antirasuah, OTT ini terkait pengadaan barang dan jasa di Labuhanbatu. Berikut fakta-fakta OTT KPK di Labuhanbatu, yang dirangkum dari Kompas.com di artikel berjudul "Fakta-fakta OTT KPK di Labuhanbatu, Amankan 10 Orang, Termasuk Bupati Erik Ritonga":

Baca juga: Terjawab, Alasan Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Pelanggaran Kode Etik Berat ke Firli Bahuri, Wajib Mundur

1. Bupati Labuhanbatu turut diamankan

Dalam OTT tersebut, total terdapat 10 orang terkait yang digelandang KPK.

Salah satu orang yang diamankan KPK ialah Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga.

"Benar, salah satunya Bupati Labuhanbatu," kata juru bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri ketika dikonfirmasi, Kamis (11/1/2024).

Namun demikian, Ali sejauh ini belum bisa menjelaskan secara detail terkait dugaan tindak pidana yang dilanggar Erik.

2. Pengadaan barang dan jasa

Ketua KPK sementara, Nawawi Pomolango menyebut OTT di Labuhanbatu berkaitan dengan dugaan korupsi pada pengadaan barang dan jasa.

Walaupun begitu, ia juga belum bisa menjelaskan secara rinci kepada publik perihal kasus ini.

20240112_Bupati Labuhanbatu
Inilah asal partai, biodata dan profil Bupati Labuhanbatu yang kena OTT KPK, ternyata lama berprofesi sebagai dokter.

"Sementara sih soal pengadaan barang dan jasa juga. Seperti biasa saja, seperti itu," kata Nawawi di Gedung KPK, Jakarta.

Nawawi enggan membeberkan lebih lanjut mengenai operasi senyap tersebut.

Ia meminta publik menunggu hasil pendalaman lebih lanjut para tim penyelidik dan penyidik.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved