Berita Samarinda Terkini
Permintaan Batu Bara Diprediksi Melemah, BI Optimistis Ekonomi Kaltim 2024 Tumbuh hingga 5 Persen
Meski permintaan batu bara diprediksi melemah, BI optimistis ekonomi Kaltim 2024 tumbuh hingga 5 persen.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tahun 2024 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Kaltim.
Pasalnya, permintaan batu bara di pasar global diperkirakan akan menurun.
Namun, hal itu tidak mengurangi optimisme, bahwa ekonomi Bumi Etam akan tetap tumbuh positif tahun ini.
Dijelaskan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto, hal itu berkat akselerasi proyek IKN dan kinerja industri yang meningkat seperti pengolahan migas, CPO, biodiesel, semen, dan nikel.
"Kondisi ekonomi Kaltim sudah menunjukkan perbaikan sejak dua tahun lalu, dan diperkirakan akan berlanjut pada 2024," sebutnya, Jumat (12/1/2024).
Baca juga: BI Kaltim Siapkan Rp3,3 Triliun, Antisipasi Lonjakan Permintaan Uang Tunai di Tahun Baru
Pada triwulan III 2023, pertumbuhan ekonomi Kaltim mencapai 5,29 persen secara tahunan (yoy), melanjutkan tren positif dari triwulan-triwulan sebelumnya.
Untuk tahun ini, pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih berada di kisaran 5,0–5,8 persen secara tahunan.
Budi menyatakan, pertumbuhan ekonomi Kaltim masih di atas rata-rata nasional.
Sejak triwulan pertama 2023, pertumbuhan ekonomi Kaltim mencapai 6,95 persen, kemudian 6,84 persen pada triwulan kedua, dan 5,29 persen pada triwulan ketiga.
“Kami berharap, dengan kolaborasi dan sinergi yang kita bangun bersama, kinerja ekonomi Kaltim tahun ini masih bisa tumbuh positif, meskipun ada tantangan global yang belum berakhir,” tegasnya.
Baca juga: Menakar Ekonomi di Tahun Politik, BI Kaltim: Net Outflow saat Pemilu 2024 Diprediksi Meningkat
Menurutnya, pertumbuhan positif tahun ini didorong oleh kinerja industri yang lebih baik.
Hal ini sejalan dengan normalisasi pengolahan migas, peningkatan kapasitas industri CPO dan biodiesel, serta munculnya industri baru di Kaltim, yaitu semen dan nikel.
Selain itu, pembangunan proyek IKN dan proyek strategis nasional lainnya juga terus berjalan dan memacu kinerja konstruksi.
Namun, ada beberapa risiko yang harus diwaspadai, seperti permintaan batu bara global yang diperkirakan melemah, perlambatan ekonomi di beberapa negara mitra utama, dan penurunan harga batu bara.
Dengan mempertimbangkan asesmen dan risiko tersebut, pertumbuhan ekonomi Kaltim 2024 diperkirakan masih tumbuh positif di kisaran 5,0–5,8 persen secara tahunan.
“Kami tetap optimistis, meskipun ada tantangan, karena Kaltim memiliki banyak potensi, peluang, dan momentum untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Bahkan, Kaltim bisa melakukan transformasi ekonomi dengan baik,” pungkasnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.