Berita Viral
4 Fakta Baliah Pengemis Viral 'Aa Kasihan Aa', Disebut Punya Saudara Kaya dan Suaminya Tuna Rungu
Berikut sederet fakta-fakta Baliah, seorang pengemis viral aa kasihan aa di Bogor.
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut sederet fakta-fakta Baliah, seorang pengemis viral aa kasihan aa di Bogor.
Cara mengemis yang unik dengan melontarkan kalimat 'Aa kasihan Aa dan teh kasian teh' dilengkapi dengan intonasi nada khas membuat Baliah viral.
Selain itu, Baliah mengemis sambil membawa sebuah baskom sebagai wadah uangnya.
Dalam video viral beredar, tampak Baliah yang mengenakan jas hujan berwarna biru sambil memegang baskom dan tas berwarna hitam pun viral di media sosial.
Terkuak berbagai fakta-fakta sosok Baliah yang sedang viral tersebut.
Baca juga: Ternyata Baliah Aa Kasihan Aa Pengemis Viral Gunung Salak Jadi Tulang Punggung, Suami tak Bekerja
Seperti baru-baru ini disebutkan pengemis viral aa kasihan aa tersebut ternyata punya saudara kaya.
Selain itu, diketahui sosok suaminya bernama Ropik yang merupakan seorang tuna rungu.

Simak selengkapnya berikut ini.
1. Suami Bailah Penyandang Disabilitas Tuna Rungu
Melansir TribunnewsBogor.com, Baliah tercatat sebagai warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Ia biasa mengemis di kawasan wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan.
Baliah masuk dalam kategori keluarga tidak mampu.
Dia memiliki gangguan mental yang membuatnya sulit untuk berkomunikasi.
Ia tetap bisa diajak berbincang, namun jawabannya acap kali perlu diteliti agar dapat dipahami lawan bicaranya.
Wanita paruh baya itu memiliki seorang suami bernama Ropik, yang diketahui penyandang disabilitas tuna rungu.
Sehari-hari, Ropik hanya bekerja serabutan.
Dalam pernikahannya dengan Ropik, Baliah dikaruniai seorang putra yang saat ini duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Baliah mengemis di kawasan wisata Gunung Bunder dari pagi hingga sore hari.
Baca juga: Sosok Baliah Aa Kasihan Aa yang Viral karena Cara Ngemisnya yang Unik, Heboh Disebut Orang Kaya
"Tadiny di Curug Cigamea, terus di sini tiap Sabtu sama Minggu, kalau hari-hari biasa keliling (sekitar pemukiman)," katanya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Jumat (12/1/2024).
Dalam sehari, penghasilan Baliah sebagai pengemis mencapai Rp 100 ribu.
Uang itu masih dipotong untuk biaya ojek, lantaran jarak rumahnya ke lokasi mengemis cukup jauh.
Sisanya digunakan untuk uang jajan anak, membeli voucher wifi dan kebutuhan sehari-hari.
"Ojek bolak-balik Rp 60 sampai Rp 70 ribu, jajan anak Rp 10 ribu, beli (voucher koin) wifi Rp 4 ribu (untuk anak), sisanya buat beli beras (makan)," ungkap dia.
2. Suka Berbagi ke Tetangga

Meski masuk dalam kategori keluarga tidak mampu, Baliah tak pernah merepotkan tetangga sekitar.
Baliah lebih memilih untuk mengemis di tempat lain, ketimbang harus meminta makan ke tetangganya.
"Enggak pernah, misal minta karena belum makan gitu ya, belum pernah itu mah," kata Ketua RT setempat, Agus, Sabtu (13/1/2024), dilansir TribunnewsBogor.com.
Tak hanya itu, Baliah juga kerap berbagi.
Apabila mendapat makanan lebih, Baliah kerap membagikannya ke tetangga.
"Kalau pulang-pulang kadang ada yang ngasih kerupuk dibawa dibagi-bagi kesini," ungkap Agus.
Selain makanan, Baliah juga sering memberi uang ke anak-anak.
"Suka ngasih ke anak-anak gitu Rp 2 ribu, kalau belanja ke pasar beli buah banyak bagi-bagi ke tetangga, baik orangnya mah," ujar salah satu tetangga Baliah.
3. Punya Saudara Kaya
Di sisi lain, Baliah ternyata memiliki keluarga yang kaya.
Kepala Desa (Kades) Ciasihan, Lilin mengatakan, ia sudah sering mengarahkan Baliah agar tak mengemis.
Namun, karena keterbelakangan mental yang dialaminya membuat arahan yang diberikan tak dihiraukan.
Iya warga saya, cuma dia agak kurang, jadi susah dikasih tahunya, ngemis lagi-ngemis lagi," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Sabtu.
Ia pun membenarkan bahwa Baliah masuk dalam kategori keluarga tak mampu.
Namun, sebenarnya, Baliah masih memiliki kerabat yang terbilang mampu dari segi ekonomi.
"Di lain pihak saudaranya juga pada kaya, cuma susah dibilanginnya mau gitu aja."
"Suaminya kalau kerja bisa, cuma enggak bisa bicara aja," tandasnya.
Baca juga: Dibilang Gangguan Jiwa tapi Ngerti Uang, Ini Sosok Erik Pengemis Kaya di Bogor yang Punya Rp 56 Juta
4. Fakta Terbaru Terungkap, Baliah Ngaku Jadi Korban KDRT
Nasib pengemis "Aa kasian aa" yang viral di media sosial rupanya pilu nan miris.
Di balik aksinya yang viral meminta belas kasihan dengan nada yang khas, ibu tersebut rupanya korban kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.
Kisah pengemis ''Aaa kasian aaa,'' tersebut terungkap lewat video TikTok yang diunggah Willie Salim.
Dalam video tersebut, Baliah tersebut mengaku sangat ingin masuk TV.
"Sekarang mau masuk TV, masuk video," ujar Baliah.
"Ibunya kan kasihan, kenapa?" tanya Willie Salim.
Ternyata pengemis tersebut mengaku menjadi korban KDRT.
"Dimarahin suami, dipukul kepala, kaki ditendangin. Suaminya tobat," kata Baliah.
"Jahat banget?" Tanya Willie Salim.
"Iya jahat," jawab Baliah.
"Laporin aja ke polisi," kata Willie Salim.
"Iya di penjara aja," jawabnya.
Tidak hanya menjadi korban KDRT, uang ibu Baliah tersebut juga diambil oleh sang suami.
"Uang saya diambil."
"Sebenarnya ibu gak mau ngemis, tapi disuruh suami. Suaminya gak kerja, gak ditidurin. Aaa kasian aaa," kata dia.
"Ada gak yang ibu pengin?" Tanya Willie Salim.
"Pengin rumah," jawab Baliah.
"Harga berapa?"
"5 juta."
"Yakin?"
"Iya"
Willie Salim kemudian memberikan yang tunai kepada pengemis itu Rp 5 juta.
"Ini dari mana uangnya?" Tanya Baliah.
"Rejeki dari yang di atas," jawab Willie Salim.
Pengemis tersebut menangis terharu setelah diberi uang Rp 5 juta. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Nasib Pilu Baliah, Pengemis Aa Kasihan Aa, Ternyata Korban KDRT: Kepala Dipukul, Uang Diambil.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sosok Suami Baliah, Pengemis Wanita 'Aa Kasian Aa' yang Viral di Medsos, Kades: Saudaranya Pada Kaya.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.