Berita Nasional Terkini

Pengamat Bocorkan Maruarar Sirait Sampaikan Kode Perpisahan Jokowi dengan PDIP, Tinggal Pengumuman

Pengamat bocorkan Maruarar Sirait sampaikan kode perpisahan Jokowi dengan PDIP, tinggal pengumuman

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com/IHSANUDDIN
Presiden Jokowi didampingi Kapolri Tito Karnavian dan Maruarar Sirait (kanan) seusai menonton langsung laga final Piala Presiden 2017 yang mempertemukan Arema Malang vs Pusamania Borneo FC di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, pukul 19.00 WIB. KPengamat bocorkan Maruarar Sirait sampaikan kode perpisahan Jokowi dengan PDIP, tinggal pengumuman 

Belakangan, keberpihakan Jokowi ke Prabowo-Gibran semakin vulgar.

Misalnya, sebelum debat ketiga pemilu presiden (pilpres) digelar 7 Januari 2024 kemarin, Jokowi maraton bertemu dengan para ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju.

Para elite politk itu, mulai dari Prabowo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

Padahal, PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai capres-cawapres Pemilu 2024.

“Jokowi memilih untuk tidak tunduk pada keputusan partai. Sehingga kalau masih ada elite PDIP mengeklaim Jokowi masih berada di kubu mereka.

Maka klaim itu kini menjadi semakin kurang relevan,” ujar Umam.

Sinyal keretakan juga tampak ketika Jokowi tidak hadir di peringatan HUT ke-51 PDIP, 10 Januari 2024.

Bahkan, Kepala Negara tak memberikan ucapan selamat ke partai banteng.

Jokowi lebih memilih melawat ke negara-negara tetangga, alih-alih datang ke perayaan ulang tahun partai tempatnya bernaung.

“Jokowi ingin kembali menegaskan dirinya adalah bukan lagi ‘petugas partai’, melainkan kini sebagai ‘petugas negara’ yang tidak tunduk pada elite partai yang mengayominya,” kata Umam.

Jika Jokowi benar-benar hengkang dari PDIP dalam waktu dekat, misalnya sebelum pemungutan suara pemilu 14 Februari 2024, Umam yakin, ini akan menggerus elektoral partai banteng.

Baca juga: 10 Hasil Survei Capres Cawapres Terbaru, Ada Perubahan Signifikan Terhadap Elektabilitas Paslon

“Ini tidak akan menjadi gelombang hataman, tetapi akan menjadi ‘tsunami politik’ bagi PDIP di detik-detik terakhir jelang pencoblosan,” ujarnya.

Umam menilai, Pemilu 2024 berpeluang menjadi “perang bubat” antara PDIP dengan Jokowi.

Seandainya Jokowi benar-benar meninggalkan partainya, ini akan menjadi anti-klimaks bagi PDIP.

“Situasi ini harus diantisipasi betul oleh PDIP agar punya deteksi dini dan kesiapan yang memadai.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved