Amalan dan Doa

3 Dalil Hadits Puasa Sunnah di Bulan Rajab, Anjuran Beribadah di Bulan Haram dan Keutamaannya

Berikut adalah anjuran ibadah serta puasa saat memasuki bulan Rajab yang bertepatan pada 13 Januari 2024.

Penulis: Dzakkyah Putri | Editor: Heriani AM
Canva.com
PUASA RAJAB - Berikut adalah anjuran ibadah serta puasa saat memasuki bulan Rajab yang bertepatan pada 13 Januari 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah 3 dalil soal anjuran ibadah serta puasa dalam memasuki bulan Rajab yang bertepatan pada 13 Januari 2024.

Selama bulan Rajab, umat Islam disarankan untuk melaksanakan puasa secara rutin.

Anjuran ini diterapkan berdasarkan ajaran Nabi Muhammad SAW sebagaimana terdokumentasikan dalam beberapa hadis-hadisnya.

Nabi menyatakan bahwa puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan haram.

Bulan Rajab termasuk dalam empat bulan haram bersama dengan Muharram, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah.

Baca juga: Terjawab Sampai Kapan Puasa Rajab 2024, Berikut Jadwal Lengkap Niat dan Keutamaan Menjalankannya

Baca juga: Niat Buka Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan dengan Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahannya

Baca juga: 3 Bacaan Doa Menyambut Bulan Rajab 2024, Lengkap dengan 12 Kelebihan Bulan Rajab

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa pada bulan ini sebagai bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

Berikut adalah dalil untuk melaksanakan puasa di bulan Rajab dilansir dari NU Online:

1. Kisah al-Bahili

عَنْ مُجِيبَةَ الْبَاهِلِيَّةِ عَنْ أَبِيهَا أَوْ عَمِّهَا أَنَّهُ أَتَى رَسُولَ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالُهُ وَهَيْئَتُهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ الله أَمَا تَعْرِفُنِي قَالَ وَمَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الْبَاهِلِيُّ الَّذِي جِئْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ قَالَ فَمَا غَيَّرَكَ وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الْهَيْئَةِ قَالَ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا إِلَّا بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ فَقَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ ثُمَّ قَالَ صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَ زِدْنِي فَإِنَّ بِي قُوَّةً قَالَ صُمْ يَوْمَيْنِ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلَاثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا

Artinya, "Dari Mujibah al-Bahiliyyah, dari bapaknya atau pamannya, bahwa ia mendatangi Nabi. Kemudian ia kembali lagi menemui Nabi satu tahun berikutnya sedangkan kondisi tubuhnya sudah berubah (lemah/kurus).

Ia berkata, 'Ya Rasul, apakah engkau mengenaliku?'

Rasul menjawab, 'siapakah engkau?'

Ia menjawab, 'Aku al-Bahili yang datang kepadamu pada satu tahun yang silam.'

Nabi menjawab, 'Apa yang membuat fisikmu berubah padahal dulu fisikmu bagus (segar).'

Ia menjawab, 'Aku tidak makan kecuali di malam hari sejak berpisah denganmu.'

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved