Berita Viral
Terjawab Apa Itu Love Scamming dan Ciri-cirinya, Viral Jadi Modus Penipuan Via Aplikasi Kencan
Terjawab sudah apa arti love scamming dan bagaimana ciri-cirinya, waspadai modus penipuan yang sedang marak di media sosial.
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah apa arti love scamming dan bagaimana ciri-cirinya, waspadai modus penipuan yang sedang marak di media sosial.
Ya, love scamming ini menjadi modus penipuan yang sedang viral terlebih melalui aplikasi kencan.
Baru-baru ini, Bareskrim Polri mengungkap sindikat penipuan elektronik dengan modus love scamming melalui aplikasi kencan online seperti Bumble hingga Tinder.
Dalam kasus tersebut sebanyak 21 orang yang terdiri dari warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) diamankan.
Baca juga: Terjawab Kapan Timnas Indonesia Lawan Jepang di Piala Asia 2024? Simak Jadwal dan Klasemen Sementara
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani mengatakan para pelaku ditangkap di satu apartement di kawasan Grogol, Jakarta Barat, Rabu (17/1/2024) dini hari.
"Di dalamnya kita dapatkan dan kita amankan 19 warga negara Indonesia yang terdiri dari 16 laki-laki dan 3 perempuan.
Kemudian kita dapatkan juga 2 orang warga negara asing laki-laki," kata Djuhandhani di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/1/2024).
Dari 21 orang itu, kata Djuhandhani, 3 orang telah ditetapkan sebagai terangka.
Mereka yang ditetapkan sebagai tersangka yakni, dua WN China dan satu WNI.
Lantas, apa itu love scamming sebenarnya?
Tindakan penipuan ini umumnya berawal dari perkenalan korban dengan pelaku di media sosial.

Love scamming ini dilakukan oleh pelaku kepada korban dengan tujuan untuk mendapatkan uang. Melansir laman Pusiknas Bareskrim Polri, love scamming juga disebut dengan romance scam.
Untuk diketahui, love scamming adalah penipuan berkedok asmara di mana pelaku menaklukkan korban dengan kata-kata cinta bahkan hubungan romansa yang serius. Pelaku memanipulasi korban untuk mendapatkan uang.
Kemudian setelah mendapatkan uang, pelaku akan menghilang. Para pelaku penipuan ini juga memakai identitas online palsu untuk mendapatkan kasih sayang dan kepercayaan korban.
Pelaku kemudian menggunakan ilusi hubungan romantis untuk memanipulasi dan mencuri dari korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.