Berita Nasional Terkini
Saat Luhut dan Bahlil Kompak Serang Balik Tom Lembong, Sindir soal Investasi Mangkrak Rp 708 Triliun
Saat Luhut dan Bahlil kompak serang balik Tom Lembong, sindir soal investasi mangkrak Rp 708 triliun.
"Yang namanya mantan menteri, namanya mantan pembantu presiden ya tugasnya memang melayani presiden. Mau buat apa saja ya terserah dia. Jadi jangan juga merasa pintar bahwa seolah-olah apa yang dibuat itu adalah seolah-olah dia pintar," kata Bahlil.
Bahlil mengkalim bahwa mantan menteri yang kerap membuat pidato bagi Presiden Jokowi juga dinilai tak terlalu pintar. Lantaran dia menilai hasil pidato yang disampaikan untuk Presiden Jokowi kerap kali tak terpakai.
"Kadang-kadang Presiden Jokowi ini cuma iya-iya aja padahal enggak dipake juga. Itu konsep ntar aja padahal enggak pinter-pinter banget juga," ungkapnya.
Bahkan, Bahlil menyelipkan pesan bahwa yang dibutuhkan Kementerian Investasi/BKPM adalah yang jago eksekusi bukan hanya pidato semata.
"Jadi menurut saya di Kementerian Investasi ini siapapun besok ke depan yang memimpin kalau hanya pidato-pidato saya pikir dipikirkan lagi lah, karena yang dibutuhkan di sini eksekusi," jelasnya.
Berkaca dengan sindiran itu, beberapa hari belakangan nama Tom Lembong mendadak trending topik usai disebut-sebut Gibran dalam debat cawapres pada Minggu (21/1/2024).
Tahu namanya disebut-sebut dalam debat cawapres kemarin, pemilik nama lengkap Thomas Lembong ini akhirnya buka suara.
Tom Lembong menanggapi Gibran yang menyebut-nyebut namanya. Menurutnya Tom, penyebutan namanya itu merupakan sebuah kerinduan lantaran sudah tak lagi bekerja di pihak Jokowi, ayah Gibran.
Tom Lembong bercerita bahwa selama tujuh tahun dirinya kerap membuat 'contekan' untuk ayah Gibran, Joko Widodo di Istana.
"Tentunya selama 7 tahun saya membuat contekan dan menulis pidato untuk ayahnya, Pak Presiden. Dan saya bisa mendeteksi mungkin sebuah rasa rindu bahwa saya tidak lagi di situ untuk memberikan masukan-masukan yang berkualitas," kata Tom Lembong mengutip Bangkapos.com, Rabu.
Kerinduan itu bisa dipahami karena Tom Lembong kini membuat 'contekan' di pihak Timnas AMIN, yang merupakan lawan dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 dalam kontestasi Pilpres 2024.
Luhut kritik kinerja Tom Lembong
Luhut lalu mengkritik kinerja Tom Lembong saat masih menjabat sebagai Kepala BKPM.
Di mana menurut klaim Luhut, Tom Lembong banyak mewariskan pekerjaan rumah kepada penerusnya, Bahlil Lahadalia.
"Anda harus refleksi juga apa sih yang Anda lakukan sebagai Menteri Perdagangan, coba tanya dirimu. Waktu Anda (Kepala) BKPM, apa yang anda lakukan? Anda kan ditugasi untuk online single submissions (OSS)," beber Luhut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.