Sejarah 25 Januari: Jatuhnya Kekhalifahan Bani Umayyah dalam Pertempuran Zab

Berapa banyak korban Pertempuran Zab?

Tidak ada catatan yang sangat pasti mengenai jumlah korban yang jatuh selama Pertempuran Zab pertama dan kedua.

Sumber-sumber sejarah kuno sering kali memberikan perkiraan yang bervariasi dan tidak selalu dapat diverifikasi dengan akurat.

Pertempuran Zab pertama, yang mengakhiri pemerintahan Umayyah dan membawa Abbasiyah ke tampuk pemerintahan, dipandang sebagai pertempuran besar dengan jumlah korban yang signifikan.

Namun, perkiraan angka-angka tersebut dapat bervariasi tergantung pada sumber sejarah yang digunakan.

Baca juga: Sejarah 25 Januari: Pernikahan Rahasia Henry VIII dan Anne Boleyn yang Kontroversial

Penting untuk dicatat bahwa dalam konflik-konflik besar seperti ini, korban tidak hanya mencakup anggota militer tetapi juga warga sipil dan populasi di sekitar wilayah pertempuran.

Selain itu, ketidakpastian dalam sumber-sumber sejarah kuno dapat membuat sulit untuk memberikan perkiraan angka yang akurat.

Sebagai tambahan, tidak ada catatan resmi atau laporan statistik seperti yang kita kenal saat ini yang memberikan gambaran rinci tentang jumlah korban pada saat pertempuran tersebut.

Akhir dari Pertempuran Zab

Pertempuran Zab pertama dimenangkan oleh pasukan Abbasiyah yang dipimpin oleh Abu al-'Abbas al-Saffah.

Kemenangan ini menandai berakhirnya kekuasaan Umayyah dan memulai dinasti Abbasiyah sebagai penguasa baru di dunia Islam.

Khalifah terakhir Umayyah, Marwan II, terbunuh dalam pertempuran, dan ini menandai akhir dinasti Umayyah.

Namun, pada Pertempuran Zab kedua terjadi sebagai respons terhadap pemberontakan di wilayah Abbasiyah.

Baca juga: Sejarah 24 Januari: 82 Tahun yang Lalu Tentara Jepang Berhasil Menduduki Kota Balikpapan

Khalifah Al-Mansur dari Abbasiyah berhasil menumpas pemberontakan tersebut dan mengamankan kembali kendali politik di wilayahnya.

Hasil pertempuran ini mengukuhkan kekuasaan Abbasiyah dan memperkuat stabilitas dalam kekhalifahan.