PIlpres 2024

Ramai Beras Bansos dengan Stiker Capres, Apakah Ada Korupsinya? Jawaban KPK dan Penjelasan Bulog

Ramai beras bansos dengan stiker capres, apakah ada korupsinya? Simak jawaban KPK dan penjelasan Bulog soal beras bansos dengan stiker capres.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/Syakirun Ni'am-Istimewa via Tribunnews.com
BANSOS BERSTIKER - Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata. Kanan: beras bansos dengan stiker capres cawapres yang ramai beredar. Ramai beras bansos dengan stiker capres, apakah ada korupsinya? Simak jawaban KPK dan penjelasan Bulog soal beras bansos dengan stiker capres. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ramai beras bansos dengan stiker pasangan capres cawapres yang diduga memuat unsur konflik kepentingan.

Apakah ada korupsinya, simak penjelasan KPK terkait beras bansos dengan stiker capres cawapres yang kini ramai beredar fotonya di medsos dan konfirmasi dari Bulog.

Sebelumnya, ramai beredar foto beras bansos bergambar pasangan capres cawapres 02 yakni Prabowo-Gibran

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, pihaknya telah berkali-kali mengingatkan mengenai adanya konflik kepentingan yang menjadi embrio atau salah satu awal mula persoalan korupsi.

Baca juga: The Economist Ubah Elektabilitas Paslon Terkuat, Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini 4 Lembaga Asing

Baca juga: Ganjar Pranowo Ngaku Tak Risau Baca Survei Pilpres 2024, Di Langit Sudah Digariskan Pemenangnya

Baca juga: Jokowi Beri Klarifikasi soal Pernyataan Presiden Boleh Kampanye dan Berpihak Sambil Tunjukkan UU

Jumat (26/1/2024) Alex Marwata mengatakan, "Terkait dengan bansos yang ada logo-logo calon-calon tertentu, sekali lagi kami di KPK sebetulnya sudah berkali-kali mengingatkan dengan kemunginkan adanya konflik kepentingan, CoI (conflict of interest) ya."

Alex mengkritik pandangan sejumlah pihak yang menyepelekan keberadaan logo atau gambar diduga memuat unsur kepentingan dengan anggapan bahwa "yang penting bansos sampai" dan tidak mengambil keuntungan berupa uang.

Padahal, kata Alex, keuntungan tidak selalu berupa materi seperti uang melainkan bisa juga berbentuk citra yang baik.

"Imege (citra) kan juga sebuah keuntungan, apalagi ketika itu terjadi di saat seperti ini, pada saat Pemilu," ujar Alex seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Beras Bulog Ditempeli Gambar Capres, KPK: Sudah Berkali-Kali Diingatkan Konflik Kepentingan.

Mantan Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) tersebut mengatakan, pada masa pilpres seperti saat ini para kandidat capres dan cawapres berlomba menarik simpati masyarakat.

Keberadaan bansos dengan logo pasangan capres dan cawapres itu berpotensi disalahpahami karena tidak semua masyarakat memahami bahwa pengadaan bansos bersumber dari uang negara, bukan dari pasangan calon tersebut.

Alex mengingatkan, perbuatan menempelkan logo salah satu paslon pada bansos tidak diperbolehkan.

Jika memang hendak ditempel logo, maka harus ketiga pasangan capres dan cawapres.

BANSOS BERSTIKER - Foto beras bansos berstiker pasangan capres cawapres Prabowo - Gibran yang beredar di medsos
BANSOS BERSTIKER - Foto beras bansos berstiker pasangan capres cawapres Prabowo - Gibran yang beredar di medsos (Istimewa via Tribunnews.com)

"Tidak satu pasangan saja. Ini jelas ada unsur konflik kepentingan, ini kalau dilakukan secara masif ya.

Apakah itu korupsi atau tidak?" kata Alex.

Baca juga: Jika Terpilih Sebagai Wapres, Cak Imin Langsung Hapus Program Food Estate di Hari Pertama Bertugas

"Sekali lagi karena ini uang negara, pasti ada unsur keuntungan meskipun sifatnya tdk berupa materi, tapi berupa image," lanjut Alex.

Diberitakan sebelumnya, foto beras Bulog yang ditempel stiker calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran beredar di media sosial X (dulu Twitter).

Respons Bawaslu

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengaku tengah menelusuri dugaan bantuan sosial (bansos) berupa karung beras Bulog dipasangi stiker pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja berujar, penelusuran ini dilakukan untuk memeriksa kebenaran kabar yang beredar viral terkait hal tersebut sebelum menjadikannya temuan dugaan pelanggaran pemilu.

"Lagi ditelusuri. Kemarin kita dapat info, belum ada laporan ya, sudah kita telusuri apakah betul," kata Bagja di kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jumat (26/1/2024) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Bawaslu Telusuri Dugaan Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran.

Ia juga berujar bahwa pihaknya akan memeriksa lebih dulu, apakah beras yang dibagikan itu terkategori sebagai bansos.

Bawaslu disebut akan menyurati Kementerian Sosial (Kemensos) hingga BUMN untuk itu.

Terkait Bulog, Bagja menyampaikan, seharusnya operasi pasar dilakukan oleh Bulog sendiri, jika memang itu beras Bulog.

Ia menegaskan bahwa bansos tidak boleh digunakan oleh peserta pemilu berkampanye.

Sembako juga tidak boleh dibagikan untuk warga sebagai bentuk kampanye, kecuali dalam bentuk bazar.

Baca juga: Mahfud MD Buka Suara Usai Dilapor ke Bawaslu Soal Dugaan Penghinaan kepada Gibran Rakabuming

"Bansos sebagai program pemerintah tidak boleh digunakan oleh capres ataupun cawapres," ucap Bagja.

Sebelumnya, viral beras Bulog berstiker Prabowo-Gibran diterima seorang warga di masa kampanye ini.

Beras itu disebut merupakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) produksi Perum Bulog.

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, sudah mengklarifikasi bahwa beras program itu sudah dijual ke masyarakat dan mereka tak dapat mengatur beras itu digunakan untuk apa setelah dibeli.

Ia memastikan, Bulog tidak pernah menempelkan atribut apa pun selain label Badan Pangan Nasional dan Bulog di kemasan beras.

"Dari Bulog tidak ada atribut apa pun," ucap Bayu saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/1/2024).

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menegaskan, pihaknya telah bekerja sesuai penugasan pemerintah untuk menunjuk Perum Bulog sebagai penyalur beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

"Tidak ada logo lain selain logo kami (Bapanas) sama Bulog. Itu biar tahu berasnya punya kita," jelasnya.

Baca juga: Jokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye, Ketua KPU: Harus Ajukan Cuti ke Dirinya Sendiri

Jawaban Gibran

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka buka suara soal beredarnya foto beras bansos dengan stiker dirinya dan Prabowo Subianto.

Gibran menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti adanya temuan beras bansos berstiker Prabowo-Gibran tersebut.

Pasalnya, Gibran paham dalam kampanye Pilpres 2024 ini tidak diperbolehkan untuk membagikan bantuan sosial atau bansos dalam bentuk apapun.

Termasuk tidak boleh membagikan bantuan beras kepada masyarakat.

dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Gibran, Timnas AMIN, TPN, dan Airlangga Bicara soal Beredarnya Beras Bansos Berstiker Prabowo-Gibran, Walikota Solo ini pun mengaku akan mencari tempat dibaginya beras bansos berstiker Prabowo-Gibran tersebut.

Agar nantinya Gibran bisa langsung menindaklanjutinya.

"Stiker Beras Bulog dengan stiker Prabowo-Gibran, dimana itu? Tempatnya dimana?"

"Saya urus, saya cari ya, kan gak boleh bagi beras, akan saya tindaklanjuti."

"Saya kasih tau, nanti saya cari," kata Gibran dilansir Tribun Solo, Jumat (26/1/2024) seperti 

Baca juga: Pemungutan Suara Pilpres 2024 Tinggal Hitungan Hari, Cek Survei Capres Terkuat Versi 3 Lembaga Asing

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved