Pilpres 2024
Elektabilitas Capres Terbaru, Capres dan Cawapres 2024 Terkuat Jelang Pencoblosan Versi Hasil Survei
Inilah elektabilitas Capres terbaru, terjawab sudah pasangan Capres dan Cawapres 2024 terkuat jelang pencoblosan versi hasil survei.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah elektabilitas Capres terbaru atau elektabilitas Capres 2024 terbaru, terjawab sudah pasangan Capres dan Cawapres 2024 terkuat jelang pencoblosan versi hasil survei.
Sejumlah hal menarik terungkap dari elektabilitas Capres terbaru atau elektabilitas Capres 2024 terbaru, dan siapa pasangan Capres dan Cawapres 2024 terkuat jelang pencoblosan versi hasil survei.
Hari pencoblosan atau pemungutan suara, 14 Februari 2024 tinggal hitungan hari, seperti apa perubahan elektabilitas paslon terkuat, bagaimana persaingan Anies - Muhaimin, Prabowo - Gibran dan Ganjar - Mahfud.
Gelaran Pilpres 2024 Indonesia tak luput dari sorotan luar negeri, media Inggris The Economist meralat hasil survei capres 2024 terbaru, cek elektabilitas paslon terkuat.
Baca juga: Elektabilitas Paslon Berubah Jelang Pencoblosan Menurut Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini
Ralat Survei elektabilitas capres 2024 terbaru dari The Economist
Dari pantauan TribunKaltim.co dari laman resmi The Economist terbaru, Jumat (26/1/2024) ada pengumuman Editorial yang menyebut perubahan dari yang dirilis, Kamis (25/1/2024).
Menurut The Economist, hasil jajak pendapat ini merupakan update dari sebelumnya dengan mengecualikan survei yang tidak dapat diandalkan
Namun, The Economist tidak menyebutkan survei mana yang tidak dapat diandalkan.
Update terbaru hasil survei capres 2024 versi The Economist ini merupakan perkembangan terbaru dari hasil jajak pendapat dirilis 16 Januari 2024 lalu.
Dalam artikel yang berjudul ‘Who will be the next president of Indonesia’ tersebut, The Economist memantau ketiga capres, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
The Economist juga memotre bagaimana dukungan terhadap ketiganya.
Dalam update terbarunya, Jumat (26/1/2024) berikut hasil survei capres 2024 dari The Economist

- Prabowo Subianto rata-rata 47 persen (dengan range antara 42-52 persen)
- Ganjar Pranowo rata-rata 24 persen (dengan range antara 18-31 persen)
- Anies Baswedan rata-rata 24 persen (dengan range antara 18-30 persen)
Sebelumnya, The Economist sempat merilis elektabilitas Prabowo mencapai 50 persen, diikuti Ganjar 23 persen dan Anies 21 persen.
Namun kemudian diupdate hari ini, Jumat (26/1/2024).
Media Inggris, The Economist menulis, meski terdapat penurunan suara antara periode September hingga Oktober 2023, namun elektabilitas Prabowo terus mengalami kenaikan pada 31 Oktober 2023 hingga Januari 2024.
The Economist juga menggambarkan sosok Prabowo yang jika terpilih sebagai Presiden Indonesia akan meneruskan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Prabowo tidak hanya menganut paham ‘Jokowinomics’ yaitu pembangunan berbasis infrastruktur, tetapi juga menggandeng putra Jokowi yang berusia 36 tahun, Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangannya,” tulis The Economist.
Sebagai perbandingan berikut elektabilitas capres 2024 dari 3 lembaga survei lainnya seperti dilansir TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul 4 Hasil Survei Capres Versi Lembaga Asing: Anies Vs Prabowo Vs Ganjar di Pilpres 2024:
1. Survei Bloomberg
Survei Bloomberg yang dilakukan awal Januari 2024 ini menempatkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan di urutan pertama yang cocok jadi Presiden RI.
Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan lembaga berbasis media itu setelah melakukan wawancara terhadap 17 ekonom dan analis pasar.
- Anies Baswedan memperoleh poin 33.
- Prabowo Subianto dengan 29 poin
- Ganjar Pranowo 28 poin.
Dalam publikasinya, Bloomberg menyebut para ekonom dan analis pasar berharap kebijakan hilirisasi yang diterapkan presiden dan energi terbarukan.
Baca juga: 4 Menteri Jokowi Turun Gunung Bantah Muhaimin dan Mahfud MD, Luhut Mau Ajak Cak Imin ke Pabrik Nikel
2. Survei Utting Research
Lembaga survei dari Australia Utting Research juga memperlihatkan survei capres 2024 awal Januari 2024.
Hasilnya Prabowo-Gibran 44 persen, Anies Baswedan-Muhaimin 28 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 21 persen.
Utting Research menyoroti lonjakan dukungan pemilih yang mencolok (a notable surge) untuk Anies Baswedan pascadebat pemilihan presiden pertama.
“Pascadebat pilpres pertama, Utting Research mencatat kenaikan mencolok jumlah pemilih dari calon Presiden Anies Baswedan sebesar 6 persen," terang Managing Director Utting Research John Utting, Kamis 4 Januari 2024.
"Hasil survei menunjukkan bahwa (Anies) Baswedan mendapatkan 28 persen suara. Kenaikan ini menjadi titik balik (turning point) dalam pilpres, menjadikan Anies sebagai penantang utama dalam pemilihan," papar John.
Menurut Utting Research, Prabowo Subianto, mengalami penurunan dukungan signifikan. “Prabowo suaranya turun 6 persen menjadi 44 persen.
Sedangkan Ganjar tertahan di 21 persen.
Debat pertama pilpres telah menjadi peristiwa yang pivotal (titik balik penting) di dalam rangkaian pilpres, menarik perhatian hampir setengah total pemilih, yang menonton keseluruhan ataupun sebagian debat tersebut," papar John.
"Sebanyak 41 persen pemilih menganggap Anies Baswedan sebagai kandidat paling impresif (mengesankan) dalam debat, melampaui Prabowo 36 persen dan Ganjar 20 persen," ujar John Utting.
Utting Research selama ini berpengalaman menangani riset pemilu dan kampanye di Australia, Selandia Baru, Asia Pasifik, Amerika hingga Uni Eropa
Survei Roy Morgan
Lembaga survei yang berbasis di Australia, Roy Morgan, merilis hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) Indonesia pada Selasa (12/12/2023) lalu.
Hasilnya elektabilitas Ganjar Pranowo di atas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Roy Morgan melakukan survei ini pada Juli sampai September 2023 dengan melibatkan 2.630 responden, berikut hasilnya:
- Ganjar Pranowo: 38 persen
- Prabowo Subianto: 30 persen
- Anies Baswedan: 25 persen
Dikutip dari situs resmi Roy Morgan, hanya tujuh persen pemilih yang belum menentukan pilihannya pada Pilpres 2024 mendatang.
Melalui survei tersebut, Roy Morgan juga menunjukkan Ganjar memimpin suara di Pulau Jawa dengan 41 persen dukungan.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu unggul lebih dari 10 persen dibandingkan dua capres lain.
Di mana Prabowo hanya mendapatkan 29 persen dan Anies memperoleh 25 persen.
Namun persaingan ketat terjadi di Pulau Sumatra, di mana Ganjar dan Prabowo sejajar.
Di pulau terpadat kedua di Indonesia tersebut, mereka masing-masing memperoleh 33 persen suara, sedangkan Anies mendapatkan 28 persen suara.
Prabowo menunjukkan kekuatannya di dua pulau lain, yaitu Sulawesi dan Kalimantan.
Di Sulawesi, pria yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) itu memperoleh 42 persen.
Baca juga: Pemungutan Suara Pilpres 2024 Tinggal Hitungan Hari, Cek Survei Capres Terkuat Versi 3 Lembaga Asing
Lalu, disusul Ganjar dengan 33 persen dan Anies dengan 22 persen.
Sementara di Kalimantan, Prabowo unggul tipis dengan 30 persen, lantas disusul Ganjar dan Anies dengan masing-masing 25 persen.
Skenario Pilpres 2024 2 Putaran
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggelar uji publik atas 3 rancangan Peraturan KPU (PKPU) pada Kamis (11/1/2024).
Salah satu yang diuji publik adalah RPKPU yang mengatur pemilihan umum presiden (Pilpres) putaran kedua.
Dalam RPKPU itu rencananya jika pilpres putaran kedua terjadi maka pemungutan suara bakal digelar pada 26 Juni 2024.
Kurang lebih 5 bulan pasca-pemungutan suara pilpres putaran pertama.
"Pilpres putaran kedua jika ada maka pemungutan suara pada 26 Juni 2024," kata Anggota KPU RI Yulianto Sudrajat dalam uji publik 3 rancangan PKPU di kantor KPU RI, Jakarta Pusat.
Sementara itu, masa kampanye akan berlangsung selama 20 hari.
Yakni dimulai tanggal 2 hingga 22 Juni 2024.
Lalu pada tanggal 23-25 Juni 2024 merupakan masa tenang.
Kemudian untuk penghitungan suara akan dilaksanakan pada 26-27 Juni 2024.
Sedangkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan pada 27 Juni sampai 20 Juli 2024.
Sebagai informasi, hari ini KPU menggelar uji publik 3 RPKU.
Adapun RPKPU yang diuji publik hari ini adalah RPKPU tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Umum, RPKU Penetapan Pasangan Calon Terpilih, Penetapan Perolehan Kursi, dan Penetapan Calon Terpilih dalam Pemilihan Umum, serta RPKPU tentang Tahapan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024.
Rancangan jadwal jika terjadi Pilpres 2024 putaran kedua:
- 17 Mei - 12 Juni 2024: Pemutakhiran data pemilih
- 2-22 Juni 2024: Kampanye
- 23-25 Juni 2024: Masa tenang
- 26 Juni 2024: Pemungutan suara
- 26-27 Juni 2024: Penghitungan suara
- 27 Juni - 20 Juli 2024: Rekapitulasi hasil penghitungan suara.
Itulah tadi elektabilitas Capres terbaru, terjawab sudah pasangan Capres dan Cawapres 2024 terkuat jelang pencoblosan versi hasil survei.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.