Sejarah
Sejarah 30 Januari: Mahatma Gandhi yang Meninggal Dibunuh Ekstrimis Hindu, Inilah Biografi Gandhi
Simak penjelasan mengenai sejarah 30 Januari mengenai Mahatama Gandhi yang meninggal dibunuh ekstrimis Hindu, inilah biografi Gandhi.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
Anak didiknya, Jawaharlal Nehru diangkat menjadi pemimpin partai menggantikannya.
Dengan pecahnya Perang Dunia II , Gandhi kembali ke dunia politik dan menyerukan kerja sama India dengan upaya perang Inggris sebagai imbalan atas kemerdekaan.
Inggris menolak dan berusaha memecah belah India dengan mendukung kelompok Hindu dan Muslim konservatif.
Baca juga: Sejarah 29 Januari: Pertunjukan Perdana Romeo dan Juliet Karya Shakespeare Tahun 1597
Pada tahun 1945, pemerintahan baru berkuasa di Inggris dan negosiasi untuk kemerdekaan India dimulai.
Gandhi menginginkan India bersatu, namun Liga Muslim yang semakin berpengaruh selama perang, tidak setuju.
Setelah pembicaraan yang berlarut-larut, Inggris setuju untuk membentuk dua negara merdeka baru yaitu India dan Pakistan pada tanggal 15 Agustus 1947.
Gandhi sangat tertekan dengan pemisahan tersebut, dan kekerasan berdarah segera pecah antara umat Hindu dan Muslim di India.
Dalam upaya mengakhiri perselisihan agama di India, ia melakukan puasa dan kunjungan ke daerah-daerah yang bermasalah.
Dia sedang melakukan aksi serupa di New Delhi ketika Nathuram Godse, seorang ekstremis Hindu yang keberatan dengan toleransi Gandhi terhadap umat Islam, menembaknya hingga tewas.
Dikenal sebagai Mahatma atau “jiwa agung” semasa hidupnya metode pembangkangan sipil Gandhi yang persuasif memengaruhi para pemimpin gerakan hak-hak sipil di seluruh dunia, khususnya Martin Luther King Jr. di Amerika Serikat.
Pada tanggal 30 Januari 1948 setelah Mahatma Gandhi tewas dibunuh oleh seorang ekstremis Hindu, Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru, mengumumkan masa berkabung nasional.
Jutaan warga berkumpul di sepanjang Sungai Jumna untuk mengikuti prosesi pemakaman Gandhi pada 31 Januari 1948.
Jenazah Gandhi dibungkus dalam bendera India dan diarak oleh pasukan tentara menuju tempat kremasi.
Selama prosesi, pesawat angkatan udara terbang rendah dan melemparkan kelopak bunga ke jalan sebagai penghormatan terakhir.
Jenazahnya akhirnya ditempatkan di bara api, dan proses kremasi dimulai. Abunya dibiarkan di tepi Sungai Jumna selama tiga hari sebelum diambil untuk dilarung di perbatasan dengan Sungai Gangga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.