Ibu Kota Negara

Progres Ngebut, Penampakan Terbaru Rumah Menteri di IKN Nusantara, Cek Fasilitas Lengkapnya

Penampakan terbaru rumah mMenteri di IKN Nusantara, progres ngebut, cek fasilitas lengkapnya

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Dok Kementrian PUPR
Penampakan rumah tapak jabatan menteri di IKN Nusantara 

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur terus dikebut.

Salah satunya rumah tapak jabatan menteri (RTJM).

Diketahui, IKN Nusantara ditargetkan sudah menjadi Ibu Kota Indonesia menggantikan Jakarta, Agustus 2024 ini.

Terbaru, per 25 Januari 2024, sebanyak 36 unit RTJM/Pejabat Negara sudah mencapai 72,417 persen.

Baca juga: Formasi CPNS 2024 Khusus untuk Langsung Kerja di IKN Nusantara, Ada Kuota untuk Fresh Graduate

Rinciannya, 34 unit di antaranya saat ini sedang proses pekerjaan struktur paralel dengan pekerjaan mechanical, electrical, dan plumbing (MEP).

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengungkapkan, beberapa unit RTJM/Pejabat Negara juga sudah masuk pekerjaan arsitektural.

"Sementara dua unit rumah sudah memasuki tahap pekerjaan interior dan lanskap," ungkap Danis, Selasa (30/1/2024).

Ada pun pekerjaan instalasi jaringan gas, fiber optic, dan listrik, saat ini, belum masuk di area unit RTJM.

"Kami sedang detailkan koneksinya sehingga nanti RTJM akan terpenuhi kebutuhannya," imbuh Danis.

Kendati demikian, Danis optimistis, pekerjaan akan tuntas tepat waktu dan segera diresmikan pada tahun ini.

Pembangunan RTJM/Pejabat Negara didesain dapat merespons kondisi topografi berkontur.

Terdiri dari dua tipe rumah yang mengikuti kontur lahan, yaitu tipe upslope dan downslope.

Untuk tipe downslope yang dibangun sebanyak 11 unit, diperuntukkan bagi hunian yang berada di lereng bukit.

Sehingga elevasi belakang rumah lebih rendah daripada elevasi jalan.

Selain mengikuti kontur lahan sehingga meminimalisasi cut and fill, RTJM/Pejabat Negara dirancang untuk responsif terhadap iklim dan bencana.

Penataan jalur bagi pedestrian di sekitar lokasi pembangunan juga dilakukan supaya kondisi lingkungan tetap terjaga dan nyaman untuk dihuni.

Energi bersih Selain itu, untuk mewujudkan IKN sebagai kota hijau dan pintar (green smart city), Kementerian PUPR juga juga memasang panel surya sehingga memaksimalkan pemanfaatan energi listrik di unit hunian.

Baca juga: 2.083 Pekerja IKN Masuk DPTb, KPU PPU Siapkan TPS di Sepaku dan Penajam untuk Lokasi Pencoblosan

Demikian halnya dengan keberadaa pohon-pohon yang ada di sekitar lokasi konstruksi tidak ditebang, sekaligus terus melakukan penanaman pohon baru agar lingkungan tetap hijau dan asri.

Untuk diketahui, pembangunan 36 unit RTJM/Pejabat Negara menempati area di kawasan Persil 104 dengan lahan seluas 10,6 hektar, dan Persil 105 dengan lahan seluas 9,1 hektar.

Rinciannya, sebanyak 24 unit rumah di Persil 104, dan sisanya 12 unit rumah di Persil 105.

Seluruhnya juga dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU), meubellair, fasilitas umum, fasilitas sosial, serta sistem Smart Design Building dengan akses 100 persen terhadap internet dan wifi.

Progres Proyek Tahap I

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyampaikan perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga akhir Januari 2024.

Bambang mengatakan bahwa pembangunan IKN telah berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pembangunan IKN saat ini telah mencapai 71,47 persen, dari target yang ditetapkan pada tahap satu.

"Ini membuktikan komitmen kami untuk terus bekerja mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai kota yang layak huni dan dicintai," ungkapnya Selasa (30/1/2024).

Bambang menjelaskan pembangunan IKN tahap satu terdiri dari empat groundbreaking.

Satu hingga empat yang telah dilaksanakan pada September, November, Desember 2023, dan Januari 2024.

Delapan sektor utama yang dibangun termasuk hotel, hunian, ritel dan logistik, perkantoran, pendidikan, kesehatan, energi dan transportasi, serta area hijau.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Siap Penuhi Kebutuhan Energi untuk Pembangunan Infrastruktur di IKN

Menurut Bambang total investasi yang telah masuk untuk pembangunan IKN tahap satu mencapai Rp47,5 triliun, dengan porsi investasi swasta mencapai Rp35,9 triliun.

Lebih lanjut, saat ini sudah ada sekitar 350 Letter of Intent yang diterima oleh OIKN dan tengah dikaji.

Proses yang mendetail dilakukan untuk dapat memberikan kerja sama yang saling menguntungkan, terutama bagi pembangunan IKN.

Pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) juga terus memberikan progres yang baik. Pembangunan Istana Presiden dan Lapangan Upacara telah mencapai 54,7 persen.

Area Sumbu Kebangsaan fase satu juga sudah mencapai 96,41 persen sementara Bendungan Sepaku Semoi sudah 100 persen.

Bambang mengatakan penyelesaian berbagai sarana dan prasarana ini sesuai dengan target untuk mengukir sejarah baru, yaitu merayakan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN.

Tidak hanya itu, pembangunan IKN juga menunjukkan dampak positif bagi area sekitar sehingga saat ini, pembangunan menjangkau area-area di luar KIPP.

Bambang menambahkan IKN dibangun dengan perencanaan yang matang berdasarkan kajian, studi, dan juga diskusi dengan berbagai ahli di bidang-bidangnya.

Hal ini ditujukan agar masyarakat yang tinggal di IKN merasa betah dan nyaman karena IKN adalah liveable and lovable city.

Rumah Teknologi yang ada di IKN akan menjadi wadah untuk melakukan proof of concept dan pengunjung dapat melihat secara langsung berbagai teknologi yang akan diterapkan di IKN.

Baca juga: Pemprov Kaltim Dilibatkan saat HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di IKN Nusantara

"Kami ingin IKN punya ekosistem yang lengkap, tidak hanya fasilitas publik atau kantor pemerintah, tapi juga tempat untuk UMKM, tempat hangout, tempat stand-up comedy atau tempat olahraga. Ini yang ingin kami ciptakan agar kota ini tidak hanya layak huni tapi juga dicintai," jelasnya.

Sebagai kota kota pertama di Indonesia dengan perangkat keberlanjutan yang komprehensif, komitmen OIKN dalam memastikan pembangunan yang berkelanjutan juga penting, terutama untuk memberikan international confidence dan juga pembangunan yang berdampak positif.

“Dari 252.000 hektare luas IKN itu yang jadi bangunan atau yang dibangun hanya 25 persen. 65 persen nanti akan menjadi area hutan kembali,” jelas Bambang. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penampakan Terkini Rumah Tapak Jabatan Menteri di IKN"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved