Pilpres 2024

Lengkap! Pernyataan Pamungkas Anies di Debat Pertama Pilpres 2024: Wakanda No More Indonesia Forever

Inilah pernyataan pamungkas Anies di debat pertama Pilpres 2024: Wakanda no more, Indonesia forever.

Editor: Doan Pardede
Tangkap layar YouTube KPU RI
PERNYATAAN ANIES - Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo usai debat pertama capres, Desember 2023 lalu. Inilah pernyataan pamungkas Anies di debat pertama Pilpres 2024: Wakanda no more, Indonesia forever. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah pernyataan pamungkas Anies di Debat Pertama Pilpres 2024: Wakanda no more, Indonesia forever.

Ulasan seputar apa sebenarnya pernyataan pamungkas Anies di Debat Pertama Pilpres 2024 menjadi sorotan jelanh digelarnya Debat Capres Cawapres 2024 terakhir.

Dalam Debat Pertama lalu, Anies Baswedan yang merupakan calon Presiden Nomor 1 itu menyinggung sejumlah hal, salah satunya soal keberadaan orang dalam atau ordal dalam urusan bernegara.

Anies juga menyentil etika dalam bernegara.

Baca juga: Tiga Ketua Parpol Hadir Malam Ini! KPU Apresiasi dan Salut untuk Nobar Debat di Tribun Kaltim

Di akhir pidato, Anies menyinggung soal ketakutan orang dalam berpendapat. Anies mengaku tak ingin hal itu berlanjut.

Berikut pernyataan pemungkas Anies dalam debat pertama Pilpres 2024:

Saya rasa kita sama rakyat Indonesia, saya, kita semua bahwa kita menginginkan sebuah negeri di mana praktik korupsi diberantas hingga tuntas, pemerintah memberikan pelayanan yang terbaik, kemudian kita menjunjung tinggi etika, kita sama di situ.

Karenanya, saya ingin sampaikan kepada semua bahwa saat ini kita di persimpangan jalan, antara apakah tetap menjadi negara hukum di mana kekuasaan dikendalikan oleh hukum atau kita menjadi negara kekuasaan di mana hukum diatur dan dikendalikan oleh penguasa.

Dalam situasi itu, saya ingin sampaikan Kini adalah sebuah gerakan perubahan, kita sama-sama.

Kita ingin mengembalikan tetap menjadi negara hukum di mana kekuasaan dikendalikan.

Dan saya ingin sampaikan bahwa etika dijunjung tinggi.

Ketika terjadi pelanggaran etika, jangan bersembunyi di balik keputusan hukum.

Justru kita harus mengatakan bahwa tugas pimpinan tertinggi memberi contoh.

Bila ada pelanggaran etika maka itu adalah mendasar.

Bila tidak, ke bawah, ke seluruh rakyat, semua akan kompromi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved