Amalan dan Doa

Penyebab Seseorang Melakukan Mandi Junub dan Wajib, Inilah Penjelasan dan Detailnya

Simak penjelasan dan informasi terkait penyebab seseorang melakukan mandi junub dan wajib, inilah penjelasan dan Detailnya

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
Canva.com
MANDI JUNUB. Simak penjelasan dan informasi terkait penyebab seseorang melakukan mandi junub dan wajib, inilah penjelasannya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak penjelasan dan informasi terkait penyebab seseorang melakukan mandi junub dan wajib, inilah penjelasan dan detailnya.

Ketika seorang muslimmelakukan mandi bersih dan wajib tentu terdapat penyebab mengapa hal tersebut dilakukan.

Terdapat banyak alasan dan penyebab, diantara lain ialah seseorang sudah tidak dalam keadaan suci.

Tentunya hal ini terdapat banyak faktor, beberapa diantaranya ialah karena dalam keadaan junub.

Ketik dalam keadaan junub, tentunya seseorang harus sesegera mungkin melakukan mandi bersih/mandi wajib/mandi junub.

Dalam Islam, mandi junub atau mandi wajib adalah mandi besar yang dilakukan setelah seseorang melakukan hubungan intim atau setelah keluarnya air mani maupun setelah haid/nifas bagi perempuan.

Mandi ini memiliki tujuan untuk membersihkan diri dan mengembalikan kesucian seorang Muslim atau Muslimah sebelum melaksanakan ibadah atau aktivitas lain yang memerlukan kebersihan spiritual.

Mandi junub atau mandi besar dalam Islam memiliki tujuan utama untuk membersihkan diri secara spiritual setelah melakukan aktivitas tertentu yang mengharuskan mandi wajib

Penting untuk dicatat bahwa praktek dan pandangan mengenai mandi junub dapat bervariasi di antara mazhab-mazhab dalam Islam, sumber-sumber hukum Islam seperti Al-Qur'an dan Hadis digunakan sebagai panduan dalam menetapkan aturan-aturan ini.

Baca juga: 6 Sebab Muslim Harus Melakukan Mandi Wajib atau Mandi Bersih, Orang yang Baru Memeluk Agama Islam

Karenanya, aturan mengenai mandi junub dapat bervariasi tergantung pada interpretasi dan perspektif mazhab yang dianut.

Proses mandi junub yang juga dilakukan oleh laki-laki merupakan bagian integral dari tata cara kebersihan dalam ajaran Islam.

Berbagai keadaan tertentu dapat menyebabkan seseorang menjadi junub atau najis besar, dan mandi junub dijadikan sebagai upaya untuk membersihkan diri dari kondisi tersebut.

Beberapa kondisi yang memerlukan mandi junub pada laki-laki dan perempuan antara lain

Baca juga: Doa Ziarah Kubur Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Alasan seseorang melakukan mandi junub atau mandi bersih bagi laki-laki

1. Keluarnya mani

2. Berhubungan suami istri

3. Mengalami mimpi basah

Alasan seseorang melakukan mandi bersih bagi perempuan

1. Setelah Hubungan Intim

Mandi junub diperlukan setelah melakukan hubungan intim. Ini adalah cara untuk membersihkan diri dari najis besar yang muncul selama aktivitas seksual.

2. Setelah Menstruasi (Haid)

Wanita yang sedang mengalami menstruasi (haid) dianggap dalam keadaan najis besar, setelah menstruasi selesai, perempuan diwajibkan untuk mandi junub agar kembali ke keadaan suci.

3. Setelah Nifas (Melahirkan)

Wanita yang baru saja melahirkan dianggap dalam keadaan najis besar.

Setelah melahirkan, perempuan diharuskan untuk mandi junub agar dapat kembali ke keadaan suci.

Pada dasarnya cara mandi melakukan mandi bersih atau mandi junub bagi perempuan dan laki-laki adalah sama, proses yang dilakukan pun juga sama.

MANDI JUNUB/BERSIH. Inilah tata cara melakukan mandi bersih dan doa setelah mandi bersih bagi pria yang wajib dilakukan jika muslim.
MANDI JUNUB/BERSIH. Penjelasan dan Doa Setelah Mandi Junub Pria Lengkap dan Sesuai Sunnah dalam Islam. (Canva.com)

Tata cara mandi junub atau mandi bersih

Tata cara mandi Junub bagi perempuan dan cara mandi bersih bagi laki-laki berikut penjelasan dan niat bacaannya.

1. Niat

Membaca niat dengan kalimat Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.

Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala.

2. Membasuh tangan

Ambil air dan basuh tangan sebanyak tiga kali.

3. Membersihkan tubuh

Bersihkan tubuh dari najis atau kotoran yang mungkin masih menempel.

4. Berwudhu

Lakukan wudhu seperti biasa sebelum salat, mencuci wajah, tangan, kepala, dan kaki.

5. Mengguyur kepala

Mengguyur bagian kepala hingga tiga kali.

6. Mengguyur tubuh

Mengguyur anggota tubuh sebelah kanan sebanyak tiga kali, lalu sebelah kiri juga tiga kali.

7. Mencuci rambut

Basahi rambut dan pangkal kepala dengan merendam tangan ke dalam air.

Gosok kulit kepala dengan tangan dan akhiri dengan menyiram kepala sebanyak tiga kali.

8. Menggosok tubuh

Gosok bagian tubuh secara menyeluruh sebanyak tiga kali, termasuk bagian depan, belakang, serta menyela rambut ataupun jenggot.

Selanjutnya yaitu juga membasahi/menggosok daerah kemaluan sebanyak 3x.

9. Bilas seluruh tubuh

Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi kanan, lalu sisi kiri.

Baca juga: Bacaan Niat Mandi Junub dan Tata Caranya, Ini Sebab-sebab Seseorang harus Mandi Wajib

Doa setelah mandi bersih atau mandi junub

Doa ini memiliki makna penting, karena selain sebagai ungkapan syukur atas nikmat mandi yang telah selesai, juga sebagai bentuk pengakuan kepada Allah SWT dan permohonan agar diberikan kekuatan untuk tetap istiqamah dalam menjalani ibadah-Nya.

Bacaan doa setelah mandi wajib ini sebenarnya tidak wajib dibaca untuk melengkapi rangkaian mandi junub.

Namun bagi yang ingin membaca dipersilahkan untuk membaca berikut adalah doa setelah mandi bersih

Bacaan Latin:

Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa rasuluhu. Allahumma-j alnii minat tawabinna waj alnii minal mutathohiirina waj alni min ibadati shalihin.

Artinya: Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli tobat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.

Doa tersebut diambil dari riwayat muslim (234) dengan rincian yang lebih detail sumber Sahih Al-Targheeb, Halaman atau nomor 224, Hadits Hassan, diriwayatkan oleh Muslim (234) dengan sedikit perbedaan. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved