Hari Guru Nasional 2025

50 Puisi Hari Guru Nasional 2025, Menyentuh Hati dan Cocok untuk Dibacakan di Sekolah

Hari Guru Nasional 2025 kembali menjadi momen untuk mengenang jasa para pendidik yang tanpa lelah menuntun generasi muda menuju masa depan.

pngtree.com
HARI GURU NASIONAL - Ilustrasi poster Hari Guru. Berikut contoh puisi untuk Hari Guru Nasional 2025 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari Guru Nasional 2025 kembali menjadi momen untuk mengenang jasa para pendidik yang tanpa lelah menuntun generasi muda menuju masa depan.

Setiap tahunnya, Hari Guru Nasional diperingati pada 25 November.

Di setiap ruang kelas, guru hadir bukan hanya sebagai pemberi ilmu, tetapi juga sebagai penguat langkah, penuntun arah, dan sosok teladan yang diam-diam membentuk karakter anak bangsa.

Melalui kata-kata sederhana, mereka menyalakan harapan pada jiwa yang masih belajar memahami dunia.

Tak jarang, ungkapan terima kasih kepada guru sulit diutarakan secara langsung.

Karena itu, puisi menjadi cara yang paling hangat sekaligus indah untuk menyampaikan rasa hormat, rasa terima kasih, dan penghargaan mendalam kepada mereka.

Baca juga: 60 Banner Hari Guru Nasional 2025 Keren, Bisa Dicetak atau Share di Medsos!

Puisi mampu membungkus pengalaman, kenangan, dan nilai-nilai yang kami dapat di sekolah menjadi kalimat yang menyentuh hati.

Karya puisi juga sering menjadi bagian penting dalam upacara Hari Guru, lomba antarsekolah, hingga kegiatan apresiasi sederhana di kelas.

Melalui rangkaian kata, siswa dapat mengekspresikan isi hati mereka—tentang bagaimana seorang guru memberikan cahaya, kesabaran, dan kekuatan dalam perjalanan pendidikan yang panjang.

Dalam rangka merayakan Hari Guru Nasional 2025, artikel ini menyajikan 50 puisi terbaik yang dapat dibacakan di berbagai kegiatan sekolah. 

Berikut 30 puisi Hari Guru Nasional 2025, bisa dipakai untuk caption maupun kartu ucapan.

1. Cahaya di Ruang Kelas
Di sudut ruang kelas yang sederhana,
kau menyalakan cahaya tanpa suara.
Setiap kata yang kau ucapkan,
menjadi kompas bagi masa depan.

Di balik senyummu yang tenang,
tersimpan sabar yang panjang.
Engkau menuntun tanpa pamrih,
meski lelah tak pernah terlihat.

Hari ini kami merayakanmu, Guru,
sosok yang tak pernah meminta dipuji.
Terima kasih telah menjadi penerang
di perjalanan hidup kami.

 
2. Guru, Penjaga Pagi
Setiap pagi kau datang lebih dulu,
menyambut kami dengan sapaan baru.
Seakan dunia ini lebih cerah,
karena engkau hadir membawa arah.

Engkau ajarkan arti berjuang,
bahwa mimpi harus diperjuangkan.
Tak sekadar mengajar pelajaran,
tapi juga membentuk keteguhan.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved