Sejarah

Sejarah 6 Februari:Hari Kematian Raja George VI, Ratu Elizabeth II Langsung Naik Tahta Usia 25 tahun

Sejarah 6 Februari mengingatkan kita pada hari meninggalnya Raja George VI dari Britania Raya tepat 72 tahun yang lalu.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Intisari
Raja George VI dan Lady Elizabeth Marguerite Bowes Lyon ketika menikah. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejarah 6 Februari mengingatkan kita pada hari meninggalnya Raja George VI dari Britania Raya tepat 72 tahun yang lalu.

Raja George VI meninggal dunia di usianya yang ke 57 tahun, tanggal 6 Februari 1952.

Raja George VI adalah ayah Ratu Elizabeth yang juga pemimpin Kerajaan Inggris sebelumnya sempat diragukan kelayakannya ketika naik takhta.

Berikut sejarah singkat kehidupan Raja George VI yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

George VI menjadi Raja secara tak terduga setelah pengunduran diri saudaranya, Raja Edward VIII, pada bulan Desember 1936.

George VI merupakan seorang pria yang teliti dan berdedikasi, ia bekerja keras untuk beradaptasi dengan peran yang tiba-tiba dilemparkan kepadanya.

Baca juga: Sejarah 2 Februari: Pemakaman Ratu Inggris Victoria, Jadi Ratu di Usia 18 Tahun dan Memiliki 9 Anak

Pendiam secara alami, dan memiliki keyakinan agama yang dalam, ia dibantu dalam pekerjaannya oleh istrinya.

Ia menikah dengan Lady Elizabeth Bowes-Lyon pada tahun 1923.

Raja George VI melakukan kunjungan kenegaraan ke Prancis pada tahun 1938, ke Kanada dan Amerika Serikat pada tahun 1939, yang menjadikan dia sebagai raja Inggris pertama yang memasuki Amerika Serikat.

Pencapaian terbesarnya terjadi selama Perang Dunia Kedua, ketika ia tetap tinggal di Istana Buckingham (Istana ini dibom sembilan kali selama perang).

Dia dan istrinya, Ratu Elizabeth, mengunjungi daerah-daerah yang dibom parah di East End London dan tempat lain di negara ini, yang membuatnya sangat populer.

Raja mengembangkan hubungan kerja yang erat dengan Perdana Menteri pada masa perang, Winston Churchill, saat sebagian besar Eropa jatuh ke tangan Nazi Jerman.

Menyadari sifat total dari perang modern, pada tahun 1940, Raja melembagakan George Cross dan Medali George, yang diberikan untuk tindakan keberanian oleh warga negara.

Pada tahun 1942, George Cross dianugerahkan kepada pulau dan rakyat Malta sebagai pengakuan atas kepahlawanan mereka dalam melawan pengepungan musuh.

Baca juga: Sejarah 25 Januari: Pernikahan Rahasia Henry VIII dan Anne Boleyn yang Kontroversial

Pada tahun 1829, George IV dipaksa oleh para menterinya, yang bertentangan dengan keinginannya dan penafsirannya atas sumpah penobatannya, untuk menyetujui Emansipasi Katolik.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved