Berita Samarinda Terkini

HMI Menapaki Usia 77 Tahun, Berikut Refleksi Pemuda Samarinda

HMI sejak kelahirannya tahun 1947 memiliki pemikiran, menumbuhkan kesadaran, semangat juang dan keberanian untuk berbuat baik dalam nilai-nilai

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Mathias Masan Ola
Dok Pribadi
Muhammad Said, Kader HMI Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menapaki usia 77 tahun tepatnya pada 5 Februari 2024. Muhammad Said, Kader HMI Samarinda, menyampaikan refleksi peran HMI dalam masyarakat.

Said mengatakan HMI sejak kelahirannya tahun 1947 memiliki pemikiran, menumbuhkan kesadaran, semangat juang dan keberanian untuk berbuat baik dalam nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.

Dari semangat dan keberanian HMI, diharapkan mampu hadir dalam memberikan kontribusi besar kemerdekaan pemikiran dalam melawan ketidakadilan demi kepentingan umat.

Baca juga: Kader HMI Samarinda Ini Sebut Ruang Diskusi di Kampus Harus Digalakkan Lagi

Lantas, diusianya yang ke-77 ini, apa yang menjadi makna usia 77 ini bagi HMI dan bagaimana peran yang harus dilakukan HMI dalam usianya yang sudah tidak lagi belia ini?

Menurut Said, usia bukan sekadar angka, melainkan menyimpan histori indah perjalanan, merekam tumpukan kenangan dan sejarah peristiwa-peristiwa penting yang menyertainya.

Demikian juga dengan HMI 77 tahun usia HMI merupakan perjalanan panjang, yang bergulat dengan seluk-beluk persoalan negeri, berkiprah untuk kepentingan masyarakat.

"Seperti perkataan Jenderal Sudirman, bahwa HMI, bukan Sekedar Himpunan Mahasiswa Islam, melainkan Harapan Masyarakat Indonesia," tutur pemuda Samarinda itu, Selasa (6/2/2024).

Lahir dua tahun setelah kemerdekaan Indonesia dengan diprakarsai oleh Kanda Lafran Pane, HMI telah meneguhkan dirinya sebagai organisasi independen, dengan komitmen keislaman dan keindonesiaan yang selaras.

 

Dua komitmen ini mewarnai sikap HMI dalam menghadapi berbagai polemik ekonomi, sosial dan politik di negeri ini, sehingga HMI selalu mampu keluar dari polemik tersebut.

Sudah sangat jauh HMI mengikuti dinamika bangsa dan pergolakan pemikiran. Dinamika itulah yang mengantarkan HMI tumbuh dan berkembang dengan semangat keberanian dalam menyumbang pemikiran, tenaga, atas dasar kerakyatan.

HMI juga tak terlepas dari berbagai persoalan yang mendera. Bagi HMI, persoalan adalah hal yang biasa, yang selalu ada dari masa ke masa, dalam perjalanannya yang harus diterima dan dikelola dengan baik dan bijak.

Apalagi, dari waktu ke waktu, jumlah kader HMI selalu bertambah, tidak hanya di dalam negeri melainkan juga di luar negeri, yang berarti menambah kompleksitas persoalan di himpunan.

"Mengelola persoalan bagian dari kaderisasi HMI. Kedewasaan berpikir dan bersikap dari kader dapat diukur, salah satunya, dengan sejauh mana kader tersebut mampu mengelola persoalan internal maupun eksternal dengan dewasa dan bijaksana," ujarnya.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved