Pemilu 2024
Terjawab Partai Buruh Masuk Koalisi Mana? Cek juga Info PPP dan Golkar Dukung Siapa di Pilpres 2024
Terjawab sudah Golkar dukung siapa, Partai Buruh berkoalisi dengan siapa, cek peta koalisi di Pilpres 2024, termasuk partai PPP koalisi dengan siapa.
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah Golkar dukung siapa, Partai Buruh berkoalisi dengan siapa, cek peta koalisi di Pilpres 2024, termasuk partai PPP koalisi dengan siapa.
Ulasan seputar Golkar dukung siapa, Partai Buruh berkoalisi dengan siapa, partai PPP koalisi dengan siapa sedang menjadi sorotan, cek peta koalisi di Pilpres 2024, termasuk partai PPP koalisi dengan siapa.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mendeklarasikan dukungan pada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, Selasa (24/10/2023) lalu.
Dengan ada tambahan dukungan dari PSI menjadikan Prabowo-Gibran menjadi pasangan capres-cawapres yang paling banyak didukung partai politik (parpol).
Baca juga: 4 Survei Elektabilitas Capres 2024 Edisi Desember, 3 Provinsi Jadi Kunci Kemenangan Pasangan Terkuat
Baik parpol parlemen maupun non-parlemen.
Total ada 8 parpol yang mendukung Prabowo-Gibran.
Lantas, bagaimana dengan pasangan lain seperti Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD?
Inilah ulasan mengenai peta koalisi terbaru, pendukung Anies-Cak Imin vs Ganjar-Mahfud MD vs Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Peta Koalisi Terbaru di Pilpres 2024: Anies-Cak Imin vs Ganjar-Mahfud vs Prabowo-Gibran:

1. Koalisi Anies-Cak Imin
Ada tiga parpol parlemen dan satu parpol non-parlemen yang sepakat mengusung Anies-Cak Imin.
Mereka adalah Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.
Keempatnya bergabung di Koalisi Perubahan.
Gabungan dari ketiga parpol parlemen yaitu NasDem, PKB, dan PKS sudah cukup untuk mengantarkan Anies-Cak Imin menjadi peserta Pemilu 2024.
Sebab, pada Pemilu 2019, NasDem mendapatkan suara sebesar 9,05 persen atau 59 kursi di DPR RI.
Kemudian PKB yang kemudian bergabung dengan Koalisi Perubahan, meraih suara 9,69 persen dengan perolehan kursi di 58 kursi.
PKS yang akhirnya merestui pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar juga menyumbang 8,21 persen atau setara 50 kursi.
Jika dijumlahkan, maka Koalisi Perubahan mendapatkan 26,95 persen suara dan didukung 167 kursi di Parlemen.
Parpol koalisi pendukung Anies-Cak Imin
- NasDem: 59 kursi
- PKB: 58 kursi
- PKS: 50 kursi
- Partai Ummat: -
- Total: 167 kursi
2. Koalisi Ganjar-Mahfud MD
Sementara itu, di kubu Ganjar-Mahfud MD, hanya ada dua parpol parlemen yang mengusung mereka yaitu PDIP dan PPP.
Namun, gabungan dua partai ini sudah sangat cukup untuk mengusung Ganjar-Mahfud MD di Pilpres 2024.
Saat Pemilu 2019, PDIP meraih 19,33 persen suara dengan jumlah kursi di DPR RI sebanyak 128 kursi.
Sementara, PPP meraup 4,52 persen atau mendapat 19 kursi di DPR RI.
Bila dijumlahkan, maka perolehan suara PDIP dan PPP mencapai 23,85 persen atau 147 kursi di parlemen.
Selain diusung PDIP dan PPP, Ganjar-Mahfud MD juga didukung oleh Partai Hanura dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Parpol koalisi pendukung Ganjar-Mahfud MD:
- PDIP: 128 kursi
- PPP: 19 kursi
- Partai Hanura: -
- Perindo: -
- Total: 147 kursi
Baca juga: Tanggapan Hotman Paris Usai Anies Baswedan Sebut Program Hotline Paris di Debat Capres 2024
3. Koalisi Prabowo-Gibran
Terakhir, ada Prabowo-Gibran yang menjadi pasangan dengan parpol pendukung terbanyak.
Prabowo-Gibran didukung empat parpol parlemen dan empat parpol non-parlemen yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Keempat parpol parlemen tersebut adalah Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, dan Partai Demokrat.
Gerindra, pada Pemilu 2019, meraih 12,57 persen suara dengan jumlah kursi di DPR RI sebanyak 78 kursi.
Sementara PAN mendapatkan suara sebanyak 6,84 persen atau 44 kursi di DPR RI.
Golkar yang menjadi pemenang kedua di Pemilu 2019 meraup 12,31 persen atau setara 85 kursi di DPR RI.
Terakhir ada Demokrat yang memperoleh suara sebesar 7,77 persen dengan jumlah kursi di parlemen sebanyak 54.
Bila digabungkan, perolehan suara yang didapat KIM sebanyak 39,49 persen dengan jumlah kursi 261.
Selain keempat partai di atas, ada empat parpol non-parlemen yang mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo-Gibran
Yaitu Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garuda, dan PSI.
Parpol koalisi pendukung Prabowo-Gibran:
- Gerindra: 78 kursi
- PAN: 44 kursi
- Golkar: 85 kursi
- Demokrat: 54 kursi
- PBB: -
- Partai Gelora: -
- Partai Garuda: -
- PSI: -
- Total: 261 kursi
Perindo Resmi Dukung Ganjar Pranowo sebagai Bakal Capres 2024
Partai Persatuan Indonesia (Perindo) resmi mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Perindo resmi mendukung Ganjar Pranowo usai menandatangani kerja sama politik dengan PDI-P.
Penandatanganan dilakukan di kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).
Baca juga: Inilah Elektabilitas Capres 2024 Terbaru Hari Ini dan Prediksi Hasil Survei Pasca Debat Capres 2024
Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menandatangani secara langsung.
"Demikian, telah dikukuhkan kerja sama politik PDI-P dan Perindo dalam kerangka sistem presidential. Maka kerja sama itu akan terus mendorong percepatan sampai akar rumput," ujar Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dalam jumpa pers, Jumat.
Hary Tanoe mengatakan, kerja sama politik antara Perindo dan PDI-P ini dalam rangka Pilpres 2024.
Oleh karenanya, Perindo memutuskan untuk mendukung Ganjar sebagai bakal capres 2024.
"Kerja sama politik ini adalah kerja sama dalam kaitannya pilpres. Untuk mengusung Bapak Ganjar Pranowo memenangkan sebagai Presiden Republik Indonesia 2024," kata Hary Tanoe.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Perindo akan membangun kerja sama politik dengan partainya.
"Besok pagi akan dilanjutkan dengan kerja sama politik bersama dengan Partai Perindo," kata Hasto dalam konferensi pers di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2023), sebelum pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P hari ketiga.
Hasto mengungkapkan, pertemuan itu bakal dilangsungkan di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pukul 09.30 WIB.
Ia mengatakan, PDI-P saat ini memang terus membangun komunikasi dengan partai politik lain dalam rangka kerja sama politik menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sebelum Perindo, PDI-P telah menjalin kerja sama politik bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura.
"Tentu saja partai mengedepankan suatu upaya untuk merangkul seluruh elemen nasional, walaupun PDI Perjuangan sudah dipercaya rakyat bisa mengusung sendiri," ujar Hasto, seperti dilansir Kompas.com di artikel berjudul "Perindo Resmi Dukung Ganjar Pranowo sebagai Bakal Capres 2024".
Prabowo Sebut Perindo Sempat Dukung Dia, lalu Pindah Dukung Ganjar
Bakal calon presiden (capres) yang diusung oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Prabowo Subianto, mengklaim Partai Perindo pernah mendukung dia.
Namun, Perindo yang dipimpin oleh Hary Tanoesoedibjo itu kemudian memilih berpaling dari Prabowo dan selanjutnya ganti mendukung Ganjar Pranowo yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Prabowo mengungkapkan hal itu setelah dia dideklarasikan sebagai bakal capres oleh Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu, (13/8/2023).
"Suatu saat Perindo datang ke kami mengatakan mendukung saya. Kemudian, Perindo berubah haluan dan keluar," kata Prabowo dikutip dari Kompas.com.
Prabowo menyebut keluarnya Perindo dari koalisi pendukungnya telah membuktikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak melakukan intervensi dalam hal pencapresan dan koalisi. Di samping itu, dia menyebut deklarasi bersama itu bukan arahan dari Presiden.
"Presiden Jokowi tidak campur tangan sama sekali. Saya kira yang saya tegaskan dan saya kira semua ketua umum partai setuju," katanya.
Prabowo berujar bahwa Jokowi selalu merestui setiap keputusan partai.
"Apa pun keputusan partai, partai apa pun, pengalaman saya dan keyakinan saya, saya kira semua ketua umum, beliau tidak akan melarang, tidak akan mendikte, itu yang kenyataannya."
Partai Buruh Tegaskan Tak Dukung Capres Manapun di Pilpres 2024
Partai Buruh melakukan kampanye akbar nasional di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (8/2/2024).
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan dalam kampanye hari ini pihaknya masih tidak akan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Partai Buruh, tegasnya, bakal fokus pada pencalegan dan menjaga elektabilitas suara yang di mana berdasarkan survei internal Partai Buruh telah tembus melewati angka 4 persen.
"Partai Buruh belum memutuskan deklarasi kepada paslon manapun. Oleh karena itu, Partai Buruh fokus pada pencalegan untuk menjaga suara elektabilitas 4,778 persen," kata Said saat ditemui sebelum acara kampanye nasional berlangsung.
Ada tiga alasan kenapa Partai Buruh masih belum menentukan dukungan kepada salah satu paslon.
Pertama, survei internal Partai Buruh menunjukkan bakal terjadi 2 putaran Pilpres 2024. Sehingga hal ini berkaitan dengan alasan kedua partai nomor urut enam ini.
"Karena dia dua putaran maka kami mengajukan alasan kedua. Adakah yang mau kontrak politik terhadap Partai Buruh, cabut omnibus law, bukan retorika," ungkap Said
"Kemudian ketika Partai Buruh memperjuangkan kenaikan upah 15 persen, tidak ada satu pun capres yang ikut memberikan dukungan. Ketika kami memblokade jalan-jalan, kami jutaan orang turun tidak satupun capres yang mendukung perjuangan partai buruh," ia menambahkan.
Partai Buruh sendiri percaya diri bakal tembus ke Senayan dalam kontestasi Pemilu 2024.
Jika nantinya partai yang baru memulai kontestasi di tahun politik kali ini berkomitmen untuk membangun negara kesejahteraan saat nanti tembus ke Senayan.
Selain itu mereka juga bakal melakukan redistribusi keadilan dan redistribusi kekayaan dengan jaminan sosial, makanan, hingga pendidikan.
"Kami punya tiga prinsip, yaitu yang pertama kesetaraan kesempatan, yaitu gampang, kamu boleh kaya tapi jangan miskinkan kami kaum kelas pekerja. Yang kedua, redistribusi keadilan, redistribusi kekayaan yang adil dan merata," jelas Said.
"Juga anti impor, reforma agraria, line reform, kedaulatan pangan. Kami anti impor dan pro pada subsidi," ia menambahkan, seperti dilansir Tribunnews.com dengan judul Partai Buruh Tegaskan Tak Dukung Capres Manapun di Pilpres 2024.
Itulah tadi ulasan Golkar dukung siapa, Partai Buruh berkoalisi dengan siapa, cek peta koalisi di Pilpres 2024, termasuk partai PPP koalisi dengan siapa.
Ikuti saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.