Rumah Pembunuh di Babulu Dibongkar
Cara Hilangkan Trauma, Rumah Orangtua Junaedi Pelaku Pembunuhan Satu Kelurga di Babulu Dibongkar
Rumah orangtua Junaedi pelaku pembunuhan satu keluarga di Babulu, rumah keluarga korban pembunuhan di lokasi tersebut juga diratakan.
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Rumah kayu yang ditinggali Junaedi (17), pelaku pembunuhan satu keluarga di RT 18, Desa Babulu Laut, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, rata dengan tanah setelah dikerahkan satu unit alat berat jenis eksavator pada Sabtu (10/2/2024).
Selain rumah orangtua Junaedi pelaku pembunuhan satu keluarga di Babulu, rumah keluarga korban pembunuhan di lokasi tersebut juga diratakan.
Hal itu dibeberkan oleh Kepala Desa Babulu Laut, H. Ismail Subli kepada TribunKaltim.co.
Dia menjelaskan, langkah ini diambil setelah memperoleh kesepakatan dalam rapat bersama dengan para warga, aparat kepolisian, TNI dan pihak terkait lainnya.
Baca juga: Psikolog Tanggapi Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Babulu PPU oleh Junaedi: Jangan Dibully
"Malam kemarin, keluarga dari sekunder 8 memberikan penjelasan terkait permohonan mereka," katanya.
Rapat dihadiri oleh Camat, Koramil, dan Kapolsek untuk menanggapi masalah yang diajukan keluarga korban dan masyarakat setempat.

"Permintaan utama adalah pembongkaran rumah korban dan pelaku," ujarnya.
Selain itu, pihak keluarga korban juga meminta agar pelaku dan keluarganya tidak lagi tinggal di RT 18 atau bahkan di wilayah Penajam Paser Utara.
Baca juga: BREAKING NEWS: Rumah Keluarga Junaedi, Pelaku Pembunuhan Sadis di Babulu PPU Kini Rata dengan Tanah
Namun demikian, dia menjelaskan bahkan langkah penggusuran ini juga telah disampaikan kepada Pj. Bupati Penajam Paser Utara.
Oleh Pj Bupati Penajam Paser Utara, kata dia, menyerahkan sepenuhnya keputusan pembongkaran tersebut kepada pemerintah desa warga sekitar, dan pihak berwajib.
Setelah permintaan ini, kepala desa dan pihak terkait bertemu dengan Pak Pj Bupati untuk membahas tindak lanjut.
Pj Bupati Penajam Paser Utara menyerahkan keputusan kepada kepala desa, Kapolsek, Danramil, dan Camat, dengan peringatan agar situasinya tidak memburuk.
"Warga kemudian setuju menolak keluarga pelaku tinggal di daerah tersebut," tuturnya.
Baca juga: BREAKINGNEWS: 5 Orang dalam 1 Keluarga, Suami, Istri dan 3 Anak di PPU Jadi Korban Pembunuhan
Kemudian, dalam pertemuan dengan Bupati, kakak korban dan keluarga pelaku juga dihadapkan.
Dari kakak korban juga setuju, untuk tidak tinggal di wilayah Babulu Laut dan bersedia rumahnya diratakan.
Namun, dia meminta barang berharga yang dia miliki dikeluarkan, yang diakomodasi dengan membuat pernyataan.
Keputusan diambil hingga pukul 05.30, dengan kerjasama Kapolres, untuk menjaga keamanan dan menyelesaikan masalah sebelum pemilu. Rumah-rumah tersebut kemudian diratakan pada pagi hari.
Selain rumah pelaku dan keluarga pelaku, pemerintah desa Kecamatan dan warga setempat juga sepakat untuk membongkar rumah korban, 40 hari setelah kejadian.
Hal ini sengaja dilakukan untuk menghilangkan rasa traumatik di wilayah Babulu Laut terkait insiden mengerikan tersebut.
Baca juga: Cara Junaedi Hilangkan Sidik Jari di HP Disorot dalam Rekonstruksi Pembunuhan 1 Keluarga di Babulu
Kemudian ketiga, kata dia, orang pelaku tidak ada lagi tinggal di sana, di sekunder 8 itu tidak ada lagi di RT 18, jadi kakak korban keluarganya juga termasuk.
"Tidak bisa lagi tinggal di daerah RT 18 itu, ini permintaan mereka (warga)," bebernya.
"Jadi pada prinsipnya, Pj Bupati PPU menyerahkan kepada kami, Kades, Kapolsek, Danramil,Camat," tuturnya.
"Artinya warga di sana sepakat menolak keluarga pelaku tinggal di situ," ungkapnya.
Pakai Satu Eskavator
Rumah keluarga Junaedi (17), pelaku pembunuhan sadis di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur kini rata dengan tanah.
Tiga bangunan yang terdiri dari dua rumah dan satu bengkel milik keluarga Junaedi dirobohkan dengan alat berat jenis ekskavator, Sabtu (10/2/2024).
Dari video yang beredar, tampak satu unit ekskavator merobohkan bangunan tersebut, yang seketika rata dengan tanah.
Rekaman video pembongkaran rumah pelaku pembunuhan sadis itu dibagikan akun Instagram @infopenajam.
Baca juga: Kepribadian Junaedi Pembunuh Satu Keluarga di Babulu PPU Terkuak hingga Hobinya Viral di Medsos
Disebutkan bahwa pembongkaran tersebut atas kesepakatan keluarga pelaku untuk menghilangkan rasa trauma keluarga dan warga sekitar.
Nantinya rumah korban juga turut dibongkar atas permintaan keluarga.

Dalam rekaman video juga terlihat bagaimana keluarga pelaku membacakan surat pernyataan yang disaksikan Camat Babulu, Kapolsek Babulu, Koramil Babulu, Kades, serta masyarakat sekitar.
Sebagaimana diketahui, Junaedi (17) pelaku pembunuhan sadis kini mendekam di tahanan Polres Penajam Paser Utara.
Aksi pelajar SMK tersebut membuat geger setelah menghabisi nyawa lima orang yang merupakan satu keluarga pada Selasa 6 Februari 2024 dini hari.
Kasus ini menyita perhatian publik dan sempat trending di media sosial.
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.