Tribun Kaltim Hari Ini

Rumah Korban Pembunuhan 1 Keluarga di Babulu akan Dibongkar, Sudah Ada Musyawarah Keluarga

Rumah korban pembunuhan satu keluarga di Babulu akan dibongkar. Ketua RT menyebutkan sudah ada musyawarah keluarga.

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Muhammad Riduan
RUMAH KORBAN PEMBUNUHAN - Hingga Minggu (11/2/2024) rumah korban pembunuhan satu keluarga di Babulu masih diberi police line. Rencananya, rumah korban juga akan dibongkar. 

TRIBUNKALTIM.CO, BABULU - Rumah korban pembunuhan sekeluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim), akan dibongkar setelah seratus hari pasca-meninggal.

Sebelumnya, rumah tersangka pelaku pembunuhan satu keluarga di Babulu telah lebih dulu dibongkar.

Menurut Ketua RT 18 Desa Babulu Laut Agus Salim, rencananya rumah korban pembunuhan satu keluarga di Babulu akan dibongkar setelah 100 hari meninggal.

Pernyataan ini disampaikan Agus Salim kepada TribunKaltim saat ditemui di lokasi tempat tinggal keluarga pelaku pembunuhan di Babulu yakni JND (17), Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: Cara Hilangkan Trauma, Rumah Orangtua Junaedi Pelaku Pembunuhan Satu Kelurga di Babulu Dibongkar

Baca juga: Rumah Dibongkar, Begini Pernyataan Keluarga Junaedi Pelaku Pembunuhan Sadis di Babulu PPU

Baca juga: BREAKING NEWS: Rumah Keluarga Junaedi, Pelaku Pembunuhan Sadis di Babulu PPU Kini Rata dengan Tanah

Untuk diketahui, rumah tersangka JND yang bertetangga  dengan rumah korban  telah diratakan dengan tanah oleh warga menggunakan ekskavator.

Sedangkan rumah korban masih dipolice line.  Rencananya akan dibongkar setelah seratus hari meninggal.

"Sudah ada musyawarah dari pihak keluarganya, pembongkaran nanti setelah 100 harinya (meninggal)," ungkap Agus Salim.

Adapun yang mendasari dilakukannya pembongkaran di rumah korban yakni untuk menghilangkan rasa syok warga di Babulu Laut.

Diberitakan sebelumnya, rumah keluarga JND  pelaku pembunuhan  satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, PPU kini rata dengan tanah.

Bangunan  terdiri dari dua rumah dan satu bengkel.

Kediaman keluarga JND  tepat berada di pinggiran jalan, berdampingan dengan rumah korban di sebelah kanan.

Sebelah kirinya, terdapat satu rumah warga lainnya, lalu di depannya atau seberang rumahnya ada persawahan.

RUMAH PEMBUNUH DIBONGKAR - Alat berat ekskavator merobohkan bangunan rumah milik keluarga Junaedi (17), pelaku pembunuhan sadis yang menghabisi nyawa satu keluarga di Babulu, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pembongkaran rumah dilaksanakan Sabtu (10/2/2024) atas persetujuan keluarga pelaku.
RUMAH PEMBUNUH DIBONGKAR - Alat berat ekskavator merobohkan bangunan rumah milik keluarga Junaedi (17), pelaku pembunuhan sadis yang menghabisi nyawa satu keluarga di Babulu, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pembongkaran rumah dilaksanakan Sabtu (10/2/2024) atas persetujuan keluarga pelaku. (Instagram @InfoPenajam)

Menurut Ketua RT  Agus Salim, rumah tersangka dirubuhkan atas permintaan kelurga korban dan pihak keluarga pelaku menyetujui.

"Ada tanda tangan dukungan dari hukum, ada dari pihak kepolisan dan pemerintahan," ujarnya saat didampingi Kepala Desa (Kades) Rawa Mulya. 

Baca juga: Psikolog Tanggapi Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Babulu PPU oleh Junaedi: Jangan Dibully

Rumah Pelaku Dirobohkan

Diberitakan sebelumnya, rumah keluarga Junaedi (17) pelaku pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim), kini rata dengan tanah.

Bangunan yang dimiliki oleh keluarga Junaedi yakni terdiri dari dua rumah dan satu bengkel telah dirobohkan menggunakan satu alat berat jenis ekskavator pada Sabtu (11/2/2024) kemarin.

Berdasarkan pantauan TribunKaltim.co di lokasi, bangunan itu telah dirobohkan dan kini sudah dalam kondisi rata.

PEMBONGKARAN RUMAH JUNAEDI - Satu unit eksavator dikerahkan untuk meratakan rumah yang ditinggali pelaku pembunuhan di Desa Babulu Laut, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (10/2/2024). Kepala Desa Babulu Laut, H. Ismail Subli, menjelaskan, alasan pembongkaran karena permintaan warga dan ada kesepakatan dari keluarga pelaku dan korban.  
PEMBONGKARAN RUMAH JUNAEDI - Satu unit eksavator dikerahkan untuk meratakan rumah yang ditinggali pelaku pembunuhan di Desa Babulu Laut, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (10/2/2024). Kepala Desa Babulu Laut, H. Ismail Subli, menjelaskan, alasan pembongkaran karena permintaan warga dan ada kesepakatan dari keluarga pelaku dan korban.   (Instagram @infopenajam)

Sudah tidak tampak lagi bangunan yang berdiri, yang tersisa hanyalah puing-puing bangunannya.

Seperti batu bata yang tampak berhamburan, lalu kayu-kayu balok dan seng-seng yang masih berserakan, dan batang pohon pisang yang habis ditebang.

Kondisi tersebut juga bisa langsung disaksikan bagi siapa saja ketika melawati jalanan di sana yang tepatnya berada di RT 18 Desa Babulu Laut.

Pasalnya, rumah keluarga Junaedi tepat berada di pinggiran jalan dan masih bersampingan atau sebelah kanannya rumah korban.

Sebelah kirinya terdapat satu rumah warga, lalu di depannya atau seberang rumahnya itu tidak ada bangunan hanya ada irigasi dan persawahan.

Ketua RT 18 Agus Salim mengatakan, dilakukannya perobohan kediaman pelaku ini, lantaran adanya permintaan dari pihak kelurga korban dan pihak keluarga pelaku juga mensetujui dengan pembongkaran itu.

Baca juga: Cara Junaedi Hilangkan Sidik Jari di HP Disorot dalam Rekonstruksi Pembunuhan 1 Keluarga di Babulu

Lanjutnya, perobohan ini memang dilandasi atas dasar kesepatan dari kedua belah pihak serta warga sekeliling di Kecamatan Babulu.

"Dan juga ada tandatangan dukungan dari hukum, ada dari pihak kepolisan dan pemerintahan," ujarnya ditemui TribunKaltim.co di dampingi Kepala Desa (Kades) Rawa Mulya.

Dijelaskan Agus, bahwa yang menjadi alasan dilakukannya pembongkaran ini lantaran terdapat rasa trauma di kalangan masyarakat atas terjadinya peristiwa berdarah ini.

"Iya (untuk hilangkan rasa trauma), maka disepakati untuk dilakukanlah pembongkaran," ujarnya.

Tambahnya, pembongkaran bangunan yang  dilakukan warga ini juga dibantu alat berat dari pemerintah berupa satu unit ekskavator.

"Bangunan yang dibongkar ini satu rumah kayu, satu rumah kayu lagi dan satunya bebon, jadi ada tiga bangunan," tuturnya.

Masyarakat geram

Dia menambahkan, rumah korban juga akan dihancurkan sebagai bagian dari proses penyelesaian tragedi yang sangat memilukan di Penajam Paser Utara.

Sebelum penggusuran kata dia, pada pertemuan krusial yang diadakan di kediaman keluarga korban pada Kamis lalu.

Pihak kepolisian, kepala desa, dan kuasa hukum berhasil mencegah potensi aksi anarkis oleh masyarakat setempat, yang menginginkan main hakim sendiri.

Baca juga: Postingan Terakhir Ibu dan Anak Korban Junaedi Tersangka Pembunuhan 1 Keluarga di Penajam

Pada kesempatan tersebut kata dia, mantan kepala desa yang memiliki kedekatan dengan keluarga korban juga turut hadir.

Kuasa hukum menyampaikan permintaan agar keluarga pelaku dievakuasi dari daerah tersebut.

Mengingat trauma yang dirasakan keluarga korban dan kegeraman masyarakat setempat.

"Bahkan masyarakat dari luar juga jengkel," katanya.

Tanggapan Pj Bupati

Kepala Desa Babulu Laut, H. Ismail Subli kepada TribunKaltim.co mengatakan bahwa pembongkaran rumah korban dan pelaku diambil setelah memperoleh kesepakatan dalam rapat bersama dengan para warga, aparat kepolisian, TNI dan pihak terkait lainnya.

"Malam kemarin, keluarga dari sekunder 8 memberikan penjelasan terkait permohonan mereka," katanya.

Rapat dihadiri oleh Camat, Koramil, dan Kapolsek untuk menanggapi masalah yang diajukan keluarga korban dan masyarakat setempat.

"Permintaan utama adalah pembongkaran rumah korban dan pelaku," ujarnya.

Selain itu, pihak keluarga korban juga meminta agar pelaku dan keluarganya tidak lagi tinggal di RT 18 atau bahkan di wilayah Penajam Paser Utara.

Namun demikian, dia menjelaskan bahkan langkah penggusuran ini juga telah disampaikan kepada Pj. Bupati Penajam Paser Utara.

Oleh Pj Bupati Penajam Paser Utara, kata dia, menyerahkan sepenuhnya keputusan pembongkaran tersebut kepada pemerintah desa warga sekitar, dan pihak berwajib.

Setelah permintaan ini, kepala desa dan pihak terkait bertemu dengan Pak Pj Bupati untuk membahas tindak lanjut.

Pj Bupati Penajam Paser Utara menyerahkan keputusan kepada kepala desa, Kapolsek, Danramil, dan Camat, dengan peringatan agar situasinya tidak memburuk.

"Warga kemudian setuju menolak keluarga pelaku tinggal di daerah tersebut," tuturnya. 

Kemudian, dalam pertemuan dengan Bupati, kakak korban dan keluarga pelaku juga dihadapkan.

Dari kakak korban juga setuju, untuk tidak tinggal di wilayah Babulu Laut dan bersedia rumahnya diratakan.

Namun, dia meminta barang berharga yang dia miliki dikeluarkan, yang diakomodasi dengan membuat pernyataan.

Keputusan diambil hingga pukul 05.30, dengan kerjasama Kapolres, untuk menjaga keamanan dan menyelesaikan masalah sebelum pemilu. Rumah-rumah tersebut kemudian diratakan pada pagi hari.

Selain rumah pelaku dan keluarga pelaku, pemerintah desa Kecamatan dan warga setempat juga sepakat untuk membongkar rumah korban, 40 hari setelah kejadian.

Hal ini sengaja dilakukan untuk menghilangkan rasa traumatik di wilayah Babulu Laut terkait insiden mengerikan tersebut.

Kemudian ketiga, kata dia, orang pelaku tidak ada lagi tinggal di sana, di sekunder 8 itu tidak ada lagi di RT 18, jadi kakak korban keluarganya juga termasuk.

"Tidak bisa lagi tinggal di daerah RT 18 itu, ini permintaan mereka (warga)," bebernya. 

"Jadi pada prinsipnya, Pj Bupati PPU menyerahkan kepada kami, Kades, Kapolsek, Danramil,Camat," tuturnya.

"Artinya warga di sana sepakat menolak keluarga pelaku tinggal di situ," ungkapnya.

Pakai Satu Eskavator

Rumah keluarga Junaedi (17), pelaku pembunuhan sadis di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur kini rata dengan tanah.

Tiga bangunan yang terdiri dari dua rumah dan satu bengkel milik keluarga Junaedi dirobohkan dengan alat berat jenis ekskavator, Sabtu (10/2/2024).

Dari video yang beredar, tampak satu unit ekskavator merobohkan bangunan tersebut, yang seketika rata dengan tanah.

Rekaman video pembongkaran rumah pelaku pembunuhan sadis itu dibagikan akun Instagram @infopenajam.

Disebutkan bahwa pembongkaran tersebut atas kesepakatan keluarga pelaku untuk menghilangkan rasa trauma keluarga dan warga sekitar.

Nantinya rumah korban juga turut dibongkar atas permintaan keluarga.

Lokasi Kejadian. Rumah korban di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), tempat di mana korban sekeluarga dibunuh.
Lokasi Kejadian. Rumah korban di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), tempat di mana korban sekeluarga dibunuh. (ist)

Dalam rekaman video juga terlihat bagaimana keluarga pelaku membacakan surat pernyataan yang disaksikan Camat Babulu, Kapolsek Babulu, Koramil Babulu, Kades, serta masyarakat sekitar.

Sebagaimana diketahui, Junaedi (17) pelaku pembunuhan sadis kini mendekam di tahanan Polres Penajam Paser Utara.

Aksi pelajar SMK tersebut membuat geger setelah menghabisi nyawa lima orang yang merupakan satu keluarga pada Selasa 6 Februari 2024 dini hari.

Kasus ini menyita perhatian publik dan sempat trending di media sosial.

Baca juga: Pengakuan dan Motif Siswa SMK Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Babulu, Profil Junaedi dan Umurnya

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved