Breaking News

Berita Nasional Terkini

Bawaslu Minta Kominfo Take Down Postingan Kaesang, Unggah Soal PSI dan Prabowo-Gibran di Masa Tenang

Bawaslu minta Kominfo take down postingan Kaesang, unggah soal PSI dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming di masa tenang

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/HO
JOKOWI DAN PSI -Bawaslu minta Kominfo take down postingan Kaesang, unggah soal PSI dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming di masa tenang 

TRIBUNKALTIM.CO - Postingan Instagram Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Kaesang Pangarep menuai sorotan Bawaslu RI.

Pasalnya, putra bungsu Presiden Jokowi ini mengunggah foto kampanye PSI dan ajakan memilih Prabowo-Gibran di masa tenang.

Terbaru, Bawaslu meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menurunkan atau melakukan take down terhadap foto kampanye yang diunggah Kaesang Pangarep saat masa tenang.

"Kami melakukan kajian dan kami minta Kominfo untuk take down.

Kami melakukan kajian dalam patroli siber kami," kata Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty saat dikonfirmasi, Selasa (13/2/2024).

"Patroli siber ini kan kami bekerjasama dengan Kominfo termasuk dengan platform media sosial.

Supaya nanti tidak melebar kemana-mana dulu," sambungnya.

Baca juga: Terjawab Penyebab 3 Pendukung Anies Baswedan Meninggal di JIS, Ada yang Tergeletak di Tangga

Hingga saat ini Bawaslu masih melakukan kajian dan tengah berkomunikasi dengan Kaesang untuk kajian pendalaman apakah ada pelanggaran atau tidak dalam tindakan yang dilakukan oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

"Jadi kita minta yang bersangkutan juga itu untuk kami sudah komunikasikan, dalam konteks ini kami melakukan kajian pendalaman soal ini," jelas Lolly.

Olly mengatakan selama masa tenang sudah tidak boleh lagi ada berita, iklan, rekam jejak, atau bentuk lain yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon tertentu.

"Dalam konteks ini viralnya informasi itu langsung kami dalami.

Saat ini sedang dalam kajiannya Bawaslu tetapi untuk langkah cepatnya kami sudah meminta agar itu di-take down," tuturnya.

"Karena ini kan berproses. Nah kita mau semua pihak sama-sama menjaga kondusifitas.

Kalau unsur menguntungkan atau merugikan terpenuhi maka tentu kami akan tindaklanjuti," pungkasnya.

Sebagai informasi, Kaesang melalui akun resminya di Instagram mengunggah foto kegiatan kampanye PSI berlambang bunga mawar di banyak wilayah yakni Solo, Kediri, Deli Serdang, Tangerang Selatan, dan Bekasi.

Unggahan yang di dalamnya termasuk foto simulasi mencoblos Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di surat suara Pilpres 2024 itu pun disertai ajakan memilih PSI secara implisit 'Ayo Kebun Mawar-kan seluruh Indonesia'.

Baca juga: Inilah Link Live Streaming Update Quick Count Pilpres 2024 dari Berbagai Lembaga Survei Resmi

Jokowi Diundang PSI

Inilah momen Presiden Jokowi malam mingguan dengan Kaesang dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Bandung.

Dalam kehadirannya tersebut, Presiden Jokowi enggan mengakui dirinya berkampanye untuk PSI.

Adapun pertemuan dengan kader PSI itu di Jalan Braga, Bandung, pada Sabtu (3/2/2024).

Saat ditanya apakah kehadirannya di acara itu bentuk kampanye atau bukan, Jokowi mengaku tidak tahu. 

"Enggak tau, saya diundang, saya datang minum teh," kata Jokowi di Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024). 

Meski enggan mengakui kampanye, Jokowi tak menampik bahwa ia menyukai PSI yang kini diketuai oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep. 

"Saya sudah sejak dahulu senang dengan PSI," ucap Jokowi.

Selain itu, Jokowi menuturkan, PSI disebut partai untuk berkumpul anak-anak muda.

"Apalagi tempat untuk berkumpul anak-anak muda," tambah dia.

Ya, Jokowi mengatakan, ia percaya bahwa nantinya PSI bisa memperjuangkan pemerintahan yang baik dan bersih.

"Dan juga berani bersuara itu yang saya senang," ungkap dia. 

Presiden Jokowi meyakini PSI dapat lolos ke Senayan.

Dalam acara itu, hadir sejumlah pengurus PSI antara lain Kaesang, Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni dan Anggota Dewan Pembina DPP PSI Giring Ganesha.

Jokowi dalam kesempatan itu juga sempat menyapa dan berswafoto bersama warga yang sedang berada di Jalan Braga.

Baca juga: Daftar 2 TPS Khusus Pekerja IKN Nusantara, Jumlah Pemilih sesuai DPT dan DPTb, Hanya Coblos Pilpres

Alasan Kaesang Tertarik ke Politik

Anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep yang kini menjadi Ketua Umum PSI kini sibuk wara-wiri untuk kampanye ke berbagai daerah.

Saat di Semarang, Jawa Tengah, Kaesang ditanya soal sepak terjangnya di dunia politik yang kini menjadi Ketua Umum PSI sementara sebelumnya adik Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo dan cawapres 02 mengaku tak tertarik politik.

Menjawab pertanyaan tersebut, Kaesang berkilah perbedaannya dengan Jokowi dan Gibran meski kini terjun ke politik, termasuk soal gaji.

Pertanyaan soal alasan Kaesang kini terjun ke politik dan jadi Ketua Umum PSI ini disampaikan saat pertemuan anak bungsu Jokowi bertemu dengan sejumlah influencer di sebuah rumah makan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/1/2024).

Dalam kegiatan itu, seorang warga bernama Feni menanyakan alasan Kaesang yang awalnya sebagai pengusaha tak tertarik politik, kini menjadi Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 

"Dulu pernah nulis statement bahwasanya Mas Kaesang itu tidak terlalu tertarik sama politik.

Nah, kenapa sekarang malah mau jadi Ketum PSI," tanya Feni ke Kaesang seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Kaesang Ditanya Warga Semarang, Dulu Bilang Tak Tertarik Politik, Kok Sekarang Jadi Ketum PSI?

"Dan dulu pernah dengar ada mau jadi apa itu yang di Depok itu, Wali Kota Depok.

Kenapa enggak tertarik menggantikan Mas Gibran aja sekarang wali kota di Solo gitu," sambung Feni.

Merespons ini, Kaesang menjelaskan bahwa kala itu definisi yang dimaksudkannya sebagai politikus adalah pejabat publik.

Dia mengaku tak tertarik menjadi pejabat publik seperti ayahnya, Joko Widodo (Jokowi) yang menjabat Presiden RI, dan kakaknya, Gibran Rakabuming Raka yang merupakan Walikota Solo sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, lantaran gajinya kecil.

"Dulu tuh saya ngomong ketika tidak mau jadi politisi, yang ada di kepala saya waktu itu adalah politisi yang jadi pejabat publik, menjadi pejabat publik, menjadi pejabat publik ada menjadi Wali Kota Solo, menjadi Gubernur DKI, menjadi Presiden karena seperti yang saya omongkan gaji mereka kecil," ungkap dia.

Anak bungsu Jokowi itu mengatakan, dirinya saat ini pun bukan pejabat publik, melainkan pejabat partai.

Menurut Kaesang, dirinya tidak bisa lagi aktif mengurus usahanya jika menjadi pejabat publik.

"Alhamdulillah walaupun saya sudah jadi ketum partai, gaji saya tetap lebih tinggi daripada kakak dan bapak saya gitu karena memang saya masih diperbolehkan memegang perusahaan saya.

Saya bilang tadi bukan pejabat publik, beda," ucap dia.

Baca juga: Terjawab Sudah Perbedaan Quick Count, Exit Poll, Real Count, Lihat Siapa yang Unggul di Pilpres 2024

Selain itu, ia mengaku beralih masuk ke politik karena ingin membawa gagasan yang dibangunnya terkait pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) berguna bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.

Adapun gagasan yang dimaksudkannya adalah "Enigma" yakni pelatihan yang fokus memfasilitasi program coding dan programming dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga muda lulusan SMK/SMA/sederajat untuk mendapatkan pekerjaan.

Model bisnis ini, katanya, diharapkan kelak bisa dipakai pemerintah di masa depan.

"Saya tuh kalau misalnya jadi pengusaha Enigma ini kurikulum ini, kalau saya hanya jadi pengusaha, saya enggak bisa membawa ini ke pemerintahan," kata Kaesang.

"Tapi ketika saya jadi politisi, ini lho saya bisa membawa kurikulum ini, tolong dipakai kalau memang kurikulum ini bisa berguna bagi anak bangsa seperti yang saya katakan tadi.

Saya tidak minta apresiasi apa pun, saya cuma seneng aja ketika kurikulum yang saya bangun ternyata berguna bagi masyarakat Indonesia," imbuh dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bawaslu Minta Kominfo Take Down Unggahan Foto Kampanye di Akun Instagram Kaesang

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved