Program Bakti Sosial Sekolah Laboratorium Pancasila Digelar, SMPN 5 PPU Jadi Pilot Project

Program Bakti Sosial Sekolah Laboratorium Pancasila digelar, SMPN 5 PPU jadi pilot project.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Nita Rahayu
Ketua TP PKK PPU Linda Romauli Siregar saat menghadiri Bakti Sosial SLP di SMP Negeri 5 PPU, Kamis (15/2/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Linda Romauli Siregar menghadiri Bakti Sosial Sekolah Laboratorium Pancasila di SMP Negeri 5 PPU, Kamis (15/2/2024).

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya penguatan karakter para pelajar, sejalan dengan program pelajar Pancasila yang tengah dicanangkan di PPU.

Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini bisa menjadi dasar untuk pengimplementasian nilai luhur Pancasila.

Para peserta didik dilatih untuk berjiwa gotong royong, mandiri dan mudah berbagi dengan sesamanya.

"Pendidikan karakter, karena anak di sini dilatih bagaimana berbagi kepada sesama yang membutuhkan, yang jelas bahwa disini terlihat juga gotong royong antara orang tua dan anak," ungkapnya.

Baca juga: KPU PPU Pastikan Seluruh TPS Penajam Paser Utara Sudah Proses Rekapitulasi Suara

Dia pun mengapresiasi SMP Negeri 5 PPU lantaran menyelaraskan program kegiatannya dengan program Sekolah Laboratorium Pancasila yang sedang berjalan di PPU.

SMP Negeri 5 juga merupakan pilot project dalam program ini, di mana selanjutnya akan digelar juga disekolah lain.

"Ini sekolah pertama, selanjutnya akan digelar di SD Negeri 13 Penajam, Sabtu ini," sambungnya.

Linda menjelaskan bahwa implementasi penguatan program Sekolah Laboratorium Pancasila tidak harus dengan kegiatan bakti sosial di sekolah.

Tetapi, anak-anak bisa dipandu untuk melaksanakan di luar sekolah, misalnya dengan kerja bakti membersihkan rumah ibadah atau fasilitas umum.

Baca juga: Pj Bupati PPU Makmur Marbun Pastikan Pemilu di Penajam Paser Utara Berjalan Lancar dan Kondusif

Ditambahkannya, yang perlu dibangun dalam karakter anak adalah bagaimana menumbuhkan jiwa gotong royong dan peka dalam membantu sesamanya yang membutuhkan.

"Itu boleh, karena nilai gotong royong juga lebih ada," ujarnya.

Tidak hanya itu, kata Linda, sekolah lain yang akan melakukan hal yang sama akan diarahkan untuk mendukung program pengentasan stunting.

Anak-anak yang ingin berbagi akan diarahkan ke penderita stunting.

Tetapi, kata Linda, saat ini masih perlu di kumpulkan data untuk para penerima tersebut.

"Kita cari dulu datanya siapa yang stunting, ini akan berkolaborasi antara anak dan orang tua," pungkasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya. 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved