Pemilu 2024
68 Kotak Suara di Bima Dibakar Massa, Kecewa karena Kecilnya Perolehan Suara Caleg Lokal
Berikut kronologi pembakaran 68 kotak suara di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), motifnya karena kecewa perolehan suara caleg lokal kecil.
Menurutnya, di Kecamatan Parado terdapat 34 TPS yang tersebar di lima desa.
Adapun desa yang diserang yakni Desa Parado Rato, Parado Wane, Desa Kanca, dan Desa Lere.
Di empat desa itu terdapat 17 TPS dengan total kotak suara sebanyak 170.
Bawaslu Bima juga menemukan unsur tindak pidana Pemilu dalam kasus pembakaran kotak-kotak suara tersebut.
Hal ini setelah Bawaslu meminta keterangan pada 34 orang anggota PTPS, empat orang Panitia Pengawas Desa, serta tiga Panwascam di Kecamatan Parado.
"Dari hasil klarifikasi mengarah ke perbuatan tindak pidana Pemilu," katanya.
Dia juga memastikan, tidak ada petugas yang terluka dalam penyerangan tersebut.
"Anggota tidak ada yang mengalami cedera atau luka, semua dalam kondisi aman," katanya.
Baca juga: Prabowo-Gibran Menang di Mahulu Versi Real Count Sementara KPU, Ini Sebaran Suaranya
Terduga pelaku ditangkap
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Khuwalid mengungkapkan, dua terduga pelaku telah ditangkap.
"Ada sekitar enam sampai tujuh TPS yang mengalami gangguan.
Pelaku tadi malam sudah diamankan dua orang cuma identitas belum disampaikan," kata Khuwailid di Mataram, Kamis (15/2/2024).
KPU memastikan bahwa pembakaran ini terjadi karena massa kecewa dengan hasil perolehan suara.
"Kasus Parado sebenarnya akibat adanya pihak yang kalah.
Motif karena tidak mendapatkan suara di TPS desa asal calon, kemudian calon dari luar desa justru mendapatkan suara di TPS," ujarnya.
Dari informasi yang didapat oleh KPU, massa meminta adanya penambahan suara kepada penyelenggara Pemilu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.