Pemilu 2024
68 Kotak Suara di Bima Dibakar Massa, Kecewa karena Kecilnya Perolehan Suara Caleg Lokal
Berikut kronologi pembakaran 68 kotak suara di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), motifnya karena kecewa perolehan suara caleg lokal kecil.
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut kronologi pembakaran 68 kotak suara di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), motifnya karena kecewa perolehan suara caleg lokal kecil.
Ya, massa membakar 68 kotak suara karena dengan perolehan suara calon anggota legislatif (caleg) lokal yang berasal dari Kecamatan Parado yang tak sesuai harapan.
Sekelompok orang mendatangi beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat perhitungan suara berlangsung pada Rabu (14/2/2024) malam.
Simak kronologi dan kesaksian warga berikut ini.
Baca juga: Hasil Hitung KPU Pileg 2024 DPRD Kaltim Dapil 4 Kutai Kartanegara, PDIP Dipepet Golkar-Gerindra
Kesaksian warga

Seorang warga Desa Parado Rato berinisial ABD memberikan kesaksiannya.
Menurut ABD, yang meminta namanya diinisialkan, massa mendatangi TPS sekitar pukul 23.00 Wita.
"Ada sekelompok orang tidak dikenal datang menyerbu seluruh TPS, mulai dari Desa Parado Wane, terus ke Parado Kuta, Kanca, sampai di pelosok Lere," kata ABD saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (15/2/2024).
Dia mengatakan, massa yang datang membawa senjata tajam.
ABD menyaksikan langsung orang-orang tersebut membakar kotak suara di TPS Desa Parado Rato.
"Saya melihat dari kejauhan saja, tidak berani mendekat karena orang keluar pakai parang semua," katanya.
Diduga, kekecewaan terhadap hasil perolehan suara menjadi penyebabnya.
"Harapan kami bersama orang di Parado itu harus ada yang duduk di DPRD karena selama ini belum ada," katanya.
Baca juga: Quick Count Lembaga Survei Tunjukkan Prabowo-Gibran Unggul, Tapi Gerindra Posisi ke-3, Apa Sebabnya?
68 kotak suara dibakar
Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat Taufikurrahman mengungkapkan ada 68 kotak suara yang dibakar oleh massa.
Sedangkan 102 kotak suara berhasil diselamatkan dan diamankan di kantor KPU Kabupaten Bima.
"Ini berdasarkan hasil pemeriksaan logistik kami di kantor KPU bersama TNI-Polri dan peserta Pemilu," katanya, Kamis (15/1/2024).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.