Breaking News

Berita Berau Terkini

Kabar Terkini Nasib Buaya Ompong dari Berau, Terbungkus dalam Kotak Kayu Besar

Kabar terkini, si buaya Ompong kondisinya sudah berada di rumah penangkaran buaya milik PT Harapan Kalimantan Utama,

|
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
HO/BKSDA Kaltim
BUAYA OMPONG TARAKAN - Buaya ompong tiba di Kota Tarakan hingga bertempat tinggal dalam rumah penangkaran milik PT Harapan Kalimantan Utama (HKU), Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.  

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Penemuan buaya ompong sepanjang 4,77 meter yang mengegerkan warga Kampung Sukan Tengah, Berau, Kalimantan Timur beberapa hari lalu, membuat ompong ditangkap. 

Kabar terkini, si buaya Ompong kondisinya sudah berada di rumah penangkaran buaya milik PT Harapan Kalimantan Utama (HKU) Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara

Buaya yang tercatat pernah memakan anjing warga itu, pagi tadi telah tiba di Pelabuhan Speedboat Tengkayu 1 Kota Tarakan, terbungkus dalam kotak kayu besar.

20240216_Buaya Ompong di Tarakan
BUAYA OMPONG TARAKAN - Buaya ompong tiba di Kota Tarakan hingga bertempat tinggal dalam rumah penangkaran milik PT Harapan Kalimantan Utama (HKU), Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara. 

Saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Kepala SKW I BKSDA Kaltim-Berau, Muhammad Ilyas, mengatakan selama di Kota Tarakan nantinya hewan karnivora itu mendapat perawatan intensif oleh tim kesehatan dari dokter hewan dari COP (Centre for Orangutan Protection).

Termasuk perawatan dari tim CAN (Conservation Action Network), sebuah LSM yang bergerak di konservasi satwa liar dan Mitra BKSDA.

Baca juga: Viral Video Buaya Ompong Bontang saat Dievakuasi ke Dalam Truk untuk Menuju ke Balikpapan

"Hasil cek kemarin, ada luka di badannya. Sudah kita beri obat. Nanti kita cek periodik secara bertahap," ucap Muhammad Ilyas kepada Tribunkaltim.co, (16/2/2024).

Kemudian selama tinggal di rumah pembiakan buaya, kata dia akan rutin dapat makanan.

"Kalau di penangkaran kemungkinan dikasih makan dan dijadikan indukan," bebernya.

Sebab dirinya juga menjelaskan, biasa buaya betina akan mengalami penyesuaian jika masuk rumah penangkaran.

"Biasanya buaya alam akan mengalami penyesuaian (adaptasi) jika masuk penangkaran. Biasanya akan susah makan di bulan-bulan pertama," tuturnya.

Baca juga: Buaya Ompong Guntung Bontang Bakal Direlokasi, BKSDA Kaltim Minta Persetujuan Pemda

Sebagai informasi, kata dia, perkiraan berat bersih buaya tersebut sebelumnya saat dilakukan tindak lanjut oleh tim BKSDA Kaltim mencapai 750 kilogram.

"Kalau pengiriman sama kandang 800 kilogram buaya itu ke Tarakan," pungkasnya.

Kewalahan karena Ukuran Lebih Besar

Berita sebelumnya. Buaya Riska dari Sungai Guntung, Kecamatan Bontang Utara, Kalimantan Timur, buaya Ompong akhirnya juga diangkut, Sabtu (4/11) dini hari.

Kini tersisa satu buaya lagi yang bakal dievakuasi. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim bersama tim pengamanan dari Polres Bontang dan dibantu beberapa masyarakat, melakukan operasi penangkapan pada Sabtu dini hari.

Sekira pukul 01.00 Wita, buaya Ompong berhasil dievakuasi dari area Sungai Guntung.

"Tim BKSDA sejak 2 hari lalu memang berada di Bontang untuk melakukan pengintaian dan penangkapan. Akhirnya tadi malam sekitar pukul 01.00 buaya Ompong berhasil ditangkap," kata Lurah Guntung, Denny Febrian kepada TribunKaltim.co.

Baca juga: Tak Ada Buaya Riska, Buaya Ompong Aktif Bolak Balik di Pemukiman Pak Ambo di Guntung Bontang

Menurut Denny tim yang turun sempat kewalahan mengevakuasi buaya tersebut ke darat. Lantaran ukurannya sangat besar dengan panjang 4,5 meter, lingkar perut 62 centimeter.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto membenarkan informasi tersebut.

Ia mengungkapkan ukuran buaya Ompong memang lebih besar dari buaya Riska. "Ini (Ompong) jauh lebih panjang dan lebih lebar," terangnya.

Dengan di relokasinya buaya tersebut, mempertegas bahwa BKSDA, sambung Ari, tidak tebang pilih dengan menyasar buaya-buaya tertentu.

Selanjutnya, BKSDA akan terus memantau di wilayah tersebut.

Kata Ari, pihaknya akan terus melakukan pemantauan di wilayah sekitar pemukiman masyarakat sampai ke muara sungai Guntung, lantaran diketahui masih ada 1 buaya lagi yang ditarget dari 4 buaya besar yang dilaporkan sering masuk dengan rumah warga.

Seekor buaya dengan panjang 4,5 meter yang sering disebut sebagai Ompong berhasil di evakuasi BKSDA Kaltim, dari sungai Guntung, Bontang Utara, Sabtu (4/11/2023) sekira pukul 01.00 dini hari.
Seekor buaya dengan panjang 4,5 meter yang sering disebut sebagai Ompong berhasil di evakuasi BKSDA Kaltim, dari sungai Guntung, Bontang Utara, Sabtu (4/11/2023) sekira pukul 01.00 dini hari. (TRIBUNKALTIM.CO/HO)

Sementara, buaya Ompong juga akan di bawa ke Penangkaran Teritip Balikpapan, tempat dimana buaya Riska diamankan. "Rencananya dibawa ke Teritip juga," kata Ari.

Meski bakal mengevakuasi buaya-buaya yang kerap masuk ke pemukiman warga di Sungai Guntung namun, BKSDA tidak menjamin konflik antara buaya dan manusia tidak terulang kembali walaupun  semua buaya di sungai Guntung, Bontang Utara direlokasi.

Ari Wibawanto menjelaskan sebenarnya upaya relokasi buaya yang dilakukan di Sungai Guntung, sifatnya hanya solusi sementara.

Ia tidak bisa menjamin tidak ada buaya lain yang muncul, meski 4 buaya yang sering masuk di area pemukiman warga semua direlokasi.

Baca juga: Buaya Riska Direlokasi tapi Buaya Ompong Bebas Berkeliaran di Guntung, Pak Ambo Protes BKSDA Kaltim

Karena sifat buaya yang menguasai suatu wilayah, akan tergantikan oleh buaya lain jika penguasanya hilang atau dipindahkan.

"Ketika terjadi kekosongan teritorial, buaya lain pasti akan ada lagi muncul menjadi penguasa baru karena di sungai Guntung, merupakan habitat buaya," kata Ari.

Mesti demikian, Ari menjelaskan BKSDA tetap akan menindaklanjuti ke lapangan jika ada laporan, permintaan dari masyarakat untuk dilakukan penyelamatan satwa meskipun sebenarnya keberadaan hewan seperti buaya tidak akan pernah hilang.

"Yang terbaik adalah bagaimana bisa hidup berdampingan dengan buaya sekali pun," pungkasnya. 

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved