Pileg 2024

Update Pileg 2024, PSI Diprediksi tak Lolos ke Senayan, Beda Jokowi dengan Sosok SBY di Demokrat

Update Pileg 2024, PSI dipresdiksi tak lolos ke Senayan. Beda Jokowi dengan sosok SBY di Demokrat.

Penulis: Aro | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Kompas.com/Rizky Syahrial-Kompas.tv
JOKOWI DAN PSI - Momen kebersamaan Jokowi dengan Kaesang, anak bungsunya sekaligus Ketua Umum PSI dan petinggi Partai Solidaritas Indonesia lainnya. Update Pileg 2024, PSI dipresdiksi tak lolos ke Senayan. Beda Jokowi dengan sosok SBY di Demokrat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Update hasil quick count Pileg 2024 Litbang Kompas, PSI diprediksi tak lolos ke Senayan.

Dari hasil quick count Pileg 2024 Litbang Kompas, PSI tak lolos ambang batas atau parliamentary threshold sebesar 4 persen. 

Sosok Jokowi yang dianggap dekat dengan PSI tak memuluskan jalan ke Senayan, hingga sosok Jokowi dibandingkan dengan peran Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY terhadap Demokrat

Dari hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan bahwa PSI diprediksi tidak akan masuk ke parlemen karena perolehan suaranya sementera ini 2,84 persen, di bawah parliamentary threshold 4 persen.

Baca juga: Hasil Quick Count Pileg 2024 PDIP Unggul di Litbang Kompas dan 6 Lembaga Survei, Gerindra? Nasib PSI

Baca juga: Bawaslu Minta Kominfo Take Down Postingan Kaesang, Unggah Soal PSI dan Prabowo-Gibran di Masa Tenang

Baca juga: Jelang Masa Tenang, Hasil Survei Elektabilitas Partai di Pemilu 2024 Terbaru, PDIP Kuasai Jawa, PSI?

Peneliti Litbang Kompas Bestian Nainggolan mengatakan, hasil hitung cepat itu membuktikan bahwa sosok Presiden Joko Widodo tidak menjamin pendukungnya memilih partai yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, itu.

"(Sosok Jokowi) enggak menjamin (orang memilih PSI)," kata Bestian, Kamis (15/2/2024).

Bestian menuturkan, pengaruh Jokowi terhadap PSI tidak sebesar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Partai Demokrat pada 2004.

Ia menjelaskan, ketika itu, SBY sedang berada dalam posisi yang dianggap menjanjikan oleh publik sehingga sukses mendongkrak suara Partai Demokrat.

Untuk diketahui, suara Demokrat pada Pemilu 2004 berada di 7,45 persen, lalu melonjak menjadi 20,85 persen pada 2009 ketika SBY sudah lima tahun berkuasa sebagai presiden.

"Tawaran ini memberikan gambaran sosok tuh, kemudian tahap kedua setelah jadi presiden itu 20 (persen), tinggi kan? Setelah tidak jadi presiden, anjlok lagi," ujar Bestian.

Menurut dia, situasi ini yang tidak dialami Jokowi karena mantan Walikota Solo itu baru diasosiasikan dengan PSI saat dirinya hendak lengser dari jabatan presiden.

"Sekarang posisinya Pak Jokowi sudah dalam posisi tidak menjadi presiden lagi ke depan kan, jadi dalam pikiran orang itu bukan harapan, masa lalu," kata Bestian.

JOKOWI DAN PSI - 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dan minum teh bersama dengan sejumlah pengurus PSI, di antaranya Ketua Umum Kaesang Pangarep, dan sejumlah kader muda PSI di Braga Permai, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024) Jokowi percaya PSI tembus Senayan. Namun bagaimana survei elektabilitas parpol terbaru, bagaiman peluang partai Kaesang lolos ke Senayan?
JOKOWI DAN PSI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dan minum teh bersama dengan sejumlah pengurus PSI, di antaranya Ketua Umum Kaesang Pangarep, dan sejumlah kader muda PSI di Braga Permai, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024). Update Pileg 2024, PSI dipresdiksi tak lolos ke Senayan. Beda Jokowi dengan sosok SBY di Demokrat. (Tribunnews.com/HO)

Daftar 9 partai lolos ke Senayan

Data hitung cepat atau quick count di lembaga survei dan real count Pemilu 2024 Sirekap KPU menyatakan hanya 9 partai politik yang akan lolos ke DPR. 

Baca juga: PSI Disindir Goenawan Mohammad, Kekurangan Dana hingga harus Jual Diri, Respons Grace Natalie

Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Umat. Partai Gelora, dan partai kecil lainnya gagal lolos ke Senayan periode 2024-2029.

Syarat parpol dapat lolos ke DPR adalah berhasil melampaui ambang batas parlemen alias parliamentary threshold sebesar 4 persen.

Dilansir dari laman Kompas.com, hasil quick count Charta Politika sementara hingga pukul 09.29 WIB, Kamis (15/2/2024),  hanya 9 dari 17 parpol nasional peserta Pemilu 2024 yang mendapatkan suara di atas 4 persen.

 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendapat suara terbanyak.

Dengan perhitungan suara masuk sebesar 92,30 persen dari total 2.000 TPS sampel, PDIP mendapatkan suara terbanyak yakni 15,85 persen.

Suara terbanyak kedua adalah Partai Golkar: 13,65 persen. Kemudian disusul Partai Gerindra: 13,57 persen.

Sementara itu, PSI yang diketuai Kaesang Pangarep, anak Presiden Jokowi hanya mendapatkan 2,95 persen suara.

Meski gagal ke DPR, perolehan suara PSI pada Pemilu 2024 sudah meningkat dibandingkan tahun 2019.

Partai Umat yang dibentuk politisi senior, Amien Rais juga gagal lolos ke DPR. Partai Ummat hanya mendapatkan 0,54 persen suara pada Pemilu 2024.

Hasil quick count Pileg 2024 Charta Politika:

  1. PKB: 10,58 persen
  2. Partai Gerindra: 13,57 persen
  3. PDIP: 15,85 persen
  4. Partai Golkar: 13,65 persen
  5. Partai Nasdem: 8,76 persen
  6. Partai Buruh: 0,65 persen
  7. Partai Gelora: 0,97 persen
  8. PKS: 9,92 persen
  9. PKN: 0,36 persen
  10. Partai Hanura: 0,83 persen
  11. Partai Garuda: 0,43 persen
  12. PAN: 7,12 persen
  13. PBB: 0,52 persen
  14. Partai Demokrat: 7,66 persen
  15. PSI: 2,95 persen
  16. Partai Perindo: 1,50 persen
  17. PPP: 4,04 persen
  18. Partai Ummat: 0,54 persen 

Baca juga: Elektabilitas Partai Politik Terbaru Jelang Pencoblosan, Gerindra Salip PDIP, Bagaimana Nasib PSI?

Quick count Charta Politika dalam Pemilu 2024 memiliki margin of error sebesar 1 persen

Hasil quick count ini bukanlah hasil resmi. KPU akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (15/2/ 2024) hingga Rabu (20/3/2024).

Penetapan hasil Pemilu dilakukan paling lambat 3 hari setelah memperoleh surat pemberitahuan atau putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

Real Count Pemilu 2024 KPU

Berikut hasil real count Pemilu Legislatis 2024 menurut situs Sirekap KPU pada Kamis 15 Februari 2024 pukul 15.00 WIB dengan data masuk 24.032 dari 823.236 TPS (2,92 persen):

  1. PKB: 10,41 persen
  2. Partai Gerindra: 12,19 persen
  3. PDIP17,59 persen
  4. Partai Golkar: 13,1 persen
  5. Partai Nasdem: 7,84 persen
  6. Partai Buruh: 1,29 persen
  7. Partai Gelora: 1,44 persen
  8. PKS: 8,51 persen
  9. PKN: 0,86 persen
  10. Partai Hanura: 1,25 persen
  11. Partai Garuda: 0,92 persen
  12. PAN: 6,28 persen
  13. PBB: 0,95 persen
  14. Partai Demokrat: 6,84 persen
  15. PSI: 3,57 persen
  16. Partai Perindo: 1,71 persen
  17. PPP: 4,03 persen
  18. Partai Ummat: 1,24 persen

Baca juga: Jokowi Malam Mingguan Bareng Kaesang dan PSI di Bandung, Saya Diundang, Datang Minum Teh

Perolehan suara Pemilu 2019

Pemilu 2019 hanya diikuti oleh 16 partai politik.

Berdasarkan hasil final rekapitulasi nasional pemilu anggota legislatif (Pileg), partai politik pemenang Pemilu 2019 adalah PDI Perjuangan (PDIP).

PDIP menjadi pemenang dengan perolehan  27.053.961 (19,33 persen) suara, disusul Partai Gerindra dengan 17.594.839 (12,57 persen) suara, dan Partai Golkar 17.229.789 (12,31 persen) suara.

Sembilan partai dinyatakan lolos ke Senayan karena memperoleh suara melebihi batas ambang parlemen 4 persen.

Kesembilan partai itu adalah:

1. PDIP: 27.053.961 (19,33 persen);

2. Gerindra: 17.594.839 (12,57 persen);

3. Golkar: 17.229.789 (12,31 persen);

4. PKB: 13.570.097 (9,69 persen);

5. NasDem: 12.661.792 (9,05 persen);

6. PKS: 11.493.663 (8,21 persen);

7. Demokrat: 10.876.507 (7,77 persen);

8. PAN: 9.572.623 (6,84 persen); dan

9. PPP: 6.323.147 (4,52 persen).

Adapun tujuh partai meraih suara di bawah ambang batas parlemen, yaitu:

1. Perindo: 3.738.320 (2,67 persen);

2.  Berkarya: 2.929.495 (2,09persen);

3. PSI: 2.650.361 (1,89 persen);

4. Hanura: 2.161.507 (1,54 persen);

5. PBB: 1.099.848 (0,79 persen);

6. PKPI: 312.775 (0,22 persen); dan

7. Garuda: 702.536 (0,05 persen).

Itulah hasil sementara Pemilu legislatif 2024 menurut quick count dan real count Sirekap KPU.

Semoga Pemilu 2024 menghasilkan pemimpin yang amanah untuk Indonesia kita.

Baca juga: Analisis Pengamat, Temui AHY, Jokowi Ingin Pastikan Mesin Demokrat Maksimal Menangkan Prabowo-Gibran

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dan kompas.com.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved