Pileg 2024
Nasib Caleg PDIP di Ujung Tanduk, Imbas Kekalahan Ganjar-Mahfud MD, Terancam tak Dilantik Megawati
Tengok nasib caleg PDIP di ujung tanduk. Imbas kekalahan Ganjar-Mahfud MD, caleg pemenang PDIP terancam tak dilantik Megawati.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Pileg 2024 terkini.
Tengok nasib caleg PDIP di ujung tanduk.
Imbas kekalahan Ganjar-Mahfud MD, caleg pemenang PDIP terancam tak dilantik Megawati sebagai anggota DPR RI terpilih pada periode 2024-2029.
Kabar tersebut menyedot perhatian publik.
Baca juga: Jumlah Perolehan Suara Komeng untuk DPD Dapil Jabar Ungguli Semua Parpol dan Ganjar-Mahfud
Baca juga: Hitung Cepat 3 Survei, Inilah Final Hasil Quick Count Pilpres 2024, Skor Anies dan Ganjar
Baca juga: Final Hasil Quick Count Pilpres 2024, Anies dan Ganjar Tertinggal Jauh Versi Hitung Cepat 3 Survei
Dimana hal tersebut tertulis dalam isi surat instruksi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekjen.
Dalam surat tersebut menuampaikan dua poin wajib yang harus dipenuhi.
Pertama, para caleg wajib memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di setiap TPS, hingga berjenjang ke atas di setiap RT, RW, Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi harus linear antara suara caleg, suara partai dengan suara GP-MMD.
Kedua, perolehan suara caleg di setiap dapil minimal harus linear, sama dengan perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud atau bahkan harus lebih besar dari suara caleg untuk mencapai target pemenangan Pilpres 2024.
Dimana atas dasar tersebut, bagi caleg yang perolehan suaranya tidak linear dengan perolehan suara Capres dan Cawapres nomor urut 3, maka DPP Partai akan mempertimbangkan caleg tersebut tidak akan dilantik sebagai anggota dewan terpilih Pemilu 2024.
Surat tersebut disebarkan pada 16 Desember 2023 lalu.
Baca juga: Relawan Ganjar-Mahfud Minta Pilpres 2024 Diulang serta Mengganti Komisioner KPU dan Bawaslu
Disisi lain disampaikan Politikus PDI-P Aria Bima, dirinya terancam tidak dilantik sebagai anggota DPR RI terpilih pada periode 2024-2029 dari Fraksi PDI-P jika perolehan suara Pileg yang didapat lebih tinggi dibandingkan suara pada Pilpres 2024.
Menurut Aria Bima, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menginstruksikan agar suara Pilpres sebanding atau lebih tinggi dibandingkan suara Pileg.
"Ya masalah kan? Kenapa sekarang suara Pileg lebih tinggi daripada suara Pilpres.
Kenapa? Nah itu pertanyaan yang harus dijawab oleh semua kader, termasuk saya yang ada di (dapil) Solo, karena itu instruksi partai yang bisa membuat saya tidak dilantik," kata Aria dilansir Tribun-medan.com dari Kompas.com, Sabtu (17/2/2024).
Aria juga mengatakan, saat ini yang wajib dilakukan oleh seluruh kader PDI-P adalah menjawab berbagai anomali atau keadaan yang menyimpang dalam hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 antara Pileg dan Pilpres.
Oleh karena itu, Aria mengaku berulang kali menyampaikan kritik dan masukan terhadap penyelenggara pemilu supaya melakukan investigasi terhadap anomali itu.
"Dan kalau saya tidak menyampaikan ini, saya tidak bisa menemukan, bisa bisa Ario Bimo tidak dilantik karena itu adalah instruksi ketua umum. Daripada saya tidak dilantik, ya saya kerja dulu kenapa ini terjadi," ujarnya.
Baca juga: Aiman Witjaksono Balik ke Wartawan Usai Jadi Jubir Ganjar-Mahfud, Nasib Kasus Aparat Tak Netral
Wakil Ketua Komisi VI DPR ini kemudian mengungkapkan berbagai upaya yang sudah dilakukan demi bisa dilantik pada Pileg 2024.
Upaya-upaya investigasi ini di antaranya menghubungi Ketua DPC PDI-P Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Dalam investigasi tersebut, menurut Aria, suara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga rendah.
"Saya sudah telpon Mas Rudi, saya datangi kades, lurah saya datangi warga, ada apa? Di tempat tinggal saya saja bisa kalah.
Ya kan. Di tempat tinggalnya Pak Rudi, di TPS-nya Pak Rudi," jelas Aria.
Ia pun mengaku heran mengapa suara Ganjar tidak terdongkrak meski mesin partai politik pengusung sudah bergerak.
Terlebih, menurut Aria, Ganjar juga tidak bergerak sendirian.
Ada keluarganya mulai dari istri dan anak turut ikut kampanye ke daerah-daerah di Indonesia.
"Belum ada tambahan suara Perindo, suara Hanura, suara PPP, pengaruh Pak Mahfud MD, pengaruh Mbak Atikoh, pengaruh Alam di kalangan milenial, pengaruh Pak Sandi, hah? Inilah yang saya sebut anomali itu," tutur Aria Bima.
Baca juga: Gibran Bocorkan Tujuan Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh, Kini Tak Sabar Bertemu Ganjar dan Anies
Sebelumnya, Ganjar menilai ada anomali dalam hasil hitung cepat sementara antara Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2024.
Sebab, perolehan suara Ganjar-Mahfud MD rendah di sejumlah wilayah basis massa PDI-P, tetapi PDI-P unggul secara nasional, termasuk di wilayah-wilayah kandang banteng, dalam perhitungan pileg. Daerah yang ia maksud, antara lain, Jawa Tengah, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur yang dimenangkan pasangan Prabowo-Gibran
"Hasil dari quick count, perolehan PDI-P, saya kira masih tinggi ya, kalau enggak salah masih nomor satu ya. Agak anomali dengan suara saya," kata Ganjar saat ditemui di Gedung High End, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).
Ganjar menambahkan, pihaknya kini tengah menyelidiki penyebab anomali tersebut. "Sepertinya, split tiketnya agak terlalu lebar," tambah mantan Gubernur Jawa Tengah ini. (*)
Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul NASIB Para Caleg PDIP, Meski Menang Terancam Tidak Dilantik Megawati Imbas Suara Ganjar-Mahfud
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.