Pemilu 2024

Salinan C Hasil Pemilu 2024 di Balikpapan Raib, KPU Tuding Pemadaman Listrik

Pengumuman salinan C hasil Pemilu 2024 dari berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Balikpapan raib saat listrik padam, Sabtu (17/2/2024) malam.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Mathias Masan Ola
HO
Halaman Kantor Lurah Karang Jati, Balikpapan yang merupakan TKP hilangnya salinan C hasil Pemilu 2024, Sabtu (17/2/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pengumuman salinan C hasil Pemilu 2024 dari berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Balikpapan raib saat listrik padam, Sabtu (17/2/2024) malam.

Diketahui, pemadaman listrik di sebagian wilayah Kota Balikpapan merupakan akibat insiden percikan api dan ledakan yang terjadi di kawasan PLTD Gunung Malang, Balikpapan.

Seperti di Karang Jati, Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan. Tercatat salinan C yang raib merupakan informasi rekapitulasi suara dari 34 TPS.

Baca juga: KPU Balikpapan Ingatkan Linmas Harus Jeli, Pemilih tak Boleh Pakai SIM dan KK Saat Pencoblosan

Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha menyimpulkan, hilangnya pengumuman tersebut berakibat merugikan para calon legislatif (caleg) yang ingin mendapatkan informasi hasil perolehan suara.

"Bagaimanapun C hasil yang diumumkan di Kelurahan itu akurat, karena barangnya dari PPS. Nah ini kan merugikan caleg-caleg itu, akibat mati lampu," ujar Thoha, Minggu (18/2/2024).

Thoha menduga, hilangnya pengumuman tersebut terjadi karena dua faktor.

Yakni kejahilan oknum dikala situasi pemadaman lampu akibat insiden ledakan di PLTD Gunung Malang Balikpapan.

"Sebenarnya kalau nggak mati lampu, aman-aman aja. Karena ada yang jaga, takut yang mau nyuri. Jadi dia hilang pertama karena ada orang jahil, kedua ada insiden mati lampu," terangnya.

Baca juga: KPU Balikpapan Hanya Temukan Persoalan Kecil dalam Pemungutan Suara di Pemilu 2024

Dikonfirmasi terpisah, Manajer Kom PLN UIP3B Kalimantan, Sulistya Aji Wibawa, mengatakan bahwa pihaknya juga ambil peran dalam menyukseskan pemilu 2024. Insiden tersebut terjadi di luar kendali.

Namun begitu, dia meyakini, PLN telah menetapkan masa siaga pada periode tanggal 11 sampai dengan 20 Februari 2024.  Demikian untuk mengantisipasi adanya gangguan dalam jalannya proses pemungutan hingga perhitungan suara.

Sulistya menyebutnya sebagai langkah contigency jika terdapat gangguan pasokan listrik dari PLN.

"Kami telah menempatkan 17 Unit Uninterrupted Power Supply (UPS) dan Genset di beberapa titik vital dalam proses pemilu di Kalimantan Timur," beber Sulistya, Senin (19/2/2024).

Kembali ke Thoha, atas kejadian tersebut,dirinya meminta PLN untuk lebih waspada dan tanggap dalam menjaga keandalan pasokan listrik.  Terutama di masa-masa penting seperti penyelenggaraan Pemilu.  "Kecuali kalau padamnya karena faktor alam, baru kita nggak bisa bicara apa-apa," tegasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved