Ramadhan 2024
Berapa Hari Lagi Puasa 2024? Awal Puasa Muhammadiyah dan Sidang Isbat 1 Ramadhan 2024 Pemerintah
Berapa hari lagi puasa 2024? Jadwal awal puasa Muhammadiyah dan sidang isbat 1 Ramadhan 2024 versi Pemerintah dan NU
TRIBUNKALTIM.CO - Berapa hari lagi puasa 2024?
Simak jadwal awal puasa Muhammadiyah dan sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1445 H versi Pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) di artikel ini.
Kini, seluruh umat Islam di seluruh dunia tengah menunggu datangnya bulan suci Ramadhan 2024 atau 1445 H.
Untuk sementara ini, Pemerintah belum menentukan awal puasa Ramadhan 2024 atau 1445 H.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Ramadhan 2024, Kirim Quotes Sambut Bulan Puasa dan Bagikan di WA hingga Instagram
Baca juga: Terjawab Bolehkah Menunaikan Puasa Qadha Ramadhan Usai Nisfu Syaban 2024? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Baca juga: Kapan Libur Sekolah Awal Ramadhan 2024 dan Berapa Hari?
Penentuan awal puasa versi Pemerintah dan NU aakan menunggu hasil sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1445 H atau 2024.
Sedangkan Muhammadiyah sudah lebih duku menetapkan awal puasa Ramadan 2024.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 2024 atau awal puasa jatuh pada 11 Maret 2024.
Muhammadiyah juga telah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal pada 10 April 2024.
Keputusan ini dibuat berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.
PP Muhammadiyah juga menyebutkan bahwa pada Ahad 10 Maret 2024, bulan sudah berada di atas ufuk (hilal sudah wujud) di wilayah Indonesia, kecuali di Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Meskipun Pemerintah belum menetapkan 1 Ramadhan 2024, namun dengan jadwal awal puasa dari Muhammadiyah, dapat diperkirakan puasa tersisa berapa hari lagi.
Dari awal puasa 2024 Muhammadiyah maka diperkirakan puasa hanya tersisa 19-20 hari saja.

Jadwal sidang Isbat Pemerintah dan NU
Untuk menentukan kapan awal puasa Ramadan 2024, pemerintah dan NU akan melakukan sidang isbat.
Baca juga: Jadwal Malam Nisfu Syaban 2024, Bacaan Dzikir dan Doa, Amalan di Malam Nisfu Syaban Jelang Ramadhan
Hasil sidang isbat ditetapkan melalui pengamatan hilal di sejumlah titik di Indonesia.
Biasanya, sidang isbat dilakukan pada hari terakhir bulan syaban.
Dilansir Grid.ID dari KompasTV, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024.
Sidang Isbat ini akan digelar di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, kegiatan ini akan digelar secara hybrid, daring dan luring.
“Sidang Isbat ini merupakan salah satu layanan keagamaan bagi masyarakat untuk mendapat kepastian mengenai pelaksanaan ibadah,” kata Kamaruddin dalam Rapat Persiapan Penetapan Awal Ramadan di Jakarta, Senin (19/2/2024).
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Adib mengatakan, Sidang Isbat akan melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.
Sidang ini juga akan dihadiri para duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam.
Adapun perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga akan dilibatkan dalam Sidang Isbat ini.
Baca juga: Tata Cara dan Doa Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan
Masih menurut Adib, Sidang Isbat akan dibagi menjadi tiga tahap.
Tahap pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1445 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi.
Tahap kedua, Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 Hijriah yang digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.
Selain data hisab, sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatulhilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 134 lokasi di seluruh Indonesia.
Lalu, tahap ketiga adalah melakukan konferensi pers hasil sidang isbat yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag.
Meski demikian, apabila mengacu pada Kalender Islam Hijriah 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI dan NU, diperkirakan awal puasa Ramadan 2024 jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Perlu diingat juga, awal puasa Ramadan 2024 versi Pemerintah dan NU ini masih berupa prediksi sebagaimana merujuk pada kalender.
Penetapan tanggal pastinya baru akan diumumkan saat sidang isbat.
Mereka yang boleh tidak berpuasa
Mengutip laman resmi PP Muhammadiyah, ada beberapa golongan orang yang diperbolehkan tidak puasa karena kondisi mereka, yaitu :
Baca juga: Amalan dan Keutamaan Malam Nisfu Syaban 2024 Menjelang Ramadhan
1. Anak Belum Usia Baligh
Anak-anak yang belum mencapai usia baligh, baik karena belum keluar air mani bagi anak laki-laki atau mengalami haid bagi anak perempuan, atau yang belum mencapai usia remaja pada umumnya diperbolehkan tidak puasa, kecuali sebagai sarana untuk mengenalkan dan melatih mereka untuk berpuasa.
2. Orang Sakit
Orang-orang yang sedang diuji dengan sakit, dan tidak mampu untuk berpuasa, terlebih jika disarankan oleh dokter agar membatalkan puasa, maka boleh tidak berpuasa. Tentu dengan menggantinya di luar Ramadhan.
3. Orang Berusia Lanjut
Golongan ini adalah mereka yang berusia lanjut dan kondisi fisik sudah terlalu lemah untuk berpuasa.
Sehingga jika dipaksakan untuk berpuasa, justru akan menambah risiko gangguan kesehatan dan membahayakan.
Di luar Ramadhan, golongan ini diharuskan tetap membayar fidyah.
3. Orang Tidak Berakal Sehat
Salah satu syarat puasa adalah berakal sehat, maka orang yang hilang akal sehat karena dalam gangguan jiwa diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
4. Orang Ketika Safar
Safar atau bepergian jauh membutuhkan energi dan konsentrasi penuh.
Berpuasa dalam kondisi seperti ini akan membahayakan dirinya dan orang yang bersamanya.
Orang yang sedang safar seperti mudik, bekerja sebagai supir di bulan Ramadhan boleh tidak berpuasa dan perlu mengganti di hari lain di luar bulan Ramadhan.
5. Wanita Hamil dan Menyusui
Puasa untuk wanita hamil cenderung kondisional, jika memang puasa di waktu hamil dikhawatirkan membahayakan diri dan janin dalam kandungannya, maka lebih baik tidak berpuasa.
Begitu juga ibu yang sedang menyusui, jika dikhawatirkan puasa dapat mengurangi produksi air susu ibu, maka boleh tidak berpuasa.
Baik wanita hamil atau menyusui, keduanya tetap perlu menggantinya di luar Ramadhan atau membayar fidyah.
6. Wanita Haid dan Nifas
Siklus haid bagi wanita merupakan suatu hal yang wajar, maka dalam kondisi haid, seorang wanita diperbolehkan untuk tidak berpuasa hingga haidnya selesai.
Sedangkan nifas adalah kondisi seorang wanita setelah melahirkan.
Keduanya sama-sama boleh tidak berpuasa dan mengharuskan untuk menggantinya di luar Ramadhan atau membayar fidyah.
7. Pekerja Berat
Para pekerja berat boleh berbuka di bulan Ramadhan, terlebih jika dalam kondisi yang kira-kira membahayakan kesehatan dan keselamatan dirinya.
Tentu dengan menggantinya di hari lain di luar bulan Ramadhan.
Dengan memperhatikan delapan golongan orang yang boleh tidak berpuasa ini, juga menunjukkan bahwa warung makan atau rumah makan boleh tetap buka di bulan Ramadhan, terkhusus yang berada di sekitar kawasan yang dekat dengan delapan golongan ini.
Untuk menghormati yang tetap berpuasa, perlu untuk menutup etalase makanan dengan tirai atau yang sejenisnya.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Ramadhan 2024, Kirim Quotes Sambut Bulan Puasa dan Bagikan di WA hingga Instagram
(*)
Artikel ini telah tayang di Grid.id dan WartaKotalive.com dengan judul Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 11 Maret 2024, Ini Golongan yang Tidak Wajib Buasa.
berapa hari lagi puasa 2024
awal Puasa Ramadhan 2024
awal puasa
jadwal Puasa Ramadhan 2024
jadwal puasa 2024
1 Ramadhan
2024
1445 H
Muhammadiyah
Sidang Isbat
TribunKaltim.co
Bolehkah Qadha Puasa Dibayar Bersamaan Dengan Puasa Nisfu Syaban dan Kapan Batas Waktunya? |
![]() |
---|
Kumpulan Ucapan Ramadhan 2024, Kirim Quotes Sambut Bulan Puasa dan Bagikan di WA hingga Instagram |
![]() |
---|
Bolehkah Qadha Puasa Dibayar Bersamaan Dengan Puasa Sunnah Seperti Senin-Kamis |
![]() |
---|
Nisfu Syaban Artinya Apa? Simak juga Niat dan Hukum Puasa di Bulan Syaban 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.