Tribun Kaltim Hari Ini
Walikota Balikpapan Ungkap Progres Terkini Proyek DAS Ampal: Tersisa Dikit-dikit Aja
Setelah mendapat perpanjangan waktu hingga 19 Februari 2024, pengerjaan proyek pengendalian banjir daerah aliran sungai (DAS) Ampal dipercepat
TRIBUNKALTIM.CO - Setelah mendapat perpanjangan waktu hingga 19 Februari 2024, pengerjaan proyek pengendalian banjir daerah aliran sungai (DAS) Ampal di Jalan MT Haryono Balikpapan terus mempercepat penyelesaian tahap akhir.
Proyek yang menelan anggaran Rp136 miliar dengan skema tahun jamak atau multiyears ini seharusnya rampung pada 31 Desember 2023.
Namun mendapat perpanjangan waktu selama 50 hari kerja, terhitung dari 1 Januari 2024.
Polemik dari molornya pengerjaan proyek DAS Ampal ini kerap menjadi sorotan berbagai pihak.
Baca juga: Truk Amblas di DAS Ampal Diduga Over Kapasitas, Ini Aturan Kendaraan Angkutan Barang di Balikpapan
Mengingat, dampak pengerjaan proyek DAS Ampal sangat dirasakan masyarakat Balikpapan.
Terlebih, kondisi kontur jalan yang rusak., jalan berdebu ketika cuaca sedang terik, berlumpur saat hujan, hingga memicu kemacetan lalu lintas kendaraan.
Terkini, proyek yang digarap kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa ini tengah berfokus memperbaiki kontur jalan yang terdampak.
Dengan melakukan pengecoran bahu jalan, khususnya di sepanjang Jalan MT Haryono Balikpapan.
"Nanti PU (Dinas Pekerjaan Umum) yang jelaskan. Sebenarnya sudah, cuma tersisa dikit-dikit aja," kata Wali Kota Rahmad Mas'ud, saat dijumpai awak media. Senin (19/2/2024).
Supervisor PT Fahreza Duta Perkasa, Eri mengatakan, pihaknya tengah memaksimalkan pekerjaan untuk mengejar sisa capaian 10 persen tahap finishing.
"Peluang perpanjangan waktu ini kita manfaatkan secara maksimal, untuk mengejar sisa pengerjaan proyek yang sekarang fokusnya pada pengecoran jalan," ujarnya, Senin (19/2/2024).
Perpanjangan masa pekerjaan memang dibutuhkan.
Pasalnya, pengecoran bahu jalan juga membutuhkan tahap perapian.

Namun secara teknis, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan belum menentukan titik terang mengenai keberlanjutan dari pengerjaan proyek tersebut.
Konsekuensi perpanjangan hingga 50 masa kerja ini, terdapat nilai denda berjalan yang wajib dibayar yakni 1/1.000 dikali nilai kontraktor.
"Perkembangannya sekarang tahap pengecoran. Soal presentase tunggu dulu, saya akan adakan rilis besok. Karena (pengerjaan proyek) masih sampai tengah malam," kata Kepala Dinas PU Balikpapan, Rita.
Dikebut siang malam
Pengerjaan proyek pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal di Jl MT Haryono Balikpapan, terus berprogres.
Terkini, pengerjaan tengah berfokus pada perbaikan kontur jalan yang terdampak.
Para pekerja melakukan pengecoran jalan. Supervisor PT Fahreza Duta Perkasa, Eri, mengatakan progres keseluruhan dari proyek DAS Ampal telah mencapai 85 persen.
Dengan artian, tinggal mengejar sisa pengerjaan 15 persen untuk tahap finishing.
Baca juga: Diduga Over Kapasitas, Truk Fuso yang Amblas di DAS Ampal Diamankan Polresta Balikpapan
Adapun saat ini, sedang memasuki tahap pemerataan dan perapian akses dengan pengecoran bahu jalan.
Mulai dari Inhutani hingga saluran sekunder Balikpapan Baru yang sudah terealisasi. Dengan struktur proyek, terdiri dari precast beton yang sudah tercetak dengan kualitas mutu yang baik.
"Tujuannya untuk kenyamanan akses lalu lintas dan perkembangan Kota Balikpapan," ujarnya, Kamis (25/1/2024).
Menurut Eri, material-material sesuai spesifikasi telah on site. Seperti L shape, cover beton, wiremesh sebagai pengikat cor beton dan lain sebagainya.
Eri menerangkan, dalam masa beban dari penambahan bahu jalan tercatat dengan muatan berkapasitas hingga 20 ton. "Lebih dari 20 ton maka akan terjadi suatu kejadian fatal," ucapnya.
Sebagai pengawal lapang, peluang perpanjangan waktu menjadi opsi yang dimanfaatkannya secara maksimal. Tak lain, untuk mengejar sisa pengerjaan proyek agar rampung sesuai target.

Dengan memaksimalkan man power atau pekerja proyek, kemudian menerapkan sistem jam kerja secara shift-shiftan.
Masing-masing mandor dibagi menggarap bagian pengecoran akses bahu jalan, kemudian pekerjaan perapian drainase antara L shape dan diplester.
"Kita memaksimalkan pengerjaan, agar mendapatkan hasil yang baik. Kita ingin membuktikan bahwa proyek garapan PT Fahreza Duta Perkasa bisa membuat nyaman masyarakat Balikpapan dalam hal penanganan banjir," pungkasnya.
Malam Tidak Lengang
Pantauan Tribun Kaltim, lalu lalang kendaraan terus berputar di Jalan MT Haryono, Kelurahan Damai, Balikpapan Selatan, pada Rabu (24/1/2024) malam. Meski waktu telah menunjukkan pukul 23.00 WITA, situasi jalan tak juga lengang.
Pada saat bersamaan pada malam itu, beragam aktivitas pekerjaan dikerjakan sekaligus. Dari sekian pekerjaan, paling banyak pekerja yang tengah melakukan aktivitas pengecoran.
Terpantau 15 orang pekerja berbagi tugas di separuh ruas Jalan MT Haryono yang mengarah ke barat itu.
Campuran semen basah dikucurkan perlahan dari truk molen ke badan jalan yang sebelumnya lebih dulu dikupas dengan ekskavator.
Baca juga: Amblas Dilewati Truk Fuso, DPRD Balikpapan Sarankan Audit Kembali Proyek DAS Ampal
Semen itu kemudian menutupi konstruksi pembesian yang sudah dirakit sedemikian rupa.
Dari jarak sekitar 200 meter, terlihat alat berat lainnya beroperasi memulai pengupasan aspal jalan untuk kemudian ditanam konstruksi sebelum dicor kembali. Alhasil suara gesekan besi ke aspal menjadi lumrah di telinga.
Segala aktivitas ini bisa dilihat dari jarak dekat. Pengendara bisa dengan leluasa menyimak pekerjaan proyek DAS Ampal tersebut.
Pasalnya, tidak ada rambu larangan bagi pengendara untuk melintas. Ditambah cahaya penerangan jalan umum berfungsi sebagaimana mestinya, membuat aktivitas pekerja mudah dijumpai.
Pengendara melaju pelan. Rata-rata berkisar 15-20 kilometer per jam guna mengantisipasi kontur jalan yang tak rata. Apalagi mengingat kondisi badan jalan yang rawan mencelakai pengendara.
Menyoal alat berat, setidaknya terpantau ada tiga dari enam unit yang bekerja. Selebihnya kendaraan truk, baik yang berfungsi sebagai pengangkut maupun pengaduk semen.
Raungan mesin-mesin alat berat itu terdengar saling bersahutan, berpadu dengan penampakan debu material yang berterbangan seperti kabut tipis.
Beda halnya saat siang hari. Kebanyakan alat berat justru hibernasi. Para pekerja pun juga bekerja tanpa bantuan mesin. Pekerjaan berhenti pada malam hari.
Sebagaimana diketahui, proyek dengan skema tahun jamak atau multiyears ini seharusnya rampung pada 31 Desember 2023, namun tak kunjungan rampung dan mendapat perpanjangan waktu selama 50 hari kerja, terhitung mulai 1 Januari 2024.
Progres Terkini
- Pekerjaan dilakukan siang dan malam
- Realisasi mencapai 85 persen atau tersisa 15 persen
- Fokus pengecoran jalan
- Material-material sesuai spesifikasi telah on site. Seperti L shape, cover beton, wiremesh
- Penambahan bahu jalan berkapasitas hingga 20 ton
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.