Berita Kukar Terkini

Bupati Edi Damansyah Ungkap Masalah Pertanian di Kutai Kartanegara

Bupati Kukar Edi Damansyah mengungkapkan sejumlah persoalan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

TRIBUNKALTIM.CO/MITHA AULIA ANGGRAINI
ILUSTRASI- Pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.TRIBUNKALTIM.CO/MITHA AULIA ANGGRAINI 

TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG - Bupati Kukar Edi Damansyah mengungkapkan sejumlah persoalan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Ia mengatakan, infrastruktur air untuk irigasi persawahan masih menjadi persoalan utama dalam pengembangan pertanian di wilayahnya.

Kendala tersebut pin coba diatasi dengan menjalin kolaborasi dengan TNI dan memanfaatkan Corporate social responsibility (CSR) menjadi salah satu solusi menyelesaikan persoalan ini.

"Kolaborasi ini bisa mempercepat tercapainya target Pemkab Kukar sebagai lumbung pangan di Kaltim. Dan, persoalan infrastruktur air, sekarang sudah ada,” ujar Edi Damansyah, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Mimpi Bupati Edi Damansyah, Ingin Ilmu Pertanian jadi Muatan Lokal Sekolah di Kukar

Baca juga: Kukar jadi Lumbung Pangan Kaltim, Bupati Edi Damansyah Terus Tingkatkan Produksinya

Ia mengungkapkan, pembangunan 89 titik air yang tengah dibangin TNI AD di Kutai Kartanegara merupakan teknologi yang efektif dan efisien untuk dimanfaatkan petani.

Memang, menurutnya, ada beberapa titik pertanian yang menggunakan sumur bor dengan tenaga mesin diesel. Tetapi kehadirannya dirasa masih menghambat petani dalam mengairi sawahnya, sebab sulitnya mencari BBM solar.

“Titik air dengan sistem panel surya akan menjadi solusi, sesuai dengan karakteristik wilayah pertanian di Kukar yang persentase air hujannya sedikit,” jelasnya.

Edi pun mengaku Pemkab Kukar kerap menjalin kolaborasi dengan TNI untuk mengembangkan pertanian. Pemkab Kukar juga sudah menetapkan lima kawasan yang dipilih sebagai pilot projek untuk pertanian berbasis kawasan.

Melalui lima kawasan itu, Pemkab Kukar ingin mewujudkan kawasan pertanian semi modern. Edi mengaku, fokus kerja pemerintah daerah di pertanian ialah meningkatkan produktivitas petani.

Adapun, lima kawasan tersebut meliputi Kawasan I Sebulu - Muara Kaman terdiri Desa Sumber Sari, Manunggal Jaya, Cipare Makmur, Sido Mukti, Panca Jaya dan Bunga Jadi dengan luasan 1.520 hektare.

Kawasan II di Tenggarong Seberang I terdiri dari Desa Bangun Rejo, Karang Tunggal, Manunggal Jaya, Bukit Raya, Loa Lepu, Teluk Dalam, Loa Ulung dan Embalut dengan luas lahan sekitar 1.650 hektare.

Kawasan III di Tenggarong Seberang II yang terletak di Desa Kerta Buana, Buana Jaya, Bukit Pariaman, Sukamaju dan Separe dengan lahan seluas 2.160 hektare.

Baca juga: Nyoblos di Pagi Hari, Bupati Kukar Edi Damansyah: Kertasnya Lebar-lebar

Kawasan IV di Kecamatan Tenggarong dan Loa Kulu meliputi Kelurahan Bukit Biru, Jahab, Desa Jembayan, Sumber Sari, Sepakat, Ponoragan dan Rempanga dengan luas 1.216,61 hektare. Terakhir Kawasan V Marangkayu terletak di Desa santan Ulu, Semangko dan Sebuntal sekitar 1.082,16 hektare.

“Kawasan ini eksistingnya sudah kuat, sawah aktif, petani juga ada. Kawasan pengembangan hortikultura ada, peternakan dan perikanan juga ada,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved