Berita Balikpapan Terkini

Sisa Material Masih Tersisa di Jalan MT Haryono Balikpapan, UMKM Terdampak Proyek DAS Ampal Geram

Pemerintah Kota Balikpapan dengan percaya diri menganggap pekerjaan proyek DAS Ampal di Jalan MT Haryono sudah tuntas 100 persen

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
DAS AMPAL - Suasana di tepi Jalan MT Haryono Balikpapan yang terdampak proyek DAS Ampal, Kamis (22/2/2024). Pemerintah Kota Balikpapan mengklaim proyek DAS Ampal di Jalan MT Haryono telah selesai 100 persen, namun kenyataannya badan jalan masih dalam kondisi pengecoran, menyebabkan debu dan merugikan UMKM yang terdampak tanpa adanya kompensasi yang nyata.TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan dengan percaya diri menganggap pekerjaan proyek DAS Ampal di Jalan MT Haryono sudah tuntas 100 persen.

Pemerintah beranggapan bahwa di sepanjang ruas terdampak proyek, semata tinggal tahap akhir atau finishing.

Kenyataannya, kondisi di lapangan badan jalan masih sebatas pengecoran. Sisa-sisa material bahkan belum disterilkan dari bahu-bahu jalan.

Mulai dari patahan beton, potongan besi, dan pecahan semen, mengurangi kenyamanan pengendara yang meski hanya berkendara pelan.

Pengamatan TribunKaltim.co pada Kamis (22/2/2024) siang, alat berat masih terparkir di bahu jalan, baik di sebelah kanan maupun kiri. Di beberapa bahu jalan, tampak lubang menganga.

Baca juga: Proyek DAS Ampal Diklaim Rampung 100 Persen, Komisi III DPRD Balikpapan: Banyak Misterinya

Baca juga: Proyek DAS Ampal Belum Selesai, Peradi Balikpapan Ancam Laporkan Kadis PU Dugaan Keterangan Palsu

Pada pemberitaan sebelumnya, debu halus berterbangan menjadi penampakan yang lumrah. Meski diklaim selesai 100 persen, debu-debu itu masih ada.

Ditambah, kondisi itu terus diperparah dengan arus mobilitas kendaraan yang ramai.

Meski sesekali petugas dari BPBD Balikpapan urun tangan melakukan penyemprotan untuk meminimalisir debu, demikian dianggap tak membantu banyak.

Terutama oleh para pelaku usaha yang berdiri di sepanjang tepi jalan. Dari kondisi itu, sejumlah toko tak banyak bertahan. Sebagian memilih tutup, sebagian lagi angkat kaki.

Dari sebagian usaha yang bertahan, hanya bisa mengeluh dan mengumpat. Sambil penuh harap setidaknya ada uluran tangan dari Pemerintah maupun kontraktor yang menangani.

Sebelumnya, Walikota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, menyatakan pihaknya akan memberikan bantuan sebagai kompensasi terhadap UMKM terdampak.

Namun saat dipastikan di lapangan, nyatanya wacana itu bahkan tidak terdengar hingga ke telinga pelaku UMKM.

Seperti diakui pedagang kuliner Gado-gado, Marfu'ah, dan suaminya, Yahya yang telah lama berjualan di pinggir jalan itu. Mereka memastikan betul tidak pernah ada kompensasi.

"Kami sudah hampir 11 tahun jualan disini, nggak pernah pindah. Nggak pernah ada kompensasi," ucap Yahya, Kamis (22/2/2024).

Dia dan istrinya kompak, mengaku tidak pernah ada bantuan yang masuk sejak kali pertama Jalan MT Haryono dibongkar oleh kontraktor. Setidaknya perwakilan pemerintah untuk mendata pun tak ada.

Bukan hanya warungnya, Yahya meneruskan, bahkan UMKM lain yang terdampak, tak pernah menerima kompensasi yang dimaksud.

"Padahal waktu ada proyek Pertamina (di kawasan Balikpapan Tengah), teman saya yang penjual pentol keliling itu aja dapat Rp 1 juta sehari," sambung Marfu'ah.

Baca juga: Walikota Balikpapan Ungkap Progres Terkini Proyek DAS Ampal: Tersisa Dikit-dikit Aja

Dirinya pun hanya pasrah. Pasalnya, dia tak mengerti bagaimana harus menyampaikan keluhannya. Terlebih pekerjaan jalan tersebut banyak menekan pemasukan warungnya.

Soal komparasi perbandingan pemasukan yang menurun, Marfu'ah sendiri enggan membeberkan. Hanya ketika sebelum ada proyek, warungnya mampu menjual 35-45 buah lontong.

"Kalau sekarang, pernah cuma 10, paling banyak 25 lontong aja," bebernya.

Disinggung kompensasi, Marfu'ah beranggapan bahwa tiap UMKM terdampak mendapat kompensasi setidaknya Rp 500 ribu per hari, terhitung selama proyek berjalan.

Namun terlepas dari wacana kompensasi itu, baik Yahya dan istrinya, hanya berharap pemasukannya kembali normal seperti semula. Berjualan dengan nyaman tanpa harus dihadapkan pada debu proyek.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas PU Balikpapan, Rita, tak mau berkomentar banyak.

Melalui pesan teks, Rita hanya berujar bahwa segala persoalan teknis nantinya akan dijelaskan lewat konferensi pers.

"Nanti akan ada preskon dari PPK (Pejabat Pembuat Komitmen DPU Balikpapan)," singkat Rita, Kamis (22/2/2/204).

Meski TribunKaltim.co mencoba meminta sedikit penjelasan saja, namun Rita tetap tetap enggan berkomentar.

"Nanti ya," imbuhnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved