Kabar Artis
Kartika Putri Ternyata Sudah 5 Tahun Idap Autoimun, Awal Mula Ruam di Muka dan Mulut hingga Melepuh
Ya, Kartika Putri ramai diperbincangkan usai mengunggah potret muka yang mengalami ruam dan mulutnya hingga melepuh.
TRIBUNKALTIM.CO - Sosok aktris cantik Kartika Putri saat ini menjadi sorotan warganet.
Ya, Kartika Putri ramai diperbincangkan usai mengunggah potret muka yang mengalami ruam dan mulutnya hingga melepuh.
Kartika Putri mengaku mengalami sakitnya itu sudah sekitar sepekan hingga menghambat ASI-nya.
Usai mengunggah fotonya tersebut, Kartika Putri justru mendapat cibiran dari warganet.
Baca juga: Kartika Putri Sakit Apa? Wajah, Mulut, hingga Lidah Melepuh dan Harus Berobat ke Luar Negeri
Sebab, tak sedikit publik menyebut penyakit yang diderita oleh Kartika tersebut merupakan karma akibat dirinya tak menjaga lisannya dengan baik.
Hingga akhirnya, Kartika Putri mengungkap awal penyebab beberapa bagian wajah hingga lidah dan rongga mulutnya melepuh.
Ternyata, Kartika Putri mengaku sudah lima tahun menderita autoimun.
"Aku sudah kurang lebih 5 tahunan didiagnosa autoimun," tulis Kartika Putri dikutip dari akun @kartikaputriworld.

"Alhamdulillah aku juga sudah ikhtiar dengan dua kali stemcell, syukurnya baik-baik aja," lanjutnya.
Tapi ada satu hari di mana sepertinya imun dia sedang tidak baik.
Sehingga saat mengonsumsi obat, muncul reaksi alergi seperti ruam dan melepuh.
"Qadarullah minggu lalu aku minum pain killer untuk treatment, sepertinya aku imunnya lagi enggak oke, jadinya alergi sama obat pain killernya," tulisnya.
"Alhasil muka aku dan mulut aku ruam dan melepuh," imbuhnya.
Sempat berobat di Indonesia, Kartika Putri memutuskan untuk berangkat ke Singapura dan menjalani pengobatan di sana karena kondisinya tak membaik.
"Aku mau cepet sembuh karena aku masih mengasihi anak aku.
Khawatir kalau susah makan asinya bakalan enggak cukup," tulis Kartika Putri.
"Jadi aku semangat buat cepet sembuh, sampai akhirnya aku putusin buat berobat ke Singapore," lanjutnya.
Selama menjalani pengobatan di Singapura sejak 21 Februari 2024, Kartika Putri merasa kondisinya semakin baik.
"Alhamdulillah aku getting better di sini dan InsyaAllah enggak ada penyakit yang serius," tulisnya.
"Satu hari berobat di sini lukanya udah enggak perih dan aku bisa makan," lanjutnya.
Kartika Putri kemudian menyinggung orang-orang yang sudah berkomentar jahat atas kondisinya itu.
Tak lupa, Kartika juga mengucapkan terimakasih kepada netizen yang telah mendoakan kebaikan untuknya.
"Doa yang baik kembali untuk kalian semua
Semoga kita selalu dalam keadaan sehat," pungkasnya.

Apa itu Autoimun?
Penyakit Autoimun merupakan penyakit yang terjadi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang sehat dalam tubuh.
Sedangkan sistem kekebalan tubuh, seharusnya berfungsi melindungi tubuh untuk melawan penyakit dan sel jahat, seperti bakteri maupun virus.
Banyak dampak yang akan timbul jika tubuh terserang autoimun.
Terdapat 80 jenis penyakit jenis ini yang menunjukkan gejala yang sama. Hal tersebut terkadang menimbulkan kesulitan untuk mendiagnosis dan menentukan jenis penyakit yang seseorang alami.
Di samping itu, beberapa penyakit ini belum dapat dokter pastikan penyebabnya.
Penyebab Penyakit Autoimun
Ahli belum mengetahui secara pasti tentang penyebab Autoimun. Menurut sebuah studi 2014, wanita lebih rentan mengalami penyakit autoimun daripada pria.
Sering kali penyakit berawal selama tahun-tahun subur seorang wanita, yaitu usia 15-44 tahun.
Gangguan Autoimun dapat mempengaruhi hampir setiap organ dan sistem tubuh. Berikut ini beberapa jenis gangguan autoimun:
Diabetes tipe 1
Pankreas menghasilkan hormon insulin, yang membantu mengatur kadar gula darah. Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan menghancurkan sel-sel penghasil di pankreas.
Gula darah tinggi akibat diabetes tipe 1 dapat merusak pembuluh darah dan organ. Hal tersebut mencakup:
- Jantung.
- Ginjal.
- Mata.
- Saraf.
Artritis Reumatoid (RA)
Pada RA, sistem kekebalan tubuh menyerang persendian. Hal tersebut menyebabkan gejala yang mempengaruhi persendian seperti:
- Pembengkakan.
- Kehangatan.
- Rasa sakit.
- Kekuatan.
Psoriasis
Sel-sel kulit tumbuh dan kemudian rontok ketika sudah tidak kamu perlukan. Psoriasis menyebabkan sel-sel kulit berkembang biak terlalu cepat. Sel-sel ekstra menumpuk dan membentuk tambalan yang meradang.
Pada pemilik warna kulit terang, bercak mungkin tampak merah dan bersisik berwarna putih keperakan.
Pada warna kulit yang lebih gelap, psoriasis mungkin tampak keunguan atau cokelat tua dengan sisik berwarna abu-abu.
Multiple sclerosis
Jenis penyakit ini merusak lapisan pelindung yang mengelilingi sel saraf (selubung mielin) di sistem saraf pusat.
Kerusakan pada selubung mielin memperlambat kecepatan transmisi pesan antara otak dan sumsum tulang belakang ke dan dari seluruh tubuh.
Lupus
Lupus merupakan penyakit yang dapat menyerang banyak organ, di antaranya:
Sendi.
Ginjal.
Otak.
Jantung.
Penyakit addison
Penyakit addison mempengaruhi kelenjar adrenal, yang menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron serta hormon androgen.
Terlalu sedikit kortisol dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan karbohidrat dan gula.
Sementara itu, terlalu sedikit aldosteron dapat menyebabkan hilangnya natrium dan kelebihan kalium dalam aliran darah.
Penyakit graves
Jenis penyakit autoimun berikutnya yaitu penyakit graves. Penyakit ini menyerang kelenjar tiroid di leher, menyebabkan kelenjar tersebut memproduksi terlalu banyak hormon.
Hormon tiroid mengontrol penggunaan energi tubuh, yang dikenal sebagai metabolisme.
Namun terlalu banyak hormon-hormon tersebut meningkatkan aktivitas tubuh, sehingga menyebabkan gejala-gejala seperti:
- Detak jantung cepat (takikardia).
- Intoleransi panas.
- Penurunan berat badan yang tidak sengaja.
- Pembengkakan kelenjar tiroid (gondok).
Faktor Risiko
Para ahli masih belum menemukan penyebab pasti dari autoimun sampai saat ini.
Namun, terdapat beragam faktor yang menyebabkan seseorang berisiko untuk mengidap penyakit autoimun, seperti:
Genetik atau keturunan
Faktor genetik merupakan faktor risiko utama yang bisa menimbulkan penyakit autoimun.
Meski demikian, faktor ini bukan satu-satunya yang bisa memicu reaksi kekebalan tubuh.
Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor penting yang memicu timbulnya penyakit jenis ini.
Nah, faktor lingkungan mencakup paparan zat tertentu, seperti asbes, merkuri, perak, dan emas, pola hidup yang berantakan serta pola makan yang kurang sehat.
Perubahan hormon
Faktor perubahan hormon menjadi salah satu penyebab penyakit jenis ini. Seperti contohnya, penyakit autoimun sering menyerang ibu setelah melahirkan.
Hal tersebut menimbulkan asumsi bahwa perubahan hormon memiliki korelasi dengan penyakit autoimun. Misalkan ketika seorang wanita hamil, melahirkan anak, atau ketika mengalami menopause.
Infeksi
Umumnya, penyakit jenis ini sering berkaitan dengan terjadinya gejala infeksi.
Hal tersebut sebenarnya wajar karena gejala penyakit autoimun sebagian besar, dapat memburuk oleh infeksi tertentu.
Jenis kelamin
Sekitar tiga perempat orang dengan gangguan autoimun adalah wanita. Ketahui juga Penyebab Penyakit Autoimun Sering Menyerang Wanita.
Gejala Penyakit Autoimun
Seperti yang sudah tertulis sebelumnya, terdapat lebih dari 80 penyakit yang tergolong sebagai penyakit Autoimun.
Di antaranya pun memiliki gejala yang sama.
Secara umum, gejala-gejala awal autoimun antara lain:
- Nyeri di sekujur tubuh. Sensasi nyeri yang membuat badan seperti tertusuk.
- Nyeri sendi. Bagian sendi yang paling sering terkena adalah sendi lutut, sendi di pergelangan tangan, punggung tangan hingga buku-buku jari. Nyeri ini terjadi di kedua sisi kiri dan kanan.
- Kelelahan. Yaitu rasa lelah berlebihan dan berkepanjangan, seperti habis berlari jauh, membuat energi tubuh seperti terkuras habis. Bahkan untuk mengangkat badan dari tempat tidur saja terasa berat.
- Timbul demam ringan. Bila orang lain memegangnya, badan akan terasa agak hangat, namun ketika diperiksa dengan termometer, suhunya masih normal (pada batas atas), sekitar 37,4–37,5 derajat Celcius.
- Rambut mengalami kerontokan parah.
- Sering terkena sariawan.
- Brain fog. Otak sewaktu-waktu terasa seperti tertutup kabut, sehingga untuk sesaat seseorang kehilangan memori, fokus, dan konsentrasi, entah sedang menulis maupun saat berbicara.
- Ruam kulit.
Selain itu, penyakit autoimun dapat memiliki gejala uniknya sendiri. Misalnya, diabetes tipe 1 menyebabkan rasa haus yang ekstrem, penurunan berat badan, dan kelelahan.
Sementara itu, penyakit autoimun psoriasis gejalanya bisa datang dan pergi. Saat gejala datang disebut flare-up, sedangkan saat gejala hilang bisa kamu sebut remisi. (*)
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Penyakit Misterius Diderita Kartika Putri Buat Wajah & Mulut Melepuh, Ternyata 5 Tahun Idap Autoimun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dicibir Usai Tunjukkan Wajah dan Lidah Melepuh, Kartika Putri Ungkap Sudah 5 Tahun Autoimun", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/hype/read/2024/02/23/082334666/dicibir-usai-tunjukkan-wajah-dan-lidah-melepuh-kartika-putri-ungkap-sudah-5.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.