Amalan dan Doa

Ziarah Kubur saat Nisfu Syaban dan Menjelang Ramadhan, Apakah Ada Anjurannya?

Simak informasi dan penjelasan ziarah kubur saat Nisfu Syaban dan menjelang Ramadhan, apakah ada anjurannya?

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
Canva.com
ZIARAH KUBUR. Simak informasi dan penjelasan ziarah kubur saat Nisfu Syaban dan menjelang Ramadhan, apakah ada anjurannya? 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi dan penjelasan ziarah kubur saat Nisfu Syaban dan menjelang Ramadhan, apakah ada anjurannya?

Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan atau Nisfu Syaban, umat Islam menjalankan praktik keagamaan ziarah kubur di mana mereka mengunjungi makam leluhur atau orang yang telah meninggal sebagai bentuk penghormatan, doa, dan refleksi diri.

Tradisi ziarah kubur sebelum Ramadhan memiliki nilai spiritual yang mendalam bagi umat Islam.

Selama melaksanakan kegiatan ini, umat Islam tidak hanya membersihkan makam sebagai simbol kebersihan jiwa, tetapi juga menganggapnya sebagai persiapan spiritual yang penting.

Ziarah kubur tidak hanya berfokus pada membersihkan makam dari debu atau kotoran, melainkan juga diartikan sebagai langkah persiapan spiritual.

Dalam proses ziarah, umat Islam tidak hanya berdoa untuk orang yang telah meninggal, tetapi juga menjalani momen refleksi dan kebersamaan spiritual dengan mereka yang sudah tiada, membentuk ikatan spiritual yang kokoh antara kehidupan dunia dan akhirat.

20240223_ZIARAH KUBUR
ZIARAH KUBUR. Simak informasi dan penjelasan ziarah kubur saat Nisfu Syaban dan menjelang Ramadhan, apakah ada anjurannya?

Hukum ziarah kubur

Artinya: “Diriwayatkan dari Buraidah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Dahulu aku pernah melarang ziarah kubur, maka telah diizinkan bagi Muhammad berziarah kubur bundanya. Maka berziarahlah kubur, sebab hal itu mengingatkan akhirat.” HR. Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan al-Hakim

Pada awal periode Islam, terdapat larangan terhadap ziarah kubur oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Larangan ini timbul karena khawatir bahwa praktik ziarah kubur bisa membawa risiko kemungkinan penyekutuan Allah, terutama mengingat dekatnya zaman itu dengan zaman jahiliyah.

Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin kuatnya iman umat Islam, Rasulullah mengizinkan ziarah kubur

Keputusan ini juga didorong oleh manfaat besar dari ziarah kubur, yaitu mengingatkan akan kematian yang pasti akan datang bagi setiap individu. 

Tujuannya adalah agar umat dapat mendekatkan diri kepada Allah, Sang Pengatur kehidupan dan kematian. 

Anjuran untuk ziarah kubur diberikan secara umum kepada seluruh umat Muslim, tanpa memandang jenis kelamin, sehingga tidak ada larangan khusus bagi kaum perempuan untuk melakukan ziarah kubur.

Ziarah Kubur saat Nisfu Syaban

Ziarah kubur selama bulan Syaban sering dikaitkan dengan keutamaan waktu tersebut.

Beberapa ulama juga menyarankan untuk melaksanakan ziarah kubur pada waktu-waktu yang dianggap istimewa.

Dalam bulan Syaban, Umat Islam beranggapan bahwa melaksanakan ziarah kubur pada bulan ini membawa keberkahan dan mendatangkan pahala yang besar.

Dengan melaksanakan ziarah kubur pada waktu-waktu yang dianggap istimewa, umat Islam berharap mendapatkan manfaat spiritual yang lebih besar.

Ini mencakup doa untuk orang-orang yang telah meninggal, refleksi terhadap kehidupan, serta peningkatan kesadaran akan kebersihan batin dan keimanan.

Melalui ziarah kubur, umat Islam berusaha mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan berkah dari-Nya selama bulan Syaban yang dianggap sebagai masa persiapan menuju bulan Ramadan yang suci.

Syaban termasuk waktu yang utama. Disebutkan dalam sebuah hadits dalam Sunan an-Nasa'i, Rasulullah SAW bersabda,

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: "Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR Dawud dan an-Nasa'i. Ibnu Khuzaimah men-shahihkan hadits ini)

Menurut penjelasan dalam buku Masa-il Diniyyah karya Kholil Abou Fateh, hadits yang menganjurkan ziarah kubur adalah hadits yang umum tanpa ada batasan waktu yang diperbolehkan atau dilarang. Jadi, ziarah kubur boleh dilakukan kapan saja.

Bahkan ada sebuah hadits yang menyebut ziarah kubur dilakukan pada hari raya.

Namun sebagai umat Islam tentunya kita perlu mencermati lagi hadis yang beredar, kita perlu melihat apakah dalilnya shahih atau tidak, dan mengkonsultasikan lagi kepada guru untuk mengetahui hukum lebih jelasnya.

Larangan dan hal yang seharusnya dihindari saat ziarah kubur

Dalam Islam, ziarah kubur adalah tindakan yang diperbolehkan, asalkan dilakukan dengan niat baik dan sesuai dengan tuntunan agama.

Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat melakukan ziarah kubur, berikut ialah beberapa hal yang perlu diperhatikan

1. Bid'ah

Hindari melakukan tindakan atau ritual yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW atau tidak dicontohkan oleh para sahabatnya ataupun ulama.

Ziarah kubur sebaiknya dilakukan sesuai dengan tuntunan Islam tanpa menambahkan elemen baru yang tidak ada dasarnya dalam agama ataupun sesuatu yang menyimpang dan tidak pernah dikaji oleh ulama.

Baca juga: Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan, Apa Hukum dan Bagaimana Tata Caranya?

2. Syirik

Jangan melakukan tindakan atau doa yang menyerupai praktik-praktik kesyirikan.

Doa seharusnya ditujukan hanya kepada Allah SWT, dan tidak boleh ada unsur penyembahan terhadap makhluk lain.

3. Menghiasi Kubur dengan Berlebihan

Hindari menghiasi kubur dengan berlebihan, seperti memberi banyak ornamen atau benda-benda yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Hal ini dilakukan karena Islam mengajarkan kesederhanaan.

4. Berlebihan dalam melakukan ziarah kubur

Meskipun ziarah kubur dianjurkan, namun tindakan seperti memberikan kehormatan berlebihan dapat membawa konsep kesyirikan jika niat saat melakukan ziarah kubur menyimpang dari ajaran agama.

Kuburan seharusnya dihormati, tetapi kehormatan tertinggi hanya untuk Allah SWT.

5. Berbicara atau Berdoa kepada Orang Meninggal

Dalam Islam mendoakan orang yang telah meninggal boleh, namun ketika kita berdoa terhadap orang yang telah meninggal dan meminta sesuatu kepada orang yang mati selain Allah merupakan sesuatu yang menyimpang dan dapat menjadi suatu penyimpangan/syirik saat melakukan ziarah kubur.

Oleh karena itu, berbicara atau berdoa langsung kepada orang mati bukanlah praktik yang dianjurkan, karena niat ketika berdoa dan tempat meminta hanya kepada Allah SWT.

6. Berkumpul di Kuburan dengan Tujuan yang Salah

Hindari berkumpul di kuburan dengan tujuan sosial atau hiburan semata.

Ziarah kubur seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas untuk mengingat Allah SWT dan mendoakan orang yang telah meninggal.

7. Membaca Al-Qur'an dengan Tujuan Perdukunan

Hindari membaca Al-Qur'an di kuburan dengan niat perdukunan atau meminta bantuan dari roh orang yang telah meninggal saat melakukan ziarah kubur.

Membaca Al-Qur'an seharusnya dilakukan dengan niat ibadah kepada Allah SWT.

Selanjutnya, penting untuk memahami bahwa ziarah kubur seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas, mengikuti tuntunan agama, dan menjauhi segala bentuk praktik kesyirikan atau bid'ah.

Pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam sangat penting dalam melaksanakan setiap amalan, termasuk ziarah kubur.

Adab Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan

  • Berwudhu sebelum memasuki area pemakaman.
  • Mengenakan pakaian yang sopan dan rapi.
  • Bersikap tenang dan tidak gaduh.
  • Tidak menginjak-injak makam.
  • Tidak duduk di atas makam.
  • Tidak membeda-bedakan ahli kubur.

Bacaan dan urutan doa ziarah kubur

Berikut ialah urutan doa ziarah kubur, doa ini dapat dibaca ketika kita melakukan ziarah kubur.

1. Doa Pertama

- Membaca Surah Al-Fatihah.

- Mendoakan ampunan untuk semua muslimin dan muslimat yang telah meninggal.

2. Doa Kedua

- Membaca Surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali.

- Mendoakan keberkahan dan ampunan.

3. Doa Ketiga

- Membaca Surah Al-Falaq, Surah An-Naas, Surah Al-Kafirun, dan Surah Al-Ikhlas.

- Mendoakan perlindungan dari segala kejahatan.

Baca juga: 10 Adab Ziarah Kubur dan Penjelasannya yang Wajib Diketahui, Simak Bacaan Doa Beserta Amalannya

4. Doa Keempat

- Membaca Surah Al-Baqarah ayat 255, Ayat Kursi.

Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur.

Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya.

Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki.

Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung."

- Mendoakan perlindungan dan keberkahan.

Baca juga: Hukum Boleh atau Tidak Wanita Haid Ziarah Kubur Jelang Lebaran 2023, Simak Penjelasan Buya Yahya

5. Doa Kelima

- Membaca Surah Yasin.

- Mendoakan ampunan, keringanan, dan keselamatan bagi mayit.

6. Doa Keenam

- Membaca Surah Al-Mulk.

- Mendoakan perlindungan dari siksa kubur.

7. Doa Ketujuh

- Mendoakan para shuhada (martir) dan para wali Allah (doa ziarah kubur).

- Mendoakan agar kita bisa meneladani kebaikan mereka. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved