Lifestyle
Kenali Gejala Penyakit Autoimun Pada Anak serta Cara Mencegahnya
Belakangan ini seorang aktris sekaligus presenter Kartika Putri membagikan potret wajah dan bagian bibirnya yang mengalami ruam merah hingga melepuh.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO - Belakangan ini seorang aktris sekaligus presenter Kartika Putri membagikan potret wajah dan bagian bibirnya yang mengalami ruam merah hingga melepuh.
Kartika Putri akhirnya mengakui kalau dirinya tengah mengidap penyakit autoimun selama lima tahun belakangan ini.
Kartika sempat meminum obat pain killer untuk pengobatan.
Baca juga: Apa Itu Penyakit Autoimun yang Diidap Kartika Putri? Ini Penyebab dan 8 Gejala Penyakit Tersebut
Namun, karena imunnya sedang tak baik-baik saja, alhasil obat tersebut membuat Kartika mengalami alergi serta mengalami ruam hingga melepuh.
Apa itu penyakit autoimun?
Apakah penyakit autoimun bisa terjadi pada anak-anak dan bagaimana mengenali gejalanya?
Simak juga cara mencegah penyakit autoimun berikut ini.
Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang jaringan sehat dalam tubuhnya sendiri.
Biasanya, sistem kekebalan tubuh bekerja untuk melindungi tubuh dari bakteri, virus, dan benda asing lainnya.
Namun, dalam penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi jaringan dan sel-sel tubuh sebagai ancaman, sehingga menyerang dan merusaknya.
Penyebab pasti penyakit autoimun masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor yang berperan dalam perkembangannya termasuk faktor genetik, lingkungan, dan faktor hormonal.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan penyakit autoimun termasuk riwayat keluarga dengan penyakit autoimun, paparan terhadap infeksi, paparan terhadap zat-zat kimia berbahaya, serta beberapa kondisi lingkungan tertentu.
Penyakit autoimun dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh dan menyebabkan berbagai gejala tergantung pada jenis penyakit dan organ yang terpengaruh.
Pengelolaan penyakit autoimun biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan antiinflamasi, supresi sistem kekebalan tubuh, atau pengobatan simptomatik lainnya untuk mengendalikan gejala dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada organ yang terpengaruh.
Gejala Penyakit Autoimun pada Anak
Gejala penyakit autoimun pada anak bisa bervariasi tergantung pada jenis penyakit autoimun yang terjadi dan organ yang terpengaruh.
Namun, beberapa gejala umum yang dapat muncul pada anak dengan penyakit autoimun meliputi:
1. Kelelahan yang Berlebihan
Anak mungkin merasa lelah secara terus-menerus, meskipun telah beristirahat dengan cukup.
2. Demam
Demam yang berulang tanpa penyebab yang jelas dapat menjadi gejala penyakit autoimun.
3. Nyeri Sendi dan Pembengkakan
Anak mungkin mengalami nyeri dan pembengkakan pada sendi, yang dapat mempengaruhi mobilitas dan aktivitas sehari-hari.
4. Ruam Kulit
Munculnya ruam kulit, bintik-bintik merah, atau perubahan warna pada kulit bisa menjadi gejala penyakit autoimun tertentu.
5. Gangguan Pencernaan
Anak bisa mengalami masalah pencernaan seperti diare kronis, sembelit, atau sakit perut yang persisten.
6. Gangguan Berat Badan
Penurunan berat badan yang tidak diinginkan atau kesulitan dalam mempertahankan berat badan normal dapat menjadi gejala penyakit autoimun.
7. Gangguan pada Organ Tertentu
Gejala penyakit autoimun juga dapat bervariasi tergantung pada organ yang terpengaruh.
Misalnya, pada penyakit autoimun tiroid, gejala yang muncul meliputi perubahan berat badan, kelelahan, atau pembengkakan di leher.
8. Gangguan Neurologis
Anak mungkin mengalami gangguan neurologis seperti kejang, gangguan kognitif, atau gangguan dalam berjalan.
Penting untuk diingat bahwa gejala penyakit autoimun pada anak bisa mirip dengan gejala penyakit lain atau gejala umum yang muncul pada masa pertumbuhan.
Oleh karena itu, jika Anda mencurigai anak Anda mengalami gejala penyakit autoimun, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kesehatan untuk evaluasi dan diagnosis yang tepat.
Pencegahan Penyakit Autoimun pada Anak
Mencegah penyakit autoimun pada anak seringkali tidak sepenuhnya dapat dihindari karena faktor genetik dan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan penyakit tersebut.
Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit autoimun pada anak:
1. Menyusui bayi selama setidaknya enam bulan dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak dan mengurangi risiko perkembangan penyakit autoimun.
2. Memberikan makanan yang sehat dan seimbang kepada anak, termasuk buah-buahan, sayuran, protein sehat, dan lemak sehat, dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
3. Upayakan untuk meminimalkan paparan anak terhadap zat-zat beracun seperti asap rokok, polusi udara, dan bahan kimia berbahaya di rumah atau lingkungan sekitar.
4. Memastikan anak mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan dapat membantu melindungi anak dari penyakit infeksi yang dapat memicu respon autoimun.
5. Mengajarkan anak teknik-teknik pengelolaan stres seperti olahraga, meditasi, atau kegiatan santai lainnya dapat membantu mengurangi risiko stres kronis yang dapat memicu reaksi autoimun.
6. Meningkatkan kesejahteraan mental anak dengan memberikan dukungan emosional dan lingkungan yang stabil juga dapat membantu menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.
7. Memastikan lingkungan anak bersih dan aman dari bakteri, virus, dan parasit yang dapat memicu respon autoimun juga merupakan langkah penting dalam pencegahan penyakit autoimun.
Meskipun tidak mungkin untuk sepenuhnya mencegah penyakit autoimun, langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi risiko terjadinya dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak secara keseluruhan.
Itulah informasi seputar penyakit autoimun pada anak dari gejala hingga cara mencegahnya. Semoga bermanfaat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.