Pileg 2024

Terbaru Hasil Real Count Pileg 2024, PDIP dan Golkar Selisih Tipis, Kaesang Gagal Gerek Suara PSI?

Terbaru hasil real count Pileg 2024. PDIP dan Golkar selisih tipis di pertarungan puncak. Kaesang Pangarep gagal gerek suara PSI.

instagram/@kaesangp
Ketua Umum PSI, Kaesang. Terbaru hasil real count Pileg 2024. PDIP dan Golkar selisih tipis di pertarungan puncak. Kaesang Pangarep gagal gerek suara PSI. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Pileg 2024 terkini.

Terbaru hasil real count Pileg 2024.

Peserta Pileg 2024, PDIP dan Golkar hanya selisih tipis di pertarungan puncak.

Sementara Kaesang Pangarep gagal gerek suara PSI di Pileg 2024.

Baca juga: Survei LSI: Ganjar-Mahfud tak Mampu Pertahankan Loyalitas Pemilih PDIP, Pindah Haluan Dukung Prabowo

Baca juga: Hasil Real Count KPU Anies-Cak Imin Menang Telak di Daerah Ini, Mustahil Dikejar Prabowo atau Ganjar

Baca juga: Survei LSI: Pemilih NasDem Banyakan ke Prabowo, Cuma PKS yang Konsisten Pilih Anies di Pilpres 2024

Proses rekapitulasi suara Pileg 2024 masih terus berlangsung.

Baik secara manual maupun melalui real count KPU via aplikasi Sirekap.

Saat ini, persentase suara PDIP masih berada pada posisi teratas dengan 16,52 persen.

Hal ini berdasarkan data Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin (26/2/2024) pukul 06.00 WIB.

Sampai saat ini data yang masuk melalui Sirekap KPU terkait pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mencapai 530.776 dari 823,236 tempat pemungutan suara (TPS), atau 64,47 persen.

Baca juga: Dede Sunandar Dapat Ujian Bertubi-tubi Usai Gagal di Pileg 2024, Dirinya dan Anak Istri Jatuh Sakit

Perolehan sementara 18 parpol peserta Pemilu 2024 sesuai nomor urut:

1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 11,65 (8.689.719 suara)

2. Partai Gerindra: 13,37 persen (9.967.666 suara)

3. PDIP: 16,52 persen (12.321.991 suara)

4. Partai Golkar: 15,11 persen (11.267.662 suara)

5. Partai Nasdem: 9,46 persen (7.053.128 suara)

6. Partai Buruh: 0,65 persen (481.564 suara)

7. Partai Gelora: 1,02 persen (762.283 suara)

8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 7,52 persen (5.606.398 suara)

9. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN): 0,26 persen (197.096 suara)

10. Partai Hanura: 0,79 persen (586.692 suara)

11. Partai Garuda: 0,35 persen (260.460 suara)

12. Partai Amanat Nasional (PAN): 6,98 persen (5.204.682 suara)

13. Partai Bulan Bintang (PBB): 0,39 persen (289.745 suara)

14. Partai Demokrat: 7,44 persen (5.547.606 suara)

15. Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 2,68 persen (2.001.493 suara)

16. Partai Perindo: 1,31 persen (975.713 suara)

17. Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 3.011.455 persen (3.011.455 suara)

18. Partai Ummat: 0,47 persen (352.101 suara)

KPU menyatakan data yang tersaji di dalam Sirekap hanyalah alat bantu untuk keterbukaan hasil penghitungan suara.

Penghitungan suara secara resmi tetap dilakukan melalui mekanisme rekapitulasi berjenjang dari tingkat TPS, kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, hingga pusat, dengan penandatanganan berita acara pada setiap tingkatan.

Dengan kata lain, hasil penghitungan yang diakui adalah yang dilakukan secara resmi (real count) tetap akan dilakukan lewat rekapitulasi berjenjang mulai tingkat TPS, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat.

Sesuai Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, KPU mempunyai waktu sampai 19 Maret untuk menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara hingga tingkat nasional atau paling lambat diumumkan pada 20 Maret 2024.

Penetapan hasil Pemilu dilakukan paling lambat 3 hari setelah memperoleh surat pemberitahuan atau putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga: Update Real Count KPU Pileg 2024, 55 Caleg DPRD Kaltim Unggul Sementara, Siapa Lolos ke Karang Paci?

PSI Terancam Gagal ke Senayan

Peluang Partai Solidaritas Indonesia atau PSI menembus DPR RI atau Senayan, makin menipis.

Padahal, saat ini PSI sudah dipimpin putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.

Pencapaian PSI tersebut belum memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary treshold yaitu 4 persen.

PSI tidak sendiri, terdapat juga delapan partai politik lain yang gagal menembus ke senayan.

Ada Partai Perindo dengan perolehan 1,29 persen; kemudian Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) dengan 0,94 persen; dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dengan perolehan 0,77 persen.

Selain partai di atas, Partai Buruh, Partai Ummat, PBB, Partai Garda Republik Indonesia dan Partai Kebangkitan Nusantara juga gagal lolos ke Senayan.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie angkat bicara terkait hasil perhitungan cepat atau quick count Pileg 2024 partainya tak lolos Parlementery Threshold (PT) 4 persen.

Artinya dengan angka yang kurang dari 4 persen, PSI dipastikan pada Pileg 2024 tak akan ke Senayan.

Merespon hal itu, Grace mengklaim bahwa perhitungan survei internal, partainya lolos ke Senayan.

"Menurut survei internal kami PSI lolos PT 4 persen. Dan masih ada of error 1 sampai 2 persen untuk quick count," kata Grace kepada awak media di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, pekan lalu.

Atas hasil Pileg 2024, Grace mengaku masih menunggu perhitungan resmi dari KPU.

Baca juga: Real Count Caleg Artis di Pileg 2024, Ayu Azhari Kalahkan Ustaz Yusuf Mansur, Eko Patrio Tertinggi

Jokowi Effetc Gak 'Ngefek'?

Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai, ada beberapa faktor yang membuat suara PSI masih rendah, meski sudah mengidentikkan diri dengan Jokowi.

Menurutnya, minimnya figur-figur kunci menghambat suara PSI pada Pemilu 2024.

Padahal, figur kunci itu bisa dimobilisasi dan menjadi sebuah insentif politik elektoral.

"Partai politik kita kan menitikberatkan pada figur politik kunci, misalnya PDIP ada faktor Megawati, Soekrno, ada faktor jokowi juga," kata Adi, dikutip dari tayangan Kompas TV, beberapa waktu lalu.

"Kalau melihat Gerindra pasti ada faktor Prabowo.

Kalau melihat Partai Demokrat, ada faktor Pak SBY Di PSI, belum ada figur yang bisa menjadi magnet," sambungnya.

Ia menjelaskan, kehadiran Kaesang Pangarep di PSI saja tak cukup untuk mengerek popularitas partai berlambang bunga mawar merah itu.

Sebab, popularitas Kaesang tak setinggi kakaknya, Gibran Rakabuming Raka.

"Publik tidak terkonfirmasi dengan Kaesang yang popularitasnya rendah, meski anak presiden. Wajar PSI kalah populer dari partai lain," jelas dia.

Faktor lainnya menurut Adi adalah identifikasi PSI dengan Jokowi itu telat dilakukan.

Baca juga: Hasil Real Count Terbaru Pileg 2024, Terjawab Partai Pemenang Pemilu 2024, Bagaimana Suara PSI?

Dia menuturkan, PSI hanya memiliki waktu tiga bulan setelah mengidentikkan dirinya dengan Jokowi.

"Jadi, masyarakat yang merasa kenal dan merasa puas dengan Jokowi, terlambat untuk mengetahui sebenarnya PSI itu bagian Jokowi," ujarnya.

Apalagi, PSI sebagai partai baru belum memiliki jejaring dan mesin politik yang terdistribusi secara merata.

Menurutnya, mesin politik PSI hanya ada di perkotaan dan nyaris tidak ada di pedesaan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sirekap Pileg 2024 KPU Data 64,47 Persen: PDI-P 16,52 Persen, Golkar 15,11 Persen"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved