Pilkada 2024

Bursa Cagub DKI Jakarta 2024, Gerindra Munculkan 4 Nama termasuk Eks Wakil Anies dan Ponakan Prabowo

Bursa cagub DKI Jakarta 2024. Gerindra munculkan 4 nama termasuk mantan wakil Anies dan ponakan Prabowo.

Editor: Amalia Husnul A
Kolase HO/TribunJakarta.com-Satrio Sarwo Trengginas
BURSA CAGUB DKI - Dari kiri ke kanan: Rahayu Saraswati, Agung Subyakto, Adnan Taufiq, dan Ahmad Riza Patria, sejumlah politisi yang dimunculkan Gerindra di Pilkada DKI Jakarta 2024. Bursa cagub DKI Jakarta 2024. Gerindra munculkan 4 nama termasuk mantan wakil Anies dan ponakan Prabowo. 

Sementara itu, cagub dari jalur independen juga sudah muncul.

Dharma Pongrekun mendeklarasikan diri menjadi cagub DKI hari ini, di Gedung Joang ‘45, Menteng, Jakarta Pusat,  Sabtu (3/2/2024).

Jenderal yang terkenal kontroversial karena pendapat-pendapatnya soal konspirasi itu memilih maju Pilkada DKi 2024 melalui jalur indpenden.

Dharma Pongrekun purnawirawan Polri dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal dan jabatan terakhir sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri.

Bursa calon dari PDIP

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai PDI Perjuangan (PDIP) berpeluang mengusung kader sendiri dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Menurut Agung, ada kemungkinan duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) bisa terulang kembali.

Namun PDIP juga berpeluang mengusung Tri Rismaharini - Abdullah Azwar Anas (Risma -Azwar).

Sebab baik Ahok-Djarot maupun Risma-Azwar sama-sama memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.

"Secara personal, ada kemungkinan duet Ahok-Djarot bisa mengemuka kembali.

Walaupun peluang Tri Rismaharini dan Abdullah Azwar Anas tetap besar," kata Agung kepada Tribunnews.com, Selasa (27/2/2024).

"Karena ke semuanya punya pengalaman sebagai kepala daerah," ujarnya menambahkan.

Agung menuturkan secara institusional nama-nama tersebut punya relasi yang intim dengan partai termasuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Karena dalam kompetisi elektoral di internal untuk menghadapi event seperti Pilkada, selain elektabilitas penting akseptabilitas elit/politik," ungkapnya.

Dia menjelaskan, Ahok-Djarot dan Risma-Azwar sama-sama berpotensi. Hanya saja, Risma-Azwar dianggap lebih unggul.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved