Lifestyle
Penjelasan Lengkap Tentang Penyakit Ain, Mulai dari Penyebab, Dampak Hingga Cara Mengatasinya
Penjelasan lengkap tentang penyakit ain, mulai dari penyebab, dampak hingga cara mengatasinya.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO - Penjelasan lengkap tentang penyakit ain, mulai dari penyebab, dampak hingga cara mengatasinya.
Belakangan ini ramai diperbincangkan pada konten di sosial media terkait penyakit ain.
Selain itu, tak sedikit netizen yang mengingatkan orang lain akan penyakit ain ini.
Lantas apakah arti kata penyakit ain ini? Apa bahaya yang ditimbulkan dari penyakit ain?
Baca juga: 10 Gejala Umum Penyakit Tipes, Kenali Apa Penyebabnya, Makanan yang Tidak Dimasak dengan Sempurna
Baca juga: Kenali 10 Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Melakukan Imunisasi Rutin
Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan Pada Bayi, dari Konsumsi Asam Folat hingga Konsultasi Prenatal
Tentu sejumlah pertanyaan akan muncul di pikiran Anda.
Yuk, simak arti kata penyakit ain yang viral di sosial media, serta serba-serbi lain dari penyakit ini.
Apa Itu Penyakit Ain?
Dalam pandangan Islam, penyakit tidak kasat mata bisa berbahaya bagi diri kita dan orang lain. Hal ini disebut penyakit ain.
Penyakit ain adalah penyakit yang ditimbulkan dari pandangan mata yang berkaitan dengan perasaan hati yaitu perasaan iri dan dengki.
Tidak hanya menimbulkan masalah bagi orang lain, penyakit ain juga membuat diri sendiri celaka.
Maka dari itu, para ulama menyimpulkan bahwa ain adalah penyakit non medis yang timbul karena pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk dan mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya.
Ain juga dapat diartikan sebagai pandangan terhadap sesuatu hal dalam keadaan lupa dengan rasa kagum terhadap yang dilihatnya atau rasa dengki tanpa berdzikir kepada Allah.
Menurut pandangan Islam, penyakit ain dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Pandangan dari orang yang sebenarnya mempunyai tabiat buruk di dalam hatinya terdapat rasa hasud, dengki dan ingin mencelakai terhadap orang yang dipandangnya.
2. Pandangan kekaguman atau ketakjuban kepada orang, sehingga akan timbul rasa dengki tetapi kekaguman tersebut tidak disertai dzikir kepada Allah SWT.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.