Ramadhan 2024

Apa Hukum Berjualan Makanan di Siang Hari saat Ramadhan, Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Hukum berjualan makanan di siang hari saat bulan Ramadhan, simak penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS).

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
ILUSTRASI - Pasar Ramadan yang berada di halaman Masjid Agung Baitul Hikmah adalah salah satu lokasi yang dijadikan tempat penjualan takjil di wilayah Tanjung Redeb. Apa hukum berjualan makanan di siang hari saat bulan Ramadhan, simak penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS). 

TRIBUNKALTIM.CO - Hukum berjualan makanan di siang hari saat bulan Ramadhan, simak penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS).

Bulan puasa Ramadhan akan tiba beberapa hari lagi.

Dalam berpuasa, umat Islam harus mengetahui mana yang membatalkan puasa atau tidak, dan mana yang makruh.

Lantas apa hukum berjualan makanan di siang hari saat Ramadhan?

Apakah diperbolehkan dengan syarat tertentu?

Baca juga: Adab Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan, Beserta Tuntunan, Doa, dan Larangannya Lengkap

Baca juga: Tinggal Menghitung Hari, Inilah Persiapan yang Diperlukan Menyambut Ramadhan 2024

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kota Balikpapan Ramadhan 2024, Lengkap dengan Bacaan Niat

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan ulama kondang Ustaz Abdul Somad dalam video di kanal YouTube Rizky Ahdan diunggah pada 10 Mei 2019 lalu.

Menurut Ustaz Abdul Somad, menjual makanan di siang hari saat bulan Ramadhan dibolehkan.

Terlebih lagi jika menjual makanan itu di tempat seperti halte bus, stasiun kereta, atau lain sebagainya.

Lantaran di tempat seperti ini kata Ustaz Abdul Somad banyak orang yang musafir (bepergian jauh) dari satu tempat ke tempat lain.

Sehingga tidak apa-apa menjual makanan di siang hari saat puasa Ramadhan tempat seperti ini.

Ilustrasi makanan untuk berbuka puasa. Menurut Ustaz Abdul Somad menjual makanan di siang hari saat bulan Ramadhan dibolehkan seperti halte bus, stasiun kereta yang banyak orang bepergian.
Ilustrasi makanan untuk berbuka puasa. Menurut Ustaz Abdul Somad menjual makanan di siang hari saat bulan Ramadhan dibolehkan seperti halte bus, stasiun kereta yang banyak orang bepergian. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

"Yang boleh tak puasa orang musafir, orang sakit," ujar Ustadz Abdul Somad.

Namun kata Ustaz Abdul Somad menjual makanan di siang hari saat puasa Ramadhan bisa menjadi haram.

Baca juga: Jelang Ramadhan 2024 Harga Telur dan Beras di Balikpapan Merangkak Naik

Jika menjual makanan tersebut terhadap orang yang wajib puasa di bulan Ramadhan.

Lantaran sama halnya dengan membantu orang yang wajib puasa untuk tidak puasa di bulan Ramadhan.

Sehingga sebaiknya, untuk para penjual makanan di siang hari untuk berhati-hati dalam menjual makanan.

Baiknya dipastikan terlebih dahulu orang tersebut wajib puasa atau ada udzur syari yang membolehkannya tak puasa.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Kabupaten Malinau Ramadhan 2024, Lengkap dengan Keutamaan Puasa Bagi Umat Islam

Tak Boleh Pacaran Saat Ramadhan

Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa pacaran saat puasa tidak danjurkan dalam Islam.

Menurutnya, pacaran saat Ramadhan dapat membatalkan puasa.

Sapaan UAS tersebut juga memberikan saran seperti ini kepada para muda-mudi yang masih berpacaran di bulan suci tersebut.

Lantas, mengapa pacaran membuat puasa batal dan tidak mendapatkan pahala.

Ustaz Abdul Somad saat mengisi Tabligh Akbar di Masjid Agung Al-Faruq Sangatta, Kutai Timur, Minggu (30/7/2023).
Tangkapan Layar Youtube Tribunkaltim
Ustaz Abdul Somad saat mengisi Tabligh Akbar di Masjid Agung Al-Faruq Sangatta, Kutai Timur, Minggu (30/7/2023). Tangkapan Layar Youtube Tribunkaltim (Tangkapan Layar Youtube Tribunkaltim)

Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad dalam sebuah video di kanal YouTube Dakwah Pendek diunggah pada 14 Juni 2019 lalu.

Puasa Ramadhan perintah wajib dikerjakan bagi umat muslim dunia.

Ketika berpuasa, tidak hanya menahan rasa lapar dan haus, tapi juga menahan hawa nafsu dan hal-hal yang bisa membatalkan puasa dan mendatangkan dosa.

Ustaz Abdul Somad mengatakan dalam setiap ibadah harus punya visi dan misi.

"Ibadah dalam Islam itu ada targetnya, ada visi misinya, shalat tegak, rukuk sujud, tegak rukuk, sujud apa tujuannya, Inna Sholata Tanha 'anil fahsya wal munkar," katanya dalam video tersebut.

Dia menambahkan, dalam setiap ibadah harus punya tujuan.

Baca juga: Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan, Mulai Terbukanya Pintu Rahmat Hingga Pintu Ampunan

Kalau tujuannya supaya lebih baik dengan menjalankan ibadah puasa harus bisa meninggalkan hal-hal yang tidak baik, yang bisa menghapus amal.

"Puasa itu apa tujuannya? Kalau puasa masih pacaran, puasanya gugur, kewajiban puasanya gugur dan pahala puasanya tidak ada," tegas sapaan UAS tersebut.

Sehingga menurutnya puasa akan sia-sia.

Maka bagi yang masih pacaran saat puasa lebih baik tinggalkan.

"Siapa yang tak meninggalkan cakap yang tak baik, amal yang tak baik, dia tinggalkan makan dia tinggalkan minum, tapi dia masih pacaran, yang masih pacaran saat puasa berhentilah, stop," imbuh Ustaz Abdul Somad.

Demikian penjelasan Ustaz Abdul Somad mengenai pacaran di bulan Ramadhan(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Hukum Berjualan Makanan di Siang Ramadhan, Ustaz Abdul Somad : Boleh Asal Tahu Tempatnya

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved