Berita Balikpapan Terkini

Masih Ada Antrean Panjang di SPBU Balikpapan, Pengamat Ekonomi Urai Akar Masalahnya

Pemandangan antrean panjang kendaraan di SPBU Balikpapan bukan lagi hal asing. Baik roda dua maupun empat, rela mengular,

|
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN
ANTREAN PANJANG SPBU - Antrean panjang kendaraan mewarnai SPBU di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (7/3/2024). Kondisi ini tak hanya terjadi di satu SPBU, tapi merata hampir di seluruh Kota Balikpapan. Pertalite menjadi primadona, bahkan antreannya sampai ke badan jalan. Akademisi Ekonomi dan Bisnis di Balikpapan, Imam Ary Wibowo, menjelaskan bahwa akar permasalahan ini terletak pada kuota BBM yang terbatas dibandingkan dengan kebutuhan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemandangan antrean panjang kendaraan di SPBU Balikpapan bukan lagi hal asing. Baik roda dua maupun empat, rela mengular demi mengisi bahan bakar minyak, terutama Pertalite.

Seperti yang terlihat di SPBU Jalan Soekarno Hatta, antrean Pertalite bahkan sampai ke badan jalan. Jalur yang dipecah menjadi dua pun tak mampu menampung jumlah kendaraan yang membludak.

"Pertalite saja. Pertamax habis," ungkap salah satu sekuriti SPBU kepada TribunKaltim.co pada Kamis (7/3/2024). 

Kondisi ini tak hanya terjadi di satu SPBU, tapi merata di seluruh Kota Balikpapan.

Baca juga: Buntut Dugaan Layani Pengetap, SPBU Karang Anyar dan SPBU Gunung Malang Disanksi Pertamina

Akademisi Ekonomi dan Bisnis di Balikpapan, Imam Ary Wibowo, menjelaskan bahwa akar permasalahan ini terletak pada kuota BBM yang terbatas dibandingkan dengan kebutuhan.

"Jumlah penduduk Balikpapan yang relatif kecil, sekitar 700 ribu jiwa, dibandingkan daerah lain di Pulau Jawa, menjadi salah satu faktornya," terang Imam.

Situasi diperparah dengan panic buying, penyalahgunaan BBM subsidi, dan modifikasi tanki kendaraan.

Suasana lalu-lintas di persimpangan Muara Rapak Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada 2 Maret 2024.
BALIKPAPAN RAMAI KENDARAAN - Suasana lalu-lintas di persimpangan Muara Rapak Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada 2 Maret 2024. Di daerah ini tersedia SPBU bahan bakar gas. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Usulan Tinjau Sistem Kuota BBM 

Imam mengusulkan agar pemerintah meninjau ulang sistem perhitungan kuota Bahan Bakar Minyak atau BBM.

Ia menilai bahwa aktivitas industri di suatu daerah perlu dipertimbangkan.

"Balikpapan adalah daerah industri aktif. Satu orang bisa punya 1.000 truk. Ini yang harus jadi masukan untuk menambah kuota," ujar Imam.

Baca juga: Tingkatkan Pelayanan Penyaluran BBM, Pertamina Lakukan Pembinaan Dua SPBU Kota Balikpapan

Di sisi lain, peluang bisnis SPBU di Balikpapan cukup besar dan menjanjikan.

Namun, pebisnis perlu siap menghadapi tantangan kuota terbatas dan antrian panjang.

"Meskipun banyak SPBU baru, antrian panjang akan tetap terjadi karena kuota yang ada akan dibagi ke SPBU baru itu," pungkas Imam.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved