Ramadhan 2024

Penjual Kembang TPU Prona Balikpapan Ini Sebut Peziarah Ramai tak Hanya Jelang Ramadhan

Menjelang Ramadhan sejumlah warga mulai melakukan ziarah kubur. Kondisi ini juga dimanfaatkan sejumlah pedagang kembang

Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA
PENJUAL KEMBANG - Pedagang Kembang Kuburan di kawasan TPU Prona, Sepinggan Balikpapan Selatan.TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Menjelang Ramadhan sejumlah warga mulai melakukan ziarah kubur.

Kondisi ini juga dimanfaatkan sejumlah pedagang kembang.

"Setiap hari paling 1 atau 2 penjual kembang. Kalau ramadhan, baru ramai banget," ujar salah satu warga yang tinggal di dekat TPU Prona Sepinggan, Mirna.

Ia mengatakan, area pemakaman tersebut memang ramai menjelang bulan Ramadhan.

Beberapa terlihat menjual kembang kuburan hingga jajanan atau cemilan.

Lengkap dengan deretan kendaraan roda dua dan roda empat yang terparkir di area luar pemakaman.

Baca juga: 30 Pantun Ramadhan 2024 Cocok untuk Keluarga, Teman, dan Rekan Kerja, Bisa Kamu Gunakan Hari Ini

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Kabupaten Kutai Barat 1-10 Ramadhan 2024, Lengkap Doa Mandi Puasa Ramadhan

Tepat didepan pemakaman Prona ini, terdapat salah satu pedagang kembang kuburan, Asa. Ia mengaku telah berjualan kembang sejak 2014 lalu.

"Sudah lama jualan kembang. Waktu belum ada rumah disekitar sini, saya sudah jualan," ungkap wanita yang tinggal di Gunung Bakaran tersebut.

Seorang diri, Asa berjualan setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu, pukul 09.00 Wita. Sehingga, ia membeberkan, pemakaman ini tetap ramai peziarah meski bukan momentum ramadhan.

"Kadang ada yang datang pagi. Banyak orang tetap datang meski gak ramadan. Tapi tergantung, kadang sepi kadang ramai," jelasnya.

Wanita berusia 30 tahun itu juga membeberkan, ia memiliki tanaman kembang kenanga yang kerap menjadi modalnya berjualan.

Baca juga: Usulan Pasar Ramadhan 2024 di Karang Asam Samarinda, Lokasi Polder Air Hitam Dinilai Kurang

Meski begitu, ia mengaku lebih sering membeli tanaman untuk dijadikan kembang kuburan karena keterbatasan tanaman kembang kenanga miliknya.

"Kembangnya ada yang tanam, ada yang beli. Karena nda bisa setiap hari panen, karena jualnya hampir tiap hari. Juga gak ada lahan untuk tanam sendiri, jadi kebanyakan beli," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved