Berita Nasional Terkini

Bursa Komisaris BUMN Disorot, Timses Prabowo-Gibran Mulai Duduki Jabatan Penting, Ini Kata Pengamat

Bursa komisaris BUMN disorot. Timses Prabowo-Gibran mulai duduki jabatan penting di BUMN. Ini kata pengamat menyoroti hal tersebut.

istimewa
Logo BUMN - Bursa komisaris BUMN disorot. Timses Prabowo-Gibran mulai duduki jabatan penting di BUMN. Ini kata pengamat menyoroti hal tersebut. 

Dalam kata lain, background sebagai koneksi pihak penguasa tidak bisa dihindarkan oleh suatu perusahaan pelat merah.

"Prinsipnya Dekom BUMN itu harus profesional maka syarat profesional, tidak partisan serta integritas tinggi menjadi mandatory requirements," imbuhnya.

Peneliti Sinergi Kawal BUMN Willy Kurniawan menyoroti fenomena pembagian kursi komisaris kepada timses yang memenangkan pasangan calon menjadi tiga poin.

Pertama, praktik bagi-bagi jatah komisaris BUMN bagi relawan dan pendukung Capres Cawapres tidak mencerminkan tata kelola perusahaan BUMN yang baik.

Menurutnya, pemerintah sebagai pemilik saham cenderung mengabaikan profesionalitas dan hanya untuk menyenangkan para timses.

Kedua, BUMN mestinya terhindar dari praktik politik balas budi, selain merusak tatanan juga akan semakin menyuburkan praktek nepotisme didalam perusahaan pelat merah.

"Sesuatu yang seharusnya sudah dikubur dalam-dalam pasca reformasi tapi kenyataannya masih menjadi budaya politik untuk melanggengkan kekuasaan," ucap Willy.

Ketiga, dia mendorong praktik-praktik kolusi dan nepotisme di BUMN untuk kedepan tidak dapat lagi dibiarkan.

Selain tidak mencerminkan tata kelola perusahaan negara yang baik, praktik balas budi politik ibarat duri dalam daging, pelan tapi pasti membuat busuk.

Baca juga: Partai Pengusung Anies dan Ganjar Kabarnya Ada yang Mau Gabung Prabowo, Grace Sebut Ada Perhitungan

Profil Prabu-Siti Zahra

Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, yakni Prabu Revolusi resmi diangkat menjadi Komisaris Independen PT Kilang Pertamina Internasional.

Sekretaris Perusahaan Kilang Pertamina Internasional Hermansyah Nasroen membenarkan kabar tersebut.

"Iya benar, sebagai komisaris independen," kata Hermansyah.

Pemilik nama asli Prabunindya Revta Revolusi ini memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Teknik dari ITB jurusan Teknik Fisika (2004), dan pernah terlibat banyak dalam beberapa proyek Refinery Automation.

Pria kelahiran Bandung, 16 Juni 1980 ini telah menyelesaikan pendidikan terakhir dengan memperoleh gelar Doktor dari Universitas Sahid tahun 2022.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved