Ramadhan 2024

Doa Salat Tarawih Ramadhan 2024 Lengkap dengan Tata Caranya sebagai Imam dan Makmum

Berikut doa Salat Tarawih Ramadhan 2024 lengkap dengan tata caranya sebagai imam dan makmum.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
m.ensonhaber.com
Ilustrasi. Berikut doa Salat Tarawih Ramadhan 2024 lengkap dengan tata caranya sebagai imam dan makmum. 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut doa Salat Tarawih Ramadhan 2024 lengkap dengan tata caranya sebagai imam dan makmum.

Doa Salat Tarawih adalah doa yang biasanya dibaca sebelum atau setelah Salat Tarawih.

Doa Salat Tarawih sangat dianjurkan bagi umat Islam selama melakukan Salat Tarawih.

Salat Tarawih sendiri salat sunnah yang dilakukan secara berjamaah pada malam-malam bulan Ramadan.

Salat Tarawih biasanya dilakukan setelah salat Isya'.

Waktu pelaksanaannya dimulai setelah terbenamnya matahari hingga waktu subuh.

Jumlah rakaat dalam Salat Tarawih bervariasi di antara berbagai madzhab dalam Islam.

Baca juga: 15 Surat yang Dibaca Saat Salat Tarawih di Awal hingga Pertengahan Ramadhan 2024

Baca juga: Doa Nabi Yusuf untuk Penyembuh Segala Penyakit agar Lancar Menjalankan Puasa Ramadhan

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Kabupaten Kutai Barat 1-10 Ramadhan 2024, Lengkap Doa Mandi Puasa Ramadhan

Umumnya, Salat Tarawih terdiri dari 8, atau 20 rakaat.

Beberapa masjid juga mengadakan Salat Tarawih dengan jumlah rakaat yang lebih banyak.

Salat Tarawih dilakukan dengan cara yang mirip dengan salat sunnah lainnya, dengan membaca surat-surat Al-Qur'an dan melakukan ruku', sujud, dan tasyahud.

Salat Tarawih dipimpin oleh seorang imam, dan jamaah mengikuti imam dalam melakukan gerakan salat.

Selain itu, Salat Tarawih juga memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan ibadah selama bulan Ramadan, dan mendapatkan pahala yang besar.

Terutama jika Salat Tarawih dilakukan dengan ikhlas dan penuh khusyu'.

Salat Tarawih merupakan momen berharga bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT selama bulan Ramadhan 2024.

Niat Salat Tarawih

1. Bacaan Niat sebagai Imam Salat Tarawih

Apabila bertindak sebagai imam atau pemimpin salat tarawih, maka bacaan niatnya adalah sebagai berikut:

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

2. Bacaan Niat Salat Tarawih untuk Makmum

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

Bacaan niat tersebut bagi yang mengikuti pendapat akan adanya lafazh niat, namun jika tidak maka seseungguhnya Niat adalah amalan hati yang dengan sadar dan sengaja dilakukan.

3. Niat Salat Tarawih Sendiri (Munfarid) – 2 rakaat

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

Baca juga: Resep Jelly Ball Stick yang Penuh Warna dan Rasa, Cocok Jadi Ide Jualan Selama Ramadhan 2024

Tata Cara Salat Tarawih 

Selama ini memang ada perbedaan pendapat ulama tentang jumlah rakaat salat tarawih, yaitu 8 rakaat atau 20 rakaat.

Dua pendapat tersebut sama-sama memiliki dalil yang kuat.

Umat Islam yang melaksanakan salat tarawih berjamaah di rumah dipersilakan untuk mengikuti dua pendapat mengenai jumlah rakaat salat tarawih di atas, sesuai dengan keyakinannya.

Urutan Tata Cara Salat Tarawih berjamaah adalah sebagai berikut:

Mengucapkan niat salat tarawih sesuai dengan posisinya sebagai imam atau makmum.

• Niat di dalam hati

• Ketika takbiratul ihram Mengucap takbir

• Saat takbiratul ihram Membaca Surat Al-Fatihah

• Kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an

• Rukuk

• I’tidal

• Sujud pertama

• Duduk di antara dua sujud

• Sujud kedua

• Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua

• Bangkit dari duduk,lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama

• Salam pada rakaat kedua (Jika mengikut kepada yang dua rakaat-dua rakaat), lanjut sampai rakaat keempat baru salam(Jika mengikut kepada pendapat yang empat rakaat-empat rakaat.

Setelah melaksanakan salat tarawih baik 8 rakaat maupun 20 rakaat maka dibolehkan lanjut melaksanakan salat witir sedikitnya 1 rakaat.

Dan lazim dilakukan oleh kebanyakan kaum muslimin sebanyak 3 rakaat, sebagaimana dalam hadis Abu Dawud, Hadits Abu Ayyûb al-Anshâri yang artinya:

"Rasulullah Shallallahu alaihi wa salllam bersabda: “Salat witir wajib bagi setiap muslim. Barang siapa yang ingin berwitir dengan lima rakaat, maka kerjakanlah; yang ingin berwitir tiga rakaat, maka kerjakanlah; dan yang ingin berwitir satu rakaat, maka kerjakanlah!”

[HR Abu Dawud, an-Nasâ`i dan Ibnu Mâjah, dan dishahîhkan Syaikh al-Albâni dalam Shahîh Sunan Abu Dâwud, no. 1421]. 

Doa Selesai Salat Tarawih

Allahummaj alna bil imani kamilin. Wa lil faraidli muaddin.

Wa lish-shlati hafidhin.Wa liz-zakati fa ilin.Wa lima indaka thalibin.Wa li afwika rajin.Wa bil-huda mutamassikin.Wa anil laghwi mu ridlin.

Wa fid-dunya zahdin.Wa fil akhirati raghibin.Wa bil-qadla I radlin.Wa lin na ma I syakirin.Wa alal bala i shabirin.

Wa tahta lawa i muhammadin shallallahu alaihi wasallam yaumal qiyamati sairina wa ilal haudli waridin.Wa ilal jannati dakhilin.Wa min sundusin wa istabraqin wadibajin mutalabbisin.

Wa min thaamil jannati akilin.Wa min labanin wa asalin mushaffan syaribin.Bi akwabin wa abariqa wa ka sin min ma in.

Ma al ladzina an amta alaihim minan nabiyyina wash shiddiqina wasy syuhada i wash shalihina wa hasuna ula ika rafiqan. Dalikal fadl-lu minallahi wa kafa billahi aliman.

Allahummaj alna fi hadzihil lailatisy syahrisy syarifail mubarakah minas su ada il maqbulin.Wa la taj alna minal asyqiya il mardudin.

Wa shallallahu ala sayyidina muhammadin wa alihi wa shahbihi ajma in. Birahmatika ya arhamar rahimin wal hamdulillahi rabbil alamin.

Artinya:

“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara Sholat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih.

Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.

Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Zikir Selesai Salat Tarawih

Allāhumma innī as’aluka ridhāka wal jannah, wa a‘ūdzu bika min sakhathika wan nār.

Artinya: “Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan neraka-Mu.”

Membaca tasbih sebanyak tiga kali.

Subhānal malikil quddūs.

Artinya: “Mahasuci Tuhan yang kudus.”

Dilanjut membaca doa zikir pujian kesucian.

Subhaanal malikil qudduus. Rabbil malaaikati warruuh

Artinya: "Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan. Tuhan pada malaikat dan ruh."

Doa memohon ampunan dan keselamatan

Allāhumma inī a‘ūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi mu‘āfātika min ‘uqūbatika. Wa a‘ūdzu bika minka, lā uhshī tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika.

Artinya, “Tuhanku, aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu dan kepada afiat-Mu dari siksa-Mu. Aku meminta perlindungan-Mu dari murka-Mu. Aku tidak (sanggup) membilang pujian-Mu sebanyak Kau memuji diri-Mu sendiri.”

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved