Berita Bontang Terkini
Kisah Pengabdian 20 Tahun Minisi sebagai Petugas Kebersihan di Bontang, Sukses Kuliahkan Dua Anaknya
Kisah pengabdian Minisi sebagai petugas kebersihan di Bontang, bekerja 20 tahun dan berhasil menguliahkan dua anaknya.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Minisi tampak paling mencolok di antara ratusan petugas kebersihan yang menanti kehadiran Walikota Basri Rase dan rombongan yang membawa piaga Adipura Kencana dari Jakarta.
Kegiatan itu digelar Tugu Selamat Datang Bontang pada Sabtu (9/3/2024) lalu.
Minisi tak hentinya bernyanyi, dia seperti orang yang paling menikmati momen tersebut.
Usut punya usut, Minisi ternyata salah satu orang yang berangkat ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menerima penghargaan Adipura Kencana, Selasa (5/3/2024).
Baca juga: Harga Beras Melonjak, Zakat Fitrah di Bontang Naik, Nilai Tertinggi Rp 72 Ribu
Pemkot Bontang menghargai pengabdiannya selama 20 tahun sebagai tugas kebersihan dengan membawanya menyaksikan langsung momen bersejarah itu.
Kepada TribunKaltim.co, perempuan kelahiran 1968 ini bercerita. Ia sudah bekerja di Dinas Lingkungan Hidup sejak 2004 silam.
"Dulu namanya masih Dinas Kebersihan," tuturnya.
Menurutnya, bekerja sebagai petugas kebersihan adalah pekerjaan mulia.
Oleh karena itu, dia tidak pernah memikirkan pandangan orang lain.
Dalam sehari, Minisi menghabiskan waktu kurang lebih 9 jam dengan menyisir Jalan Bhayangkara, Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara.
"Kami tidak mengenal libur. Nggak kerja tidak dibayar. Keluar rumah setelah salat Subuh. Pulang jam 9, siang jam 1 keluar lagi sampai jam 4 sore," ungkapnya.
Ibu tiga anak ini mengaku dari hasil kerja kerasnya tersebut, ia menerima upah bulanan setara UMK atau Rp 3,5 juta.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Waktu Berbuka Puasa untuk Kota Bontang Pada Ramadan 2024/1445 H
Menurutnya, dengan gaji tersebut sudah sangat membantu dirinya dan suami untuk memenuhi kebutuhan dapur.
Selain itu, dia juga bisa membiayai pendidikan dua anaknya di bangku kuliah.
"Saya hanya lulusan SD, tapi anak harus punya pendidikan. Alhamdulillah, anak kedua dan ketiga kuliah semua. Satu di farmasi dan yang terakhir di Politeknik Samarinda jurusan kelistrikan," terangnya.
Meski demikian, dia tetap berharap Pemkot Bontang mengeluarkan kebijakan baru untuk menambah gaji para pekerja kebersihan.
Pasalnya, kondisi ekonomi saat ini semakin mencekik.
"Apa-apa naik, kalau bisa gaji juga naik," bebernya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.