Amalan dan Doa
Mana yang Didahulukan Mandi Junub Atau Sahur Terlebih Dahulu? Penjelasan Menurut Ustadz Abdul Somad
Inilah penjelasan terkait mana yang lebih didahulukan antara mandi junub atau sahur? Penjelasan Menurut Ustadz Abdul Somad
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
TRIBUNKALTIM.CO - Saat Ramadhan tentunya kita akan melakukan sahur di waktu subuh, namun ketika seseorang dalam keadaan junub manakah yang harus lebih didahulukan antara sahur dan bersuci?
Inilah penjelasan terkait mana yang lebih didahulukan antara mandi junub atau sahur? beserta penjelasan, doa, dan tata caranya dalam Islam.
Untuk menjawab pertanyaan ini, berikut penjelasan yang berhasil dihimpun oleh Tribunkaltim.co
Mandi junub merupakan tindakan thaharah, yaitu proses pembersihan yang harus dilakukan oleh individu yang telah mencapai usia baligh dalam ajaran agama Islam.
Proses ini menjadi penting dan wajib ketika seseorang berada dalam keadaan junub, yang dapat disebabkan oleh hubungan intim atau pengalaman mimpi basah.
Pentingnya mandi junub tidak hanya terkait dengan aspek fisik semata, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang signifikan dalam praktik keagamaan Islam.
Sebelum memulai mandi junub, langkah pertama yang harus diambil adalah berniat dengan tujuan membersihkan diri sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Apakah Boleh Sahur Terlebih Dahulu Kemudian Mandi Junub
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, Nabi Muhammad SAW pun pernah dalam situasi tersebut dan sang Istri Aisyah R.A memberikan pernyataannya melalui hadist.
"Kata Aisyah (istri nabi) setelah berhubungan ada dua yang dilakukan. Nabi mandi, kadang-kadang berwudhu. Tapi paling sering mandi, adakalanya berwudhu, wudhunya seperti wudhu shalat, kemudian nabi makan, Itu dalam keadaan junub puasanya sah," ujar Ustadz Abdul Somad dilansir kanal youtube Kun Ma Alloh.
Kemudian Ustadz Abdul Somad melanjutkan, selain berwudhu yang paling bagus adalah mandi wajib lalu sahur.
Ustadz Abdul Somad pun menuturkan seluruh ulama sepakat bahwa orang yang junub ketika subuh itu puasanya sah.
"Yang tidak boleh itu setelah adzan subuh, baru dia berhubungan (menyebabkan dirinya dalam keadaan junub). Na'udzubillah, tidak boleh," ucap Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad menekankan, jika seseorang yang tengah menjalankan puasa Ramadhan bangun dalam keadaan junub setelah subuh, maka puasanya bisa tetap sah dilanjutkan ketika sudah mandi junub.
Lalu, ketika dalam keadaan junub, tidak sempat mandi karena mendahulukan sahur karena akan puasa, maka setelah waktu subuh mandi junub, puasanya sah.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.